majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Universitas Bale Bandung (Unibba) secara resmi mengukuhkan sekitar 500 mahasiswa baru tahun akademik 2025/2026 melalui Sidang Terbuka Senat, yang sekaligus menjadi rangkaian akhir kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025.
Rektor Unibba, Dr. Ir. H. M. Ibrahim Danuwikarsa, M.S., dalam sambutannya menegaskan bahwa mahasiswa baru adalah amanah yang harus diterima, dilayani, dan dibimbing dengan baik oleh seluruh civitas academica, baik dalam bidang akademik, non-akademik, maupun kemahasiswaan.
“Mahasiswa baru adalah titipan dari orangtua dan keluarga kepada Universitas Bale Bandung. Harapan kami, mereka dapat lancar proses belajarnya dan lulus dengan kompetensi sesuai kebutuhan pemerintah, dunia usaha, dunia industri, serta masyarakat luas,” kata Rektor, Sabtu (20/9/2025).
Sidang Terbuka Senat, penutupan PKKMB Unibba tahun akademik 2025/2026
Rektor menjelaskan, tujuan PKKMB adalah memberikan bekal agar mahasiswa lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan kampus dan sistem pendidikan tinggi. Kegiatan ini juga bertujuan mempersiapkan mahasiswa menghadapi era globalisasi, revolusi industri 4.0, dan society 5.0, dengan penguasaan literasi data, teknologi, kemanusiaan, serta kompetensi abad 21 seperti berpikir kritis, problem solving, komunikasi, kolaborasi, hingga pengembangan karier.
Ia juga mengingatkan mahasiswa baru untuk serius belajar, aktif berorganisasi, dan tetap menjaga ibadah serta doa. Ia menekankan pentingnya menjaga nama baik pribadi sekaligus membawa nama baik UNIBBA di manapun berada.
“Saya yakin semua ingin diwisuda pada waktunya nanti. Kalau mau, belajarlah dengan keras, tekun, serius, dan fokus. Namun jangan lupa tetap beribadah dan berdoa, karena hasil akhirnya tetap ditentukan oleh Allah SWT,” pesannya.
Pejabat Yayasan Pendidikan Bale Bandung, hadir pada penutupan PKKMB Unibba
Dalam kesempatan itu, Rektor juga menyampaikan apresiasi kepada panitia PKKMB, jajaran biro, dosen, tenaga kependidikan, serta mahasiswa senior yang telah mendukung penyelenggaraan acara. Ia berharap jerih payah semua pihak menjadi amal ibadah di hadapan Tuhan Yang Maha Esa.
PKKMB UNIBBA 2025 mengusung tema “Membentuk Generasi Pembelajar Berdampak, Menggali Potensi Diri dalam Menghadapi Era Society 5.0.”
Suara Mahasiswa baru Memilih Unibba karena Kualitas
Mahasiswa baru Universitas Bale Bandung (Unibba) tahun akademik 2025/2026, Oppie Desrinata Zazia dari Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, mengaku sangat senang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB).
Sekitar 500 mahasiswa baru Unibba, mengenakan jas almamater, setelah resmi menjadi keluarga besar civitas academica Universitas Bale Bandung tahun akademik 2025/2026
“Kegiatannya seru banget. Saya juga bisa punya banyak teman dengan bakat berbeda-beda, jadi bisa saling berbagi pengalaman,” ujar Oppie, lulusan SMK Plus Pratama Adi Banjaran, Kabupaten Bandung, usai penutupan PKKMB Unibba pada Sabtu (20/9/2025).
Oppie juga mengungkapkan alasannya memilih Jurusan Akuntansi Unibba, salah satunya karena jarak kampusnya dekat dari tempat tinggalnya.
“Saya tahu kampus ini dari kakak kelas. Katanya bagus kualitasnya, makanya saya tertarik. Intinya, saya bangga menjadi mahasiswa Unibba,” lanjut Oppie yang semasa sekolah aktif sebagai pengurus OSIS.
Oppie Desrinata Zazia dari Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Muhammad Ismail Fariji, mahasiswa baru Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian bersama Andini (tengah) kakak tingkat panitia PKKMB
Senada dengan Oppie, Muhammad Ismail Fariji, mahasiswa baru Jurusan Agroteknologi, Fakultas Pertanian, juga merasakan kesan positif selama mengikuti kegiatan PKKMB yang berlangsung pada 17–20 September 2025.
Alasan Ismail memilih Agroteknologi tak lepas dari cita-cita orangtuanya yang berprofesi sebagai petani. Ia ingin meningkatkan kualitas serta hasil pertanian, terutama sayuran dan bunga hias, di daerah Parongpong, Kabupaten Bandung.
“Harapan saya, kuliah di Unibba bisa menjadi jembatan menuju kesuksesan dan mewujudkan cita-cita itu. Tidak kalah penting, saya ingin bisa lulus tepat waktu, sekitar empat tahun,” tutur Ismail, lulusan SMK Perjuangan Parongpong, Kabupaten Bandung. [SR]***