majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES) Universitas Bale Bandung (UNIBBA) melakukan kerjasama internasional dengan Alice International College Ikhisawa Japan, salah satu perguruan tinggi ternama di “Negeri Sakura”Jepang.
Termasuk dengan dua perusahaan Jepang yakni Medical Corporation Ryoun-Kai Tokhusima Japan dan Social Walfare Corporation Kowakai Ikhisawa Japan.
Ketiga lembaga tersebut akan memberikan beasiswa full untuk pendidikan dan pelatihan bagi mahasiswa jurusan Keperawatan FIKES UNIBBA yang dijembatani oleh PT Keiga.
Pada hari Rabu tanggal 6 September 2023, pihak Jepang ini sengaja berkunjung langsung ke kampus UNIBBA, melakukan seminar dengan tema “Peluang Kuliah dan Bekerja di Jepang”, di laksanakan di Gedung RH. Lily Sumantri, Lantai II, Jalan R.A.A. Wirata Kusumah No 7, Baleendah Kabupaten Bandung.
(Pendaftaran mahasiswa baru Universitas Bale Bandung tahun akademik 2023-2024, Kampus Berkualitas klik di pmb.unibba.ac.id)
Kerjasama internasional UNIBBA dengan perguruan tinggi dan perusahaan Jepang
Dalam kegiatan ini pun mereka melakukan seleksi wawancara kepada 25 lulusan FIKES UNIBBA.
Dalam kesempatan ini Direktur PT Keiga, Herman Gupita menjelaskan bahwa pihak Jepang ini sengaja datang ke UNIBBA, karena ingin memberikan beasiswa pendidikan bagi mahasiswa UNIBBA.
“Ini merupakan kunjungan kedua. Sebelumnya pada awal tahun 2023 memperkenalkan PT Keiga dan mengenai layanan kami, yaitu pelatihan, sekolah sekaligus berkesempatan bekerja di Jepang. Waktu itu juga datang dengan pihak Jepang,” kata Herman, di sela-sela acara.
“Untuk kali ini ke UNIBBA datang bersama salah satu sekolah Bahasa Jepang. Didampingi oleh dua perusahaan dari Jepang yang merupakan fasilitas layanan lansia di Jepang. Mereka ingin memberikan beasiswa bagi mahasiswa UNIBBA yang ingin berkarir di Jepang,” imbuhnya.
Berfoto bersama
Nantinya para mahasiswa bukan hanya sekedar berangkat dan berkarir di Jepang saja. Tetapi para mahasiswa juga bisa menimba ilmu mengenai bahasa dan keperawatan lansia di Jepang. Lamanya selama dua tahun, setelah itu mereka akan mulai berkarir.
Makanya kata Herman, pihaknya akan menguatkan komitmen para mahasiswa, karena ini sangat penting. Apalagi mereka akan diberikan beasiswa pendidikan penuh.
“Komitmen dari mahasiswa dan orangtua sangat diperlukan,” tegas Herman.
Setelah proses seleksi wawancara, lulusan FIKES UNIBBA ini akan diikutsertakan dalam pelatihan bahasa Jepang di PT Keiga selama enam bulan. Lalu pararel untuk pengurusan dokumen ke Jepang.
Rencananya pada bulan April 2024 mereka akan diberangkatkan ke Jepang.
Herman Gupita, Direktur Utama PT Keiga
“Targetnya untuk 25 mahasiswa, tapi kami pertimbangkan mengenai segi komitmen. Karena dari segi yang lain kami bisa bantu tingkatkan, seperti skill bahasa, karakter dan sebagainya,” kata Herman.
Masih dikatakan Herman, Alice International College Ikhisawa Japan akan memberikan short course bahasa Jepang selama dua semester. Setelah itu melanjutkan program setara D2, selama empat semester mengenai ilmu keperawatan lansia.
Saat ditanya kenapa memilih UNIBBA? Dari keterangan Herman selain memilih UNIBBA, sebelumnya kerjasama serupa juga telah dilakukan dengan salah satu kampus ilmu kesehatan di Yogyakarta.
“Kami berpikir bahwa UNIBBA sekolah yang pas, mempunyai jurusan kesehatan dan memiliki visi memberikan kesempatan kepada mahasiswa seluas-luasnya. Ketika satu visi dan tahu arah dari UNIBBA dan arah dari kami, menjadi suatu alasan untuk memberikan peluang bagi mahasiswa UNIBBA untuk sesuatu yang lebih baik,” kata Herman.
Memaparkan materi
“Kesempatan ini mampu untuk mereverage dan menjadi daya ungkit untuk mempunyai kehidupan lebih baik,” imbuhnya.
Saat ditanya penghasilan di Jepang setelah menyelesaikan pendidikan? Herman menjelaskan selama dua semester belajar bahasa Jepang ditambah empat semester belajar keperawatan, saat pendidikan secara prinsip mereka bisa parttime atau bekerja paruh waktu (di Jepang disebut baito).
“Parttime ini ada batasnya, dalam seminggu maksimal 28 jam, selama mereka masih masa studi penghasilannya bisa Rp 12 juta sampai Rp 14 juta. Setelah lulus dan mulai bekerja penghasilannya bisa sampai Rp 25 juta bahkan Rp 30 juta belum termasuk lembur dan sebagainya,” kata Herman.
Di samping itu setelah mereka lulus dan punya strata titel di Jepang akan bekerja dan mempunyai hak sama seperti orang Jepang, baik secara karir, penghasilan punya kesempatan juga untuk mendapatkan permanen residen.
Lulusan FIKES UNIBBA bisa bersaing bekerja di Jepang
“Bisa bulak balik Jepang Indonesia setelah menikah dan mengajak bersama keluarganya ke sana,” imbuh Herman.
Sedangkan Mr Inatsugi pemilik Ryoun-Kai Tokhusima Japan, di hadapan para mahasiswa mengatakan bahwa dirinya memiliki rumah sakit dan tempat perawatan lansia.
“Saat ini banyak menerima lulusan dari Alice International College untuk bekerja di tempat kami,” kata Mr Inatsugi.
“Pada saat ini ada sekitar 30 orang dari Indonesia yang bekerja di rumah sakit dan fasilitas perawatan lansia kami,” imbuhnya.
Mahasiswa FIKES UNIBBA, antusias mengikuti Peluang Kuliah dan Bekerja di Jepang
Lanjutnya dari 30 orang ini, setengahnya merupakan lulusan dari Alice International College yang menyandang lisensi spesialis caregiver di Jepang.
“Pekerja di tempat kami memiliki level tinggi baik perawatnya maupun perawat lansia,” kata Mr Inatsugi.
Ia pun mengatakan mahasiswa FIKES UNIBBA yang muda-muda diyakni memiliki semangat untuk belajar, meningkatkan kompetensi dan kemampuannya untuk masa depan.
Maka dari itu pihaknya sangat berharap kepada mahasiswa FIKES UNIBBA bisa bekerjasama sebagai calon-calon staf yang memiliki semangat belajar dan juang tinggi.
Mahasiswa FIKES UNIBBA, lulusannya bisa diandalkan dalam dunia keperawatan
“Karena belajar di Alice International College bukan sesuatu yang mudah. Di seluruh Jepang Alice International College memiliki peringkat pertama,” kata Mr Inatsugi.
Dikatakan Mr Inatsugi lulusan dari Alice International College sudah tidak diragukan lagi. Pihaknya juga akan mendukung mahasiswa UNIBBA saat pendidikan dan bekerja kelak.
“Jika anda bersemangat maka kami pun akan mendukung anda sepenuh hati. Kami berharap setelah belajar di Jepang dan mendapatkan lisensi internasional, maka ditunggu bekerja di tempat kami,” kata Mr Inatsugi.
Dalam kesempatan yang sama Ganjar Safari, S.Kep., Ners., M.M., Ketua Prodi Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA, menjelaskan dalam kegiatan ini ada sosialisasi dan interview dari pemberi beasiswa yang hadir ke UNIBBA.
Berfoto bersama 25 lulusan FIKES UNIBBA, akan mengikuti seleksi Beasiswa Kuliah dan Bekerja di Jepang
“Sekarang sedang dilakukan interview wawancara terhadap 25 orang lulusan jurusan ilmu keperawatan tahun 2023,” kata Ganjar.
“Ini tindak lanjutnya, setelah lolos mereka akan melaksanakan pendidikan, khusunya pendidikan bahasa, lalu budaya. Yang ditawarkannya ada dua program yaitu magang kerja dan beasiswa kuliah linear mengenai keperawatan,” kata Ganjar.
“Rencananya mereka bekerja sebagai perawat rumah sakit dan keperawatan lansia,” imbuhnya.
Salah satu lulusan Ilmu Keperawatan FIKES UNIBBA tahun 2023, Mila Nurul Wahidah tertarik mengikuti seleksi dan wawancara program beasiswa ke Jepang, alasannya ingin mempraktekkan ilmu yang sudah dipelajarinya selama kuliah empat tahun di UNIBBA.
Seleksi wawancara oleh pihak Jepang
“Mungkin nanti ilmunya bisa diaplikasikan di sana (Jepang),” kata Mila.
“Tadi saat wawancara mengenai keperawatan di Jepang, bahwa perawat rumah sakit dan lansia tidak ada perbedaan, setara. Kemudian fasilitas yang didapatkan juga bagus,” imbuhnya.
Makanya ia akan belajar keras mengenai bahasa Jepang dengan target N3.
Dirinya juga siap ke Jepang, di samping gaji yang tinggi ingin menambah pengalaman, wawasan.
Kepala Program Studi Ilmu Keperawatan, Ganjar Safari, S.Kep., Ners., M.M., (tengah) berfoto dengan Mila Nurul Wahidah (ketiga dari kiri) dan mahasiswa lainnya
Berkaitan dengan kerjasama internasional ini, Rektor UNIBBA Dr. Ir. H. Ibrahim Danuwikarsa, M.S., sangat menyambut baik.
“Alhamdulillah kami sudah memulai kerjasama internasional dengan pihak Jepang, sebagai pimpinan merasa bangga dan berterima kasih kepada mereka yang mempercayai UNIBBA untuk bekerjasama khususnya lulusan FIKES UNIBBA untuk mendapatkan pendidikan lebih baik lagi di Jepang,” kata Iim, sapaan akrab Rektor UNIBBA.
Iim pun berpesan agar lulusan UNIBBA harus memiliki semangat untuk belajar, karena untuk masuk ke pendidikan dan bekerja di Jepang sangat ketat.
“Tapi tadi mereka percaya kepada mahasiswa dan alumni kami mampu bersaing,” kata Iim.
Perwakilan mahasiswa FIKES UNIBBA saat memberikan paparan
Pesan mereka kata Iim harus belajar bahasa Jepang dengan sungguh-sungguh terlebih dahulu.
“Insya Allah kalau berkolaborasi dengan perguruan tinggi Jepang ini apalagi kualitasnya sangat baik, bisa memberikan manfaat bagi mahasiswa dan lulusan UNIBBA,” kata Iim.
Mereka juga kata Iim melihat UNIBBA memiliki kualitas yang baik juga, apalagi UNIBBA terus berkembang mengarah ke arah kemajuan, salah satunya masuk top 25 perguruan tinggi terbaik di Bandung dari lembaga pemeringkatan ternama.
“Kami berharap kerjasama internasional ini bisa dilakukan oleh prodi dan fakultas lainnya. Termasuk implementasi merdeka belajar kurikulum merdeka,” pungkas Iim. [SR]***