Susanto, S.Pd., Wakasek Kesiswaan SMAN 19 Kota Bandung
majalahsora.com, Kota Bandung – Meriahnya demonstrasi (demo) ektrakurikuler di SMAN 19 Kota Bandung, menjadi bagian penting pada kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) di tiap tahunnya, termasuk di tahun pelajaran 2018-2019. Berkaitan dengan itu majalahsora.com pun menyambangi kampus yang berada di daerah Dago Pojok, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kamis (19/7/2018) siang.
Ani, Kasubag Tata Usaha SMAN 19 Kota Bandung
Menurut catatan yang diterima majalahsora.com, kurang lebih ada 21 ektrakurikuler resmi hadir di sekolah yang dipimpin oleh Arief Achmad, hal itu dituturkan oleh Susanto Wakasek Kesiswaannya.
Dirinya pun menuturkan, di SMAN 19 Kota Bandung memiliki ektrakurikuler unggulan, seperti Potret (teater), Perkusi, Pramuka, PMR, Jurotoki (Budaya & Bahasa Jepang), Nineteen English Club (klub bahasa Inggris), Deutch Club (Klub Bahasa Jerman), Karawitan, Karate, Tae Kwon Do, Ikrema (Remaja Mesjid), Mading, Basket, Futsal putra putri, Big Band (musik), Kokang (photografi) dan lainnya.
Drs. Engkos, Wakasek Humas SMAN 19 Kota Bandung
Lebih lanjut Susanto menjelaskan, pada hari Kamis (19/7/2018) setiap ekskul yang ada menampilkan ‘kabisana’ kepada 320 peserta didik barunya. Berlangsung di lapang sekolahnya, dari pagi hingga petang hari. Di samping itu masing-masing ekskul pun diberikan stan untuk berpromosi.
Dari pandangan mata majalahsora.com, setiap ekskul menampilkan kelebihannya masing-masing. Seperti tampilan dari Paduan Suara yang membawakan beberapa lagu, diiringi gitar akustik. Klub Bahasa Jerman dengan tampilan khasnya, begitu pun dengan Klub Bahasa Jepang yang mementaskan tarian dari Negeri Sakura dengan pakaian khasnya, serta tampilan cosplay (permainan kostum) dari beberapa tokoh animasi khas Jepang, dan lainnya.
Farhan, anggota Pramuka SMAN 19 Kota Bandung, yang penuh dengan prestasi
Saat pementasan ekskul tersebut, para peserta didik barunya serius mengamati, terlihat kagum, dan selalu memberi tepuk tangan yang meriah, di setiap akhir tampilan ekskulnya.
“Setiap ekskul yang tampil, umumnya diberikan durasi paling sedikit 15 menit, sesuai dengan kesepakatan saat teknikal meeting. Namun ada beberapa ekskul tertentu yang diberikan waktu lebih lama, seperti Potret (teater) karena mereka memerlukan menyiapkan properti, kurang lebih tampil 30 menitan,” terang Susanto.
Potret 19, salah satu ekskul unggulan di SMAN 19 Kota Bandung
Lebih lanjut, menurut Susanto tujuan diadakannya demontrasi dan stan ekskul, adalah untuk menarik minat peserta didik baru, bergabung di kegiatan ekskul SMAN 19 Bandung, untuk mewadahi minat bakat siswa-siswinya di luar bidang akademik. “Mereka yang tertarik bisa langsung daftar, sesuai minatnya. Ada yang berminat ke bidang keagamaan, olahraga, kesenian, potografi dan lainnya. Maksimal ikut di dua ekskul,” katanya.
Demo masing-masing ekskul di SMAN 19 Kota Bandung dioptimalkan untuk menggaet anggota baru
Masih kata Wakasek Kesiswaan SMAN 19 Kota Bandung, disamping memilih ekskul yang ada, siswa SMAN 19 Kota Bandung, harus mengikuti ekskul wajib (memilih salah satu), seperti Pramuka, PMR atau Paskibra, (kurang lebih selama satu tahun sesuai kurikulum yang berlaku).
Sementara itu Marshal, salah satu anggota ekskul Potret 19 (Pondok Teater dan Kabaret SMAN 19), menjelaskan bahwa ekskulnya merupakan ekskul yang penuh keakraban, tentunya telah meraih banyak pretasi. “Di ekskul kami tidak hanya berteater dan berkabaret saja, tapi juga bisa melakukan hal lainnya, seperti futsal bareng, bernyanyi bersama, yang ada di ekskul lain ada di ekskul Potret 19. Kita juga sering mengikuti lomba dan festival kabaret, dan menjuarainya baik ke-1,2 serta ke-3. Salah satu kejuaraan yang sering diikuti dan juara yaitu pada fertival kabaret ‘Hangout’ yang diadakan di Cihampelas Walk,” paparnya.
Jurotoki (Klub Budaya & Bahasa Jepang), anggota dan pembinanya pada tahun 2016 lalu, pernah mendapat hadiah berkunjung ke ‘Negeri Sakura’ Jepang
Kata Marshal, ada beberapa keuntungan apabila siswa didik baru ikut di Potret 19, yaitu bisa belajar berorganisasi dengan baik, melatih cara bermain kabaret dan teater. “Saat ini anggota Potret 19 yang aktif ada 43 orang. Latihan setiap hari Selasa (pulang sekolah) dan Sabtu (pukul 09.00-12.00). Targetnya bisa menarik anggota dari siswa baru sebanyak 100 pendaftar/anggota,” ujanya.
Stan ekskul pada kegiatan demo
Pada kesempatan yang sama Farhan, anggota Pramuka SMAN 19, menuturkan ekskulnya termasuk ekskul yang eksis, baik di lingkungan sekolah maupaun di luar sekolah. Karena ada beberapa anggotanya yang masuk pengurus Dewan Kerja Ranting, Dewan Kerja Cabang. Selain itu ada yang aktif di Saka Bhayangkara, Wirakartika, Bahari, malah ada yang menjadi Ketua Saka Bhakti Husada, serta Ketua Saka Dirgantara.
Tampilan salah satu ekskul seni
“Selain jadi ekskul wajib, menjadi anggota Pramuka juga banyak manfaat yang didapat. Pramuka di SMA banyak ilmu berorganisasi disiapkan bisa terjun langsung di masyarakat. Mengamalkan apa yang didapat seperti pioneering, sandi-sandi, secara tidak langsung ikut Bela Negara. Secara pribadi saya pernah terjun membantu korban banjir di Dayeuh Kolot, Kabupaten Bandung. Untuk prestasi Pramuka SMAN 19 sudah meraih banyak piala, di antaranya juara Nasional ke-1 dan ke-2 di ITB. Saya sendiri pernah juara ke-1 Pangeran Raimuna Kota Bandung,” jelasnya.
Mirza dan Aulia peserta didik baru SMAN 19 Kota Bandung, yang mengikuti kegiatan, mengatakan bahwa mereka sangat tertarik melihat demo ekskul yang ada. “Keren-keren tampilannya, saya tertarik masuk ‘Kokang’ (photografer), OSIS dan Paskibra, karena dulu waktu di SMPN 35 Kota Bandung, ikut Paskibra sama OSIS. Kalau ‘Kokang’ saya tertarik melihat poto,” ujar Mirza.
Aulia lulusan SMPN 12 Kota Bandung ingin ikut futsal putri SMAN 19
Tidak berbeda jauh dengan Mirza, Aulia lulusan SMPN 12 Kota Bandung ‘kabandang’/tertarik ikut ekskul futsal putri, alasannya untuk melatih kebugaran badannya dan memberikan prestasi buat tim futsal putri SMAN 19 Kota Bandung. “Tadi tertarik dengan tampilan futsal putri ingin mengharumkan nama SMAN 19. Waktu di SMPN 12, nggak ada futsal putri, dulu pas SMP pernah ikut Tae Kwon Do, tapi nggak lama,” kata Aulia. [SR]***