majalahsora.com, Kota Bandung – Kepala SMA Pasundan 8 Bandung Dani Setiabudi, S.Pd., M.Si., yang sudah menjabat sejak bulan Mei 2023 lalu, bersyukur dan berterima kasih kepada Pemerintah Kota Bandung, karena telah menggelontorkan bantuan program Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) bagi siswa dari keluarga ekonomi tidak mampu.
“Jelas kalau untuk sekolah kami SMA Pasundan 8 Bandung itu sangat terbantu. Membantu siswa otomatis membantu sekolah. Berbeda dengan bantuan seperti dana BOS dan BPMU, karena peruntukkannya sudah jelas. RMP ini agak luwes,” kata Dani, di SMA Pasundan 8 Kota Bandung, Jalan Cihampelas No 167, baru-baru ini.
Menurut Dani yang luar biasa mengenai bantuan RMP adalah datanya sangat tepat sasaran. Yakni untuk siswa yang mengalami kesulitan membayar SPP dan DSP.
Program unggulan SMA Pasundan 8 Kota Bandung setiap hari sebelum KBM membaca Al-Qur’an
Berdasarkan data pada bulan Desember 2022, siswa yang mendapat bantuan RMP adalah siswa kelas XII (sudah lulus), XI (sekarang kelas XI) dan siswa kelas X tahun 2023 (sekarang kelas XI). Sedangkan untuk siswa kelas X tahun ajaran 2024 ini belum mendapatkan program RMP.
Namun di sisi lain, Dani pun menegaskan bahwa dirinya tidak ingin berbangga diri akan bantuan RMP. Karena hal tersebut menandakan masih banyaknya siswa yang kurang mampu.
Untuk ke depan, Dani akan mempersiapkan data siswa RMP lebih awal secara valid. Karena mengacu kepada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan bantuannya.
Suasana pembelajaran di SMA Pasundan 8 Kota Bandung
Hal itu kata Dani tidak lepas dari kinerja Wakil Kepala Sekolah yang telah bekerja keras dalam penyusunan data. “Saya ucapkan terima kasih kepada para Wakasek,” kata Dani.
Dirinya pun berharap setiap tahun agar bantuan bagi siswa RMP tetap ada. Karena manfaatnya cukup terasa.
Masih dalam kesempatan yang sama Dani pun memaparkan mengenai program kerjanya.
Sejauh ini, kata Dani belum ada yang berbeda secara signifikan. Namun dirinya tetap berusaha sekreatif mungkin agar siswa SMA Pasundan 8, mendapat pembelajaran yang bermanfaat.
Sarana prasarana yang memadai membuat KBM berjalan dengan baik
“Secara umum program kami yang sudah berjalan kurang lebih sama dengan sekolah lainnya, sesuai standar nasional. Namun ada yang berbeda, salah satunya berupa pembiasaan, selama 40 menit siswa melaksanakan literasi,” ujar Dani.
Tidak seperti sekolah yang menerapkan literasi pengetahuan, di SMA Pasundan 8, menerapkan literasi Al-Qur’an. Menurut Dani literasi pengetahuan sudah termasuk dalam kegiatan belajar mengajar (KBM).
Dilaksanakan dari pukul 07.00 – 07.40 WIB dari hari Senin sampai Jum’at. Program ini bertujuan agar siswa dapat membaca Al-Qur’an secara baik dan benar hingga lulus SMA nanti.
Pembiasaan tersebut pun terus dimatangkan sebagai program unggulan SMA Pasundan 8 Kota Bandung.
Program RMP sangat membantu siswa ekonomi tidak mampu bisa menamatkan pendidikan SMA
Sedangkan untuk kurikulum yang digunakan, masih menggunakan kurikulum tiga belas bagi semua tingkat.
“Kami masih menggunakan kurikulum tiga belas untuk semua angkatan. Baru tahun depan menerapkan kurikulum merdeka. Kemudian di tingkatan para guru, ada Jum’at berkah setiap Jum’at. Jadi seperti memasak bareng dan makan bareng di ruang guru. Namun tidak wajib,” ungkap Dani.
Selanjutnya, program ke depan yang akan digarap yaitu Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan Pesantren Ramadhan atau disebut Smart Tren.
Dani berharap SMA Pasundan 8 Bandung dapat memberikan pelayanan lebih bagus ke depannya, kepada lembaga juga stakeholder. Seperti sarana prasarana dan lainnya. [SR]***