majalahsora.com, Kota Bandung – Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) AMIK Bandung yang berada di Jalan Jakarta Nomor 28, menjadi tempat kegiatan Festival Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMA tingkat Kota Bandung tahun 2024.
Kegiatannya dibuka langsung oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Dr. H. Ai Nurhasan, AP., M.Si., pada hari Senin (29/4/2024).
Kegiatannya meriah, terlihat dari antusiasme peserta yang hadir pada acara ini.
Dilaksanakan selama dua hari sampai tanggal 30 April 2024. Pada hari pertama para peserta berkompetisi pada mata lomba baca puisi, cipta puisi, fotografi, jurnalistik, menulis cerita pendek, menyanyi solo, monolog, kriya, desain poster dan komik digital.
Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Dr. H. Ai Nurhasan, AP., M.Si saat membuka FLS2N tingkat Kota Bandung 2024
Pada hari kedua melombakan, cipta lagu, film pendek, gitar solo, tari kreasi dan final vocal solo.
Ketua pelaksana FLS2N Kota Bandung, Titin Komariah, M.Pd., sangat bangga dengan antusias peserta pada tahun ini.
Dirinya berharap agar pelaksanaan tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya.
Ketua pelaksana FLS2N Kota Bandung, Titin Komariah, M.Pd., (tengah) dan Sri Rahayu Saptawati, M.Ds., berfoto bersama dengan juri serta panitia
Senada, Sri Rahayu Saptawati, M.Ds., pun ingin ajang tahun ini menghasilkan juara-juara yang dinilai dengan sangat obyektif oleh para juri, berharap bisa berbicara atau menjadi pemenang di FLS2N tingkat Jawa Barat bahkan nasional.
Sementara itu Ahmad Mualif, dari Forum Wartawan Pendidikan Jawa Barat bersama Kismi Dwi Astuti Pikiran Rakyat didaulat menjadi juri lomba jurnalistik. Lomba ini baru diadakan tahun ini, dengan jumlah peserta 26 orang dari 26 SMA negeri swasta.
Kata Ahmad untuk lomba yang baru diadakan di FLS2N Kota Bandung, jumlah pesertanya bisa dikatakan banyak.
Kemeriahan acara pembukaan FLS2N SMA tingkat Kota Bandung tahun 2024 di STIMIK AMIK Bandung
Para peserta membuat produk jurnalistik berupa artikel feature, lebih condong ke human interest. Menurut Ahmad dan Kismi, tulisannya banyak yang sudah bagus dan layak dimuat di media massa.
“Kami sempat kebingungan dalam menilai karena umumnya tulisannya bagus-bagus dan sudah memenuhi kaidah penulisan jurnalistik,” kata Ahmad.
Adapun aspek yang dinilai dalam lomba jurnalistik di antaranya, memenuhi fungsi edukasi, informatif, menginsipirasi, memenuhi aspek jurnalistik dan banyak lagi.
Peserta lomba jurnalistik saat melakukan presentasi dihadapan juri untuk menguji gagasan dan orisinalitas tulisan
Ahmad pun berpesan kepada para peserta agar banyak membaca buku bacaan, juga produk jurnalistik yang baik. Karena bermanfaat untuk menambah khazanah dan kosa kata.
Tidak kalah penting kata Ahmad dalam penulisan jurnalistik memegang prinsip fundamental, yakni 5 W 1 H, What (apa), Who (siapa), When (kapan), Where (di mana), Why (mengapa), dan How (bagaimana).
Tidak kalah penting harus sesuai fakta dan data yang ada. [SR]***