majalahsora.com, Kota Bandung – Dedi Supandi (44 tahun) dilantik menjadi Kepala Dinas Pendidikan Jabar yang baru, Jum’at (12 Juni 2020) oleh Ridwan Kamil Gubernur Jabar, di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung.
Di hari berikutnya, Senin (15/6/2020) siang, Dedi melakukan serah terima jabatan dengan Dewi Sartika Kadisdik terdahulu, di Aula Dewi Sartika, Disdik Jabar, Jalan dr. Radjiman No 6, Kota Bandung.
Kepada awak media Dedi pun mengungkapkan akan langsung bekerja menyelesaikan program dan permasalahan yang ada selama ini, termasuk menyusun program ke depan.
Terdekat menyukseskan pelaksanaan penerimaan peserta didik baru (PPDB) SMA, SMK, dan SLB negeri tahun ajaran 2020-2021.
Di samping itu meningkatkan partisipasi masyarakat dalam ketuntasan pendidikan, karena rata-rata lama sekolah di Jabar masih di angka 8,37 tahun.
“Target kita di angka 9,8 tahun yang belum tercapai,” kata Dedi di hadapan awak media usai kegiatan sertijab di Disdik Jabar.
Ia menambahkan lama harapan sekolah di Jabar dua belas koma sekian tahun juga belum tercapai.
Termasuk mengenai penambahan ruang kelas baru dan lainnya. Terlebih pendirian SMA, SMK negeri di 12 kecamatan yang sampai saat ini belum memiliki sekolah untuk jenjang itu.
“Ada 12 Kecamatan yang belum ada SMA SMK. Itu menjadi target kita,” kata Dedi.
Agar programnya bisa terlaksana dengan baik dirinya akan mengajak seluruh elemen yang ada di lingkungan Disdik Jabar, bekerjasama bagaimana meningkatkan aksesbilitas Disdik Jabar ke depan.
Di antaranya membuat steategi program pendidikan berkarakter berbasis agama dan budaya.
“Nanti isinya dari pendidikan karakter budaya dan agama ada tiga yaitu, Jabar masagi, bagaimana peningkatan integrasi sekolah dan Jabar future leader.
Dari program ada inovasi-inovasi dikembangkan,” kata Dedi.
Tiga indikator tersebut, menurutnya, akan dikembangkan dengan inovasi yang dilakukan Disdik Jabar.
Salah satu inovasi yang telah tergambar, yakni memfokuskan peserta didik dengan kegiatan khusus setiap hari yang berbasis pembinaan karakter.
“Kita akan inovasikan aktivitas siswa (selain belajar di kelas). Misalnya, hari Senin tentang bela negara, pada Sabtu dan Minggu mengunjungi orangtua atau hari-hari lain yang diisi kegiatan bermanfaat. Kita kembangkan budaya masyarakat Jabar,” tuturnya.
Dedi juga dalam minggu-minggu ini akan melakukan road show ke-13 kantor cabang dinas pendidikan (Cadisdik) dan melakukan komunikasi mengenai permasalahan-permasalahan di lapangan. Baik mengenai infrastruktur pendanaan dan personalia.
Di setiap Cadisdik pun dirinya ingin memperoleh contoh SMA, SMK dan SLB terpopuler, termasuk yang masih tertinggal atau terbelakang.
“Rencananya dalam minggu ini dalam rangka belajar masalah, cara ke depan apalagi tantangan yang akan dihadapi. Juga mengimplementasikan yang disampaikan gubernur tentang rencana pendidikan sekolah gratis,” kata Dedi.
“Artinya pada saat sekolah gratis diimplementasikan kita harus menghitung saat ini, tentang SPP dan lainnya di tiap sekolah, dan itu pun harus dibayar oleh APBD. Akan coba kita sesuaikan dengan RKAA tahun sekarang, tinggal di tahun ajaran baru ini realisasinya akan cepat,” pungkasnya. [SR]***





