majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Universitas Bale Bandung (Unibba) terus berupaya meningkatkan kualitas sebagai Kampus Berdampak, antara lain mencanangkan transformasi tata kelola penjaminan mutu internal untuk memperkuat budaya mutu pendidikan tinggi. Pencanangan dilakukan bersamaan dengan pembukaan Workshop Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang berlangsung di Gedung R.H. Lili Sumantri, Baleendah, pada Kamis (25/9/2025).
Dihadiri para wakil rektor dan diikuti oleh dekan, ketua program studi, sekretaris LP2M, unit penjamin mutu, auditor internal, kepala perpustakaan pusat, kepala pusat karir, kepala biro serta kepala sistem informasi.
Rektor Unibba, Dr. Ir. H. M. Ibrahim Danuwikarsa, M.S., menyatakan bahwa langkah ini merupakan tindak lanjut atas diberlakukannya Permendiktisaintek No. 39 Tahun 2025 tentang Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi, yang efektif sejak 2 September 2025 dan menggantikan aturan sebelumnya, Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023.
Wakil Rektor I Bidang Akademik, Sistem Informasi dan Kerjasama, Dr. Diana Silaswati, Dra., M.Pd., memaparkan materi mengenai “Kebijakan Mutu Pendidikan Tinggi tentang Kebijakan Nasional dan Implementasi SPMI di Perguruan Tinggi”
“Aturan baru ini memberi masa transisi dua tahun bagi perguruan tinggi untuk beradaptasi dengan sistem penjaminan mutu yang lebih ketat, kurikulum fleksibel, serta tata kelola akreditasi berstandar internasional,” kata Rektor.
Dalam regulasi tersebut, setiap perguruan tinggi diwajibkan melaksanakan penjaminan mutu internal berdasarkan prinsip otonomi, standar nasional pendidikan tinggi, akurasi data, berkelanjutan, serta terdokumentasi. Sistem ini dijalankan melalui siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, Peningkatan) yang sejalan dengan konsep internasional PDCA (Plan-Do-Check-Act).
Rektor Unibba juga menegaskan bahwa Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) telah memiliki dokumen kebijakan, manual, standar, serta formulir SPMI yang terus diperbarui. Workshop kali ini diharapkan memperkuat pemahaman civitas akademika dalam mewujudkan visi, memenuhi kebutuhan pemangku kepentingan, dan meningkatkan kinerja program studi maupun unit kerja.
Warek II bidang Adm. Umum, Keuangan, dan Kepegawaian, Muhammad Iqbal, S.E., M.M., (ketiga dari kanan) dan Ketua LPM Unibba, Aditya Achmad Fathony, S.E., M.M., Ak., CA., CTA., A-CPA., (ketiga dari kiri) bersama tim LPM
“Mulai hari ini, Lembaga Penjaminan Mutu UNIBBA bertransformasi dengan tata kelola yang baik untuk membawa UNIBBA menuju Good University Governance,” tegasnya.
Workshop akan Diadakan Setiap Tahun
Sedangkan Ketua LPM Unibba, Aditya Achmad Fathony, S.E., M.M., Ak., CA., CTA., A-CPA., kepada majalahsora.com menjelaskan bahwa workshop ini merupakan agenda tahunan, namun baru terlaksana setelah sekian lama.
“Kebetulan saya baru menjabat sebagai Ketua LPM, dan kami coba adakan workshop untuk pertama kalinya. Semoga ini menjadi agenda tahunan ke depan,” kata Adit, sapaan akrabnya.
Sesi tanya jawab dalam kegiatan workshop
“Nanti setiap kali kami akan mengadakan AMI (Audit Mutu Internal), kami akan melaksanakan workshop terlebih dahulu, sebagai bentuk pelatihan bagi Ketua Program Studi. Agar mereka lebih paham bagaimana caranya melakukan pengisian formulir yang harus diisi,” ia menambahkan.
Masih dijelaskan Adit, kegiatan ini pun merupakan bagian dari upaya peningkatan mutu internal. Pasalnya, menurutnya, ada juga penilaian mutu eksternal dalam bentuk akreditasi yang mengarah ke predikat ‘Unggul’.
Dalam kegiatan ini, kata Adit, dibagi menjadi beberapa sesi. Pada sesi pertama, Wakil Rektor I Bidang Akademik, Sistem Informasi dan Kerjasama, Dr. Diana Silaswati, Dra., M.Pd., memaparkan materi mengenai “Kebijakan Mutu Pendidikan Tinggi tentang Kebijakan Nasional dan Implementasi SPMI di Perguruan Tinggi”.
Workshop SPMI akan diadakan setiap tahun oleh LPM Unibba
“Tadi Bu Diana menjelaskan mengenai budaya mutu secara nasional sesuai Permendiktisaintek yang baru. Bagaimana dokumen-dokumen yang harus kami isikan, serta pembuatan dokumen yang standar baik dari tingkat fakultas maupun prodi,” terang Adit.
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa dalam kegiatan ini pun akan dilangsungkan sesi praktik, yaitu mengisi formulir sesuai standar internal, membuat tautan survei kepuasan, dan melakukan simulasi.
“Apabila internalnya sudah bagus, maka ketika ada audit eksternal, dokumen yang dibutuhkan sudah siap,” ujarnya.
Djodi Setiawan, S.E., M.M., Ak., CA., Sekretaris LPM saat menyampaikan materi
Dirinya berharap, dengan adanya budaya mutu internal, khususnya di tingkat prodi, seluruh pihak menjadi terbiasa dengan budaya mutu yang ditetapkan saat ini.
Sekadar diketahui, kegiatan ini diisi dengan materi “Penyusunan Dokumen Mutu dan Standar Pendidikan Tinggi” oleh Kepala LPM, dilanjutkan dengan materi “Teknik Audit Mutu Internal (AMI) dan Peningkatan Auditor”. Masih disampaikan oleh tim LPM Universitas Bale Bandung bidang Audit Mutu Internal dan Pengukuran menjelaskan materi “Survei Kepuasan Dosen, Tendik, dan Mahasiswa: Instrumen, Analisis, Tindak Lanjut”.
Setelah itu, diadakan simulasi praktik penyusunan instrumen audit dan survei, serta diakhiri dengan diskusi dan penyampaian rekomendasi.
Budaya mutu menjadi bagian penting Unibba sebagai Kampus Berdampak
Workshop yang digelar LPM Universitas Bale Bandung ini menjadi langkah awal untuk memperkuat budaya mutu internal perguruan tinggi, mendukung program Rektor dan Yayasan Pendidikan Bale Bandung.
Melalui rangkaian materi, praktik, serta simulasi yang dilaksanakan, diharapkan seluruh program studi semakin siap menghadapi audit internal maupun eksternal.
Dengan konsistensi pelaksanaan, kegiatan ini berpotensi menjadi agenda tahunan yang mendukung tercapainya mutu pendidikan berstandar Unggul. [SR]***