majalahsora.com, Kota Bandung – SMAN 15 Kota Bandung mengadakan kegiatan Milenial SmartTren Ramadhan 1444 H, dengan cara yang cukup berbeda dari biasanya, yakni berbasis projek menerapkan merdeka belajar.
Dilaksanakan dari tanggal 27 Maret 2023 hingga 13 April 2023. Diikuti oleh seluruh siswa laki-laki dan perempuan yang beragama muslim dari kelas X dan XI dengan jumlah sekitar 600 siswa.
Kepala SMAN 15 Kota Bandung H. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd., pun menjelaskan maksud dari SmartTren Ramadhan berbasis projek.
“Program SmartTren dari Disdik Jabar kita tetap kerjakan. Seperti Rantang Cinta, Shodaqoh bersama, menulis mushaf Al-Qur’an dan lainnya. Namun nanti akan kita beri pengayaan di sekolah. Karena semua program harus menggunakan konsep merdeka belajar. Letak kemerdekaannya, siswa dalam hal belajar tidak boleh dipaksa. Harus berdasarkan keinginannya. Maka dari itu saya kasih enrichment di sini kepada siswa, mau kegiatan apa kalian selama Ramadhan ini,” kata Toto, di ruang kerjanya, Jalan Sarimanis No 1, Selasa (28/3/2022).
(Pendaftaran mahasiswa baru Universitas Bale Bandung tahun akademik 2023-2024, Kampus Berkualitas klik di pmb.unibba.ac.id)

Kepala SMAN 15 Kota Bandung H. Toto Suharya, S.Pd., M.Pd
Menurut Toto, ciri khas dari kurikulum merdeka adalah pembelajaran berbasis projek. Projek yang dicanangakan berkaitan erat dengan era digital, yaitu internet. Produk dari projeknya maka berbasis internet.
Toto mengoptimalkan fasilitas sekolahnya, seperti labotarium komputer dan internet untuk menjadi wadah bagi siswa, dalam pembelajaran berbasis projeknya.
Output yang diharapkan pun dapat membuat siswa lebih mandiri, berpikir kreatif dan berpikir kritis. Tentu dengan diiringi shalat Dhuha di pagi hari.
Sedangkan kegiatan mendengarkan ceramah, lebih diminimalisir. Karena kata Toto metode tersebut membuat siswa hanya mendengarkan, tanpa mempraktekan secara langsung apa yang telah diterangkan oleh pemateri.

Tempat pelaksanaan SmartTren, siswa laki-laki dan perempuan dipisahkan
Maka SmartTren saat ini, siswa diharuskan ikut serta dalam membuat konsep suatu tema atau produk. Projek yang Toto tekankan dalam kegiatan SmartTren ini berkaitan dengan ekonomi kreatif. Bukan hanya kognitif yang diasah dari siswa, namun skill yang dibutuhkan di era digital dewasa ini.
Sedangkan Ahmad Sodik Arifin, M.Ag., Ketua Pelaksana SmartTren sekaligus guru Pendidikan Agama Islam menerangka, bahwa tema SmartTren yang diadakannya mencakup semua aspek. Tidak hanya aspek agama saja.
Kekreatifitasan siswa diarahkan oleh guru pembimbing termasuk di bidang video. Teknis secara generalnya, para siswa dibagi ke dalam kelompok. Satu kelompok terdiri dari enam siswa. Total kelompok yang ada berjumlah 160 kelompok.
Projek yang dikerjakan secara berkelompok ini terdiri dari membuat video tutorial, menghafal surat Al-Qur’an, membuat video inspiratif dan menulis buku.

Ketua Pelaksana Kegiatan, Ahmad Sodik Arifin, M.Ag
“Jadi siswa yang ditugaskan membuat video tutorial diberi tiga tema pilihan. Yaitu tentang tutorial keagamaan seperti tata cara berwudhu, menyolatkan jenazah atau lainnya. Kemudian video tentang kreatifitas di bidang ekonomi digital, dengan objek siswa muslim dan non-muslim, sehingga yang non-muslim terakomodir dalam kegiatan,” kata Sodik menjelaskan.
Video tutorialnya berdasarkan ketidakmampuan siswa akan suatu hal dari keagamaan. Misalnya ada seorang siswa yang tidak bisa bacaan shalat maka ia harus belajar dari YouTube terlebih dahulu. Kemudian ketika sudah bisa, dipraktekan kembali di dalam video tutorialnya tentang bacaan shalat.
Lalu video inspiratif. Semua agama membuat video inspiratif berdasarkan keyakinan siswa masing-masing. Seperti siswa Katolik tetap membuat konten video tentang Katolik.
Selain itu, ada juga projek menulis atau literasi membuat sebuah buku. Pembimbingnya langsung oleh Toto Kepala SMAN 15. Buku tersebut nantinya akan dipublikasikan dan dipresentasikan dengan power point. Hasil presentasi direkam dan diunggah ke YouTube.

Peserta SmartTren lebih kreatif dengan metode projek sedang dites hafalan Al-Qur’an
“Saat di posting di YouTube, judul video harus diberi nama dengan search engine tertinggi. Maksudnya harus diberi judul dengan kata-kata yang sering diakses masyarakat di YouTube.”
Cara mencarinya juga belajar di YouTube. Ini tetap tugas sekolah, namun kita mengajarkan siswa bahwa sesungguhnya hal ini bisa bernilai komersil,” kata Sodik menjelaskan.
Selain itu, program SmartTren di SMAN 15 Bandung digagas oleh Irma (Ikatan Remaja Masjid) Jawa Barat.
Dapat dikatakan menjadi salah satu bentuk kerjasama dengan pihak luar sekolah, nantinya ada salah satu ajengan/ustad/kiayi yang diundang untuk menjadi pemateri.

Hasya Ayudia Fitriani, XI IPS 3, Bendahara Irma dan Fadlan Izzaturrahman, XI Mipa 7, Ketua Irma
Fadlan Izzaturrahman, XI Mipa 7, ketua Irma (Ikatan Remaja Masjid) SMAN 15 Bandung sekaligus peserta SmartTren, mengatakan bahwa SmartTren di tahun ini cukup baik.
Bisa mengembangkan karakter siswa menjadi lebih baik. Sehingga siswa tidak hanya diam di rumah.
“Dari sini saya mendapat hal baru dan ilmu yang belum diketahui sebelumya. Seperti menghafal Al-Qur’an dan membuat video tutorial tentang keagamaan. Saya sendiri memilih hafalan Al-Qur’an. Untuk kelas XI ditugaskannya menghafal juz 30.
“Semoga dengan adanya kegiatan ini karakter siswa menjadi lebih baik lagi dan menjadi kegiatan yang positif,” kata Fadlan.

Tes hapalan Al Qur’an
Dalam kesempatan yang sama Hasya Ayudia Fitriani, XI IPS 3, bendahara Irma SMAN 15 Bandung sekaligus peserta SmartTren, menanggapi bahwa kegiatan SmartTren di sekolahnya lebih bagus dari tahun sebelumnya karena ada pemisahan antara jadwal masuk ikhwan dengan akhwat.
“Dengan pemisahan ikhwan dan akhwat ini menurut saya menjadi lebih khusyu, karena jika disatukan ikhwan lebih banyak becandanya,” kata Hasya.
Saat disinggung dirinya memilih projek apa dalam kegiatan SmartTren ini, kata Hasya dirinya memilih projek hafalan Al-Qur’an.
Masih dikatakan Hasya selama ikut kegiatan bisa menambah ilmu yaitu hafalan Al-Qur’an yang baru.
“Harapannya untuk ke depan bisa lebih dikondisikan lagi dalam kegiatan ini agar makin baik. Saya juga baru pertama kali ikut serta menjadi panitia,” kata Hasya. [SR]***





