majalahsora.com, Kabupaten Purwakarta – Ketangguhan seorang kepala sekolah bisa dilihat dari kecakapan dalam mengelola sekolah yang dipimpinnya, dengan berbagai dinamika yang ada.
Kepala sekolah pun memiliki tugas pokok dan fungsi (tupoksi) yang sudah diatur dalam perundang-undangan, untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM), sarana prasarana, prestasi akademik, prestasi non akademik, keterserapan lulusan (bagi SMK) dan banyak lagi.
Salah satu kepala sekolah tangguh tersebut yakni Drs. Dadang Muhammad Yusuf, Kepala SMKN 3 Linggabuana, Kabupaten Purwakarta.
Saat perwakilan Forum Wartawan Pendidikan (FWP) Jawa Barat (Jabar), berkunjung ke sekolah yang berada di Jalan Veteran No 3, Desa Ciseureuh, Kecamatan Purwakarta, Dadang sedang melakukan rapat dinas bersama jajaran manajemen, guru dan tenaga kependidikan SMKN 3 Linggabuana.
Kepada FWP Jabar dirinya menjelaskan berbagai program yang sudah dan akan digulirkan, termasuk mengenai tantangan yang dihadapi, “Secara umum kami sudah menjalankan program sekolah,” kata Dadang di ruang kerjanya, Jum’at (25/11/2023) sore.
Program tersebut di antaranya kegiatan dari siswa, untuk siswa, oleh siswa, seperti muhadharah atau ceramah keagamaan yang dilaksanakan setiap Jum’at pagi, oleh siswa SMKN 3 Linggabuana.
“Muhadharah ini yang merancang siswa, yang melakukan kegiatan siswa, yang menikmati siswa, yang mengevaluasi siswa. Guru Agama (PAI) kami sebagai pengawas dan pembimbingnya. Kami hanya menjadi fasilitator, melihat dan menjadi tempat konsul bagi mereka,” kata Dadang yang sudah memimpin SMKN 3 Linggabuana, dari Desember 2021.
“Pelaksanaan muhadharah sudah berjalan semenjak awal semester ini (tahun ajaran 2023-2024). Dilaksanakan sebelum melakukan kegiatan Gerakan Memungut Sampah (GMS ), yang sudah ada sejak jaman Pak Ai Nurhasan, Kepala Cadisdik IV terdahulu (sebelum diganti oleh Budi),” imbuhnya.
Kepala SMKN 3 Linggabuana Kabupaten Purwakarta, saat diwawancarai oleh perwakilan Forum Wartawan Pendidikan Jabar, bentuk Keterbukaan Informasi Publik
Lanjutnya muhadharah, dilakukan sebelum jam pelajaran, yaitu pukul 06.30 sampai pukul 07.00. Tempatnya di lapangan sekolah. Setiap tingkat bergiliran tampil dengan materi seputar keagamaan.
Di samping itu, kata Dadang SMKN 3 Linggabuana sedang berupaya mewujudkan mimpi menjadi SMK Pusat Keunggulan (PK) dan Badan Layanan Usaha Daerah (BLUD). Salah satu ihtiarnya memberdayakan siswa melalui bidang kesiswaan, membuat berbagai produk unggulan. Seperti dari jurusan Agribisnis Pengelolaan Hasil Pertanian (APHP), memproduksi brownies, donat, pisang bolen, bolu, minuman dari pala dan lainnya.
Dukungan pun datang dari ASDA II Purwakarta yang akan membantu untuk sertifikasi halalnya.
Di samping itu produk-produk jurusan APHP pernah ditampilkan dalam pameran Gelar Explore SMK Juara tahun 2022 di Bandara Kertajati Kabupaten Majalengka, “Meskipun kami belum menjadi SMK BLUD (badan layanan usaha daerah) atau SMK PK, alhamdulilah kami bisa ikut serta memamerkan keunggulan SMKN 3 Linggabuana,” kata Dadang yang pernah menjadi Kepala SMKN Cilebar, Kabupaten Karawang.
Apalagi sejauh ini produk jurusan APHP SMKN 3 Linggabuana bisa bersaing dengan produk lainnya, pasalnya ada travel di Purwakarta mempercayai SMKN 3 Linggabuana untuk menyediakan snaknya (makanan ringan).
“Intinya kami coba terapkan program SMK PK di sekolah kami,” kata Dadang.
Tidak kalah penting saat disinggung mengenai kerja sama dengan dunia usaha dunia industri (DUDI), kata Dadang melakukan kerja sama dengan berbagai industri seperti PT SAMWHA Indonesia, di Campaka Kabupaten Purwakarta,
“Baru-baru ini kerjasama PKL (Praktek Kerja Lapangan) kedatangan HRD dari PT SAMWHA, datang memberikan kejutan. Memberi penghargaan kepada dua siswa PKL berprestasi jurusan mesin dan Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran (OTKP) seminggu yang lalu. Mereka berprestasi dalam pekerjaan dan bersikap profesional. Kalau mereka ke luar (lulus), akan diangkat menjadi karyawan. Sisanya ada 23 siswa (yang PKL) menjadi cadangan,” kata Dadang.
Kepala SMKN 3 Linggabuana, Kabupaten Purwakarta saat menerima perwakilan Forum Wartawan Pendidikan Jabar
Masih berkenaan dengan keunggulan SMKN 3 Linggabuana, di himpun dari informasi yang didapat, program lainnya yang sudah dijalankan antara lain, kunjungan dari Jobstreet. Salah satu start-up di dunia maya yang memberikan informasi mengenai lowongan dan dunia kerja.
Dalam kunjungan ini, pihak Jobstreet memberikan sosialisasi mengenai materi penting bagi lulusan SMK atau “fresh graduate”, untuk memasuki dunia kerja. Dijelaskan cara pembuatan CV (lamaran kerja) yang baik dan benar, teknik interview/
wawancara dengan HRD dan cara bersosialisasi di lingkungan kerja.
Di samping itu telah mengadakan In House Training (IHT), selama empat hari, di akhir bulan Juli 2023 lalu. IHT ini diadakan rutin diadakan setiap tahun. Tujuannya untuk meningkatkan dan mengembangkan Kompetensi Guru SMKN 3 Linggabuana.
Dalam IHT ini membahas tentang penyusunan perangkat pembelajaran Kurikulum Merdeka. Di mana poin utamanya lebih mengutamakan kebebasan siswa untuk belajar dan mengikuti pelajaran yang disukainya. Kegiatannya dibuka oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IV, Budi Hermawan, S.Pd., M.Phil., SNE serta mengundang pemateri dari BBPPMPV-BMTI, yakni Bedi Susanto, S.T., M.T.
Tantangan SMKN 3 Linggabuana Kabupaten Purwakarta
Saat disinggung mengenai tantangan memimpin SMKN 3 Linggabuana, diungkapkan Dadang, bahwa sekolah yang dipimpinnya merupakan sekolah yang memiliki jurusan terbanyak di Kabupaten Purwakarta, tetapi masih kekurangan banyak ruang kelas untuk belajar dan ruang praktek siswa.
“Ada 10 Jurusan, yaitu Teknik Permesinan, Teknik Mesin Industri, Teknik Kendaraan Ringan Otomotif, Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian, Broadcast Pertelevisian, Animasi, Akuntansi Keuangan Lembaga, OTKP, Teknik Komputer Jaringan dan Seni Tari,” kata Dadang.
“Jumlah siswa keseluruhan ada 1.004 orang untuk 31 rombongan belajar (rombel). Setiap jurusan satu kelas pertingkat, jumlahnya stabil. Setiap kali PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) membuang 500 orang (pendaftar),” imbuhnya.
Namun dari 31 rombel baru memiliki sembilan ruang kelas, masih kekurangan 22 ruang kelas. Sedangkan untuk RPS dari sepuluh jurusan, baru ada tiga RPS untuk jurusan Broadcast Pertelevisian, Teknik Mesin dan TKRO. Begitu juga luas lahan SMKN 3 Linggabuana, masih terbatas hanya seluas 10.100 m².
SMKN 3 Linggabuana Kabupaten Purwakarta , berdiri sejak tahun 2014
“Kebetulan ada tanah kosong di belakang sekolah, mudah-mudahan bisa dipakai, digratiskan untuk tempat praktek siswa, akan diterasering,” kata Dadang.
Ia pun tidak memungkiri bahwa Pemerintah Pusat dan Provinsi Jawa Barat telah memberikan banyak perhatian berupa bantuan DAK Fisik, baik itu RKB maupun RPS.
“Dari provinsi sudah memberikan bantuan satu kelas tapi belum melakukan serah terima kunci. Dari pemerintah pusat memberikan ruang kelas dua (tahun 2022) dan ruang praktek siswa jurusan broadcasting satu,” kata Dadang.
Masih dikatakan Dadang, karena kekurangan ruang kelas, pembelajaran di SMKN 3 Linggabuana dilaksanakan dua termin, masuk pagi dan siang hari, dari hari Senin sampai Ju’mat.
Kekurangan ruang kelas pun disiasati dengan menyekat satu RPS untuk dua kelas. Jadi bisa menambah enam kelas, multi fungsi sebagai tempat praktek dan belajar. Di samping itu perpustakaan pun disekat untuk dua kelas.
“Setelah masuknya dibagi dua shif-kan, RPS dan perpustakaan disekat, masih kekurangan enam kelas,” kata Dadang.
Untuk memenuhi ruang kelas pihaknya pun, selain mengajukan bantuan kepada pemerintah, juga mencari bantuan ke komite sekolah dan CSR dari perusahaan, tapi belum terwujud.
“Insya Allah ke depan kami akan terus mengembangkan RKB dan RPS. Sedangkan perluasan tanah akan dimasukan ke dalam program Cadisdik Wilayah IV, Disdik Jabar,” pungkasnya. [SR]***