Aher, Gubernur Jabar, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pangandaran, di Desa Pananjung Kabupaten Pangandaran (poto Humas Jabar)
majalahsora.com, Kabupaten Pangandaran – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menyokong terus kemekaran Kabupaten Pangandaran, yang merupakan kabupaten terbungsu di Jawa Barat.
Kini terasa hasilnya, PAD (pendapatan asli daerah) Kabupaten Pangandaran dari sektor pariwisata saja sudah mencapai Rp 144 miliar, naik 7 kali lipat dibandingkan sebelum menjadi kabupaten mandiri.
“Dulu PAD-nya Rp 22 miliar, setelah jadi kabupaten sendiri jadi Rp 144 miliar. Ini spektakuler berkat kreasi dan inovasi jajaran Pemkab Pangandaran,” katanya di Pangandaran, Rabu (17/1/2018).
Menurut Aher, pihaknya sedari awal selalu mendorong kabupaten anyar tersebut. Terutama dengan sokongan dana rerata separuh dari banyak fasilitas umum di Pangandaran. Antara lain tahun anggaran 2017 untuk RSUD Pangandaran dan 9 puskesmas, yang separuh dananya berasal dari APBD Pemprov Jawa Barat.
Pada kesempatan tersebut secara resmi Aher, melakukan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pangandaran, di Desa Pananjung Kabupaten Pangandaran.
Disamping itu, dirinya pun meresmikan sembilan Gedung Puskesmas, salah satunya di Dusun Bojongkarekes Desa Babakan, Kabupaten Pangandaran. Sekaligus meresmikan 4 Gedung Pedagang Kaki Lima (PKL) bagi eks PKL Pantai Barat dan Pantai Timur Pangandaran yang berjumlah 1300 pedagang.
Aher sangat mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Pangandaran yang lebih mementingkan layanan publik dibandingkan kepentingan pemerintahannya.
“Saya apresiasi kepada Kabupaten Pangandaran yang telah dengan sadar, lebih mengutamakan kepentingan publik dibanding yang lainnya. Sampai hari ini Kabupaten Pangandaran belum punya gedung, tetapi mengutamakan pembangunan puskesmas, RSUD, dan penataan PKL,” kata Aher.
Khusus penataan PKL di Pantai Barat dan Timur, Aher memproyeksikan turis datang lebih banyak. Sebab, mereka akan makan, belanja, hingga membeli oleh-oleh di lokasi yang lebih representatif.
Disediakan gedung hingga tiga lantai, sehingga belanja tak perlu lagi di bawah naungan tenda. Terlebih, seluruh PKL mampu ditampung sehingga pariwisata Pangandaran bisa lebih maju.
“Saya kira awal-awal akan transisi, tapi di Bali pun, belanja oleh-oleh kan tidak di pinggir pantai namun ada kawasan khusus untuk belanja. Pak bupati pun menjamin tidak akan ada PKL baru, karena pengawasan nanti ada Pol PP dan Satgas ‘Jaga Lembur’,” katanya.
Aher secara khusus mengapresiasi Satgas ‘Jaga Lembur’, semacam Pecalang di Bali, yang juga hadir di Pangandaran antara lain untuk menjaga ketertiban PKL. Hal ini dinilai saling melengkapi dengan Satpol PP yang bersifat kedinasan, namun Satgas ‘Jaga Lembur’ lebih menggunakan pendekatan budaya dan sosial.
“Jadi mulai Januari ini, masyarakat harus tahu kalau kawasan Pantai Pangandaran sudah bebas PKL. Silahkan kunjungi obyek wisata ini, kawasan Pantai Barat dan Timur benar-benar sekarang sudah beda, lebih bersih, tertib dan indah, jadi silakan nikmati dan jangan lupa belanja di sini,” pungkasnya. [SR]***