majalahsora.com, Kota Bandung – Bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) Senin 20 Mei 2024, SMAN 19 Kota Bandung melepas angkatan pertama lulusan Kurikulum Merdeka.
Sebanyak 314 orang siswa dilepas oleh Kepala SMAN 19 Kota Bandung, Imam Lubisasono, S.Pd.I., M.Pd., di sekolah yang berada di Jalan Dago Pojok Nomor 38.
SMAN 19 Kota Bandung sendiri merupakan salah satu Sekolah Penggerak angkatan pertama yang mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
Universitas Bale Bandung (UNIBBA) Kampus Berkualitas di Bandung Raya, Lulusannya Mudah Bekerja, dengan Biaya Sangat Terjangkau ini link pendaftaran mahasiswa baru tahun akademik 2024/2025 pmb.unibba.ac.id
Kepala SMAN 19 Kota Bandung, Imam Lubisasono, S.Pd.I., M.Pd., saat melepas siswa kelas XII
Kepada majalahsora.com, Imam menjelaskan bahwa sesuai surat edaran dari Kementerian, Dinas Pendidikan Provinsi (Disdik) Jawa Barat (Jabar) dan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah VII, harus melakukan pelepasan siswa di sekolah.
“Ini merupakan pelepasan siswa kami. Tahun ini mululuskan 314 orang siswa dari sembilan rombongan belajar. Angkatan pertama dari lulusan kurikulum merdeka,” kata Imam.
“Kalau ditanya jurusan IPA atau IPS nya sudah tidak ada. Tetapi kelas XII A sampai XII I,” ia menambahkan.
Aep Muttaqin, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasarana
Lanjutnya, syarat kelulusan siswa kelas XII kurikulum merdeka yakni harus membuat karya tulis ilmiah (KTI), sebagai salah satu bentuk ujian akhir sekolah.
“Ide dasarnya banyak sekali, ada yang berangkat dari berpikir kritis, menangkap masalah-masalah di lingkungan sekitar yang dituangkan ke dalam karya tulis. Mereka mempresentasikan di depan para guru penguji pada tanggal 5-6 Maret 2024,” kata Imam.
“Alhamdulillah ini bagi saya merupakan sebuah kebanggaan, anak-anak bisa menghadirkan hal seperti itu, sudah seperti anak kuliahan. Ini pun sudah yang kedua kali meskipun waktu itu (tahun 2023) siswa kelas XII kami belum mengimplementasikan kurikulum merdeka,” imbuhnya.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum Iqbal Issaghozi, S.Pd., M.Pd
Sebelumnya mereka melakukan riset atau penelitian lapangan. Ada juga yang menggunakan studi literatur. “Kami juga membawa mereka ke pusat pengelolaan data di UNPAD, kami bekerja sama dan pihak UNPAD memberikan apresiasi,” dia menjelaskan.
Masih berkenaan dengan kurikulum merdeka, dia menjelaskan bahwa kurikulum merdeka merupakan sebuah terobosan baru dari pemerintah, bagaimana pembelajaran yang berpihak kepada siswa.
“Artinya memberi kesempatan seluas luasnya agar anak bisa menyalurkan bakat minat sesuai cita-citanya.”
Pengalungan medali kepada siswa lulusan angkatan pertama kurikulum merdeka SMAN 19 Kota Bandung
“Jadi pembelajaran yang berdiferensiasi yang memberikan fasilitas kepada kemampuan anak sesuai bakat dan minat masing-masing siswa. Tujuannya agar siswa lebih percaya diri, berpikir kritis mampu bekerja sama dan lainnya,” tutur Imam.
Saat disinggung mengenai tantangan dan hal yang perlu diperbaiki dalam implementasi kurikulum merdeka? Kata Imam, masih memerlukan waktu, agar siswa paham dengan sendirinya dan diberikan banyak kesempatan.
“Terkadang anak-anak juga belum tahu cita-citanya bahkan tidak mengenal potensi yang dimiliki dirinya dan sebagainya. Ini beberapa kendala yang ditemukan. Sehingga anak-anak harus terus diarahkan,” kata Imam.
Guru SMAN 19 Kota Bandung, salah satu yang berperan penting mengantarkan siswanya menjadi pribadi yang berkarakter dan berilmu
Kemudian ada juga dari moda-moda pembelajaran seperti projek berbasis masalah, berpikir kritis perlu dilatih secara berkesinambungan baik untuk siswa maupun para guru.
“Berpikir kritis terhadap lingkungan sekitar dan membuat projek, ini pekerjaan yang sifatnya kelompok, kerja sama yang perlu dikembangkan terus,” kata Imam.
Guru pun kata Imam sebagai pembelajar sepanjang hayat harus terus melakukan pengembangan diri.
Rona kegembiraan terpancar saat acara pelepasan siswa kelas XII
“Salah satu peningkatan kompetensi guru yang mengembangkan diri sendiri dan mengembangkan orang lain juga,” kata Imam.
“Meskipun SMAN 19 sudah mengimplementasikan kurikulum merdeka selama tiga tahun, tetapi tetap para guru harus melakukan latihan mandiri, melalui platform merdeka mengajar (PMM), maupun juga offline. Terus dikembangkan, termasuk melalui komunitas belajar juga,” dia menambahkan.
Di penghujung wawancara dia berpesan bahwa lulusan tahun ini, harus menjaga dan meningkatkan karakter yang sudah diperoleh selama menimba ilmu di SMAN 19. Berikutnya berprestasi dan bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga dan bangsa.
Sungkeman dipandu oleh Wakil Kepala Sekolah bidang Humas, Rosa Rosmadewi, S.Pd., M.M (berdiri)
Dirinya juga menargetkan bahwa lulusan yang melanjutkan kuliah di perguruan tinggi negeri maupun swasta meningkat. “Tahun lalu ada 50 persen, mudah-mudahan tahun ini menjadi 60 sampai 70 persen,” pungkasnya.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum
Iqbal Issaghozi, S.Pd.,M.Pd., menambahkan mengenai implementasi kurikulum merdeka di SMAN 19, yang awalnya sempat tertatih-tatih.
Namun seiring dengan waktu, dengan adanya pelatihan-pelatihan bagi 48 guru dari pelatih ahli dan diadakan workshop penerapan kurikulum merdeka sesuai aturan yang ada, kini mulai memahaminya.
Tampilan seni siswa SMAN 19 Kota Bandung
Kata Iqbal awal yang sulit itu biasanya saat siswa kelas X masuk tahun ajaran baru. Para guru harus melakukan asesmen awal, untuk melihat potensi siswa agar berkembang lebih optimal.
“Dari Bapak Ibu Guru, pembelajaran yang berpihak kepada siswa sudah diterapkan. Pembelajaran diferensiasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing siswa sudah mulai kami pergunakan, melalui bentuk modul ajar yang dulunya disebut RPP. Sudah mulai merubah mindset bagaimana membuat modul ajar sesuai dengan petunjuk yang ada,” kata Iqbal.
Diakui Iqbal penerapannya sangat berdampak dalam pembelajaran di kelas. Di antaranya siswa SMAN 19 Kota Bandung sudah mulai berani mengemukakan pendapat dan berpikir kritis.
Lulusan angkatan pertama kurikulum merdeka SMAN 19 Kota Bandung
“Bapak Ibu Guru sudah tidak lagi menjadi objek tetapi menjadi fasilitator bagi siswa sesuai dengan potensi diri yang dimiliki oleh siswa,” kata Iqbal.
Di samping itu dalan mengimplementasikan kurikulum merdeka ini, setiap semester dan setiap tingkat mengadakan kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila atau P5, yang mengusung berbagai tema, seperti gaya hidup berkelanjutan, kearifan lokal, Bhinneka Tunggal Ika, bangunlah jiwa dan raganya, suara demokrasi, rekayasa dan teknologi serta kewirausahaan.
Dengan penerapan kurikulum merdeka SMAN 19 Kota Bandung, sejauh ini sudah mengimbaskannya ke sekolah lain seperti SMAN 14, SMA Darul Hikam, dan lainnya. [SR]***
