majalahsora.com, Kota Bandung – SMK Pasundan 3 Bandung menegaskan komitmennya untuk melaksanakan Tes Kemapuan Akademik (TKA), meskipun program ini baru digulirkan oleh pemerintah dan bersifat tidak wajib bagi siswa.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ningrum Suryatiningsih, S.Pd., M.M., menyampaikan bahwa pihaknya tetap berkomitmen melaksanakan TKA sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pembelajaran dan pemetaan kompetensi siswa.
Menurut Ningrum, sekolah telah melakukan sosialisasi langsung kepada orangtua siswa mengenai pentingnya TKA.
Ia menjelaskan bahwa tes ini tidak hanya bertujuan mengukur sejauh mana kompetensi dan kesiapan siswa melanjutkan pendidikan ke jenjang kuliah, tetapi juga menjadi alat evaluasi sekolah untuk merancang strategi pembelajaran yang lebih efektif dan terarah ke depan.
Orangtua siswa diberikan pemahaman bahwa hasil TKA memiliki manfaat jangka panjang, terutama sebagai dasar bagi sekolah dalam mengarahkan siswa memilih jurusan kuliah yang sesuai dengan hasil tes.
“Dari hasil TKA ini, kita bisa tahu sebaiknya putra-putrinya melanjutkan ke jurusan mana. Bagi yang tidak melanjutkan kuliah pun, hasil TKA tetap berguna untuk mengetahui kompetensi bidang yang dikuasai,” jelas Ningrum, kepada majalahsora.com, perwakilan Forum Wartawan Pendidikan Jabar, Rabu (22/10/2025).
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum, Ningrum Suryatiningsih, S.Pd., M.M., menegaskan bahwa sarana prasarana untuk TKA SMK Pasundan 3 Kota Bandung, sudah oke
Ia menambahkan, bagi lulusan yang akan bekerja, hasil TKA juga dapat digunakan sebagai acuan dalam menentukan bidang pekerjaan yang sesuai. Tahun ini, TKA akan diikuti oleh 210 siswa SMK Pasundan 3 Bandung. Persiapan pelaksanaan sudah dilakukan sejak awal Oktober, mulai dari sosialisasi, sinkronisasi dengan Dapodik, hingga simulasi teknis aplikasi.
“Insya Allah Senin ini, 27 sampai 30 Oktober, kita akan lakukan gladi bersih. Pelaksanaan dibagi dua gelombang, yaitu 3–4 November untuk 120 siswa dan 5–6 November untuk 90 siswa. Masing-masing gelombang kita jalankan dua sesi,” ungkapnya.
Ningrum memastikan sarana dan prasarana sekolah sudah siap. Saat simulasi, server dan jaringan berjalan lancar tanpa kendala. Meski sebagian besar siswa kelas XII sedang menjalani Praktik Kerja Lapangan (PKL), sekolah tetap memberikan pengayaan dan simulasi soal TKA.
“Kami minta izin ke perusahaan tempat PKL selama satu minggu untuk simulasi dan pengayaan. Soal-soal latihan diberikan secara daring melalui link agar siswa bisa belajar fleksibel,” tuturnya.
Untuk mata pelajaran, siswa diberi kebebasan memilih sesuai minat. Namun, sekolah tetap mengarahkan agar sesuai dengan kompetensi dasar sekolah, khususnya di bidang kewirausahaan dan ekonomi.
“Menariknya, banyak siswa justru memilih bidang itu secara alami. Ada juga yang memilih Bahasa Inggris lanjutan,” kata Ningrum.
Adapun mata pelajaran wajib meliputi Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
210 siswa kelas XII SMK Pasundan 3 Bandung akan mengikuti Tes Kemampuan Akademik 2025
Mengenai buku panduan atau pemantapan khusus, Ningrum menyebut sekolah tidak menyediakan buku cetak, melainkan fokus pada latihan soal berbasis daring.
“Karena anak-anak sedang PKL, kami fasilitasi melalui link soal yang bisa mereka akses kapan saja. Hasil simulasi juga diberikan kepada orang tua agar mereka memahami progres anaknya,” tambahnya.
Menurutnya, simulasi yang dilakukan bulan September menjadi acuan bagi guru dalam menyusun soal dan menilai kesiapan siswa. Masing-masing guru menyiapkan 40 soal dari berbagai tipe untuk diujikan. Hasil simulasi kemudian dianalisis oleh pihak kurikulum agar sesuai dengan karakteristik TKA sebenarnya.
Terkait manfaat TKA, Ningrum menilai program ini bukan beban, melainkan langkah positif untuk mengevaluasi mutu pendidikan di SMK Pasundan 3 Bandung.
“Dengan TKA, sekolah bisa menilai capaian akademik siswa secara objektif dan membandingkan hasilnya dengan sekolah lain, termasuk SMK negeri. Ini jadi tolok ukur kualitas kami,” ujarnya.
Ia berharap pelaksanaan TKA dapat menjadi pijakan bagi sekolah dalam menyusun strategi pembelajaran ke depan.
“Harapannya, hasil TKA bisa kami gunakan untuk merancang pembelajaran yang lebih baik dan memajukan SMK Pasundan 3 Bandung,” tutup Ningrum. [SR]***
