majalahsora.com, Kota Bandung – SMAN 19 Kota Bandung pada tahun 2025 ini menjadi salah satu sekolah penerima bantuan revitalisasi, yakni rehabilitasi dan pembangunan fisik dari Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).
Tujuan utama revitalisasi ini untuk meningkatkan kualitas infrastruktur dan fasilitas pendidikan. Upaya ini diharapkan mampu menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik, aman, dan nyaman bagi siswa, sekaligus mendukung proses pembelajaran yang efektif.
Selain berfokus pada aspek pendidikan, revitalisasi sekolah juga memiliki dimensi sosial dan ekonomi. Program ini mendorong keterlibatan masyarakat dalam pembangunan, sehingga dapat menggerakkan ekonomi lokal melalui partisipasi aktif berbagai pihak.
Suasana kegiatan in house training, terkait pembelajaran mendalam, di ruang guru yang saat pembangunan memakai ruangan aula, dikarenakan sedang rehabilitasi
Dengan semangat gotong royong, diharapkan terbentuk rasa memiliki yang lebih kuat terhadap sekolah sekaligus memastikan akuntabilitas dalam pengelolaan dana pendidikan.
Kepala SMAN 19 Kota Bandung, Imam Lubisasono, S.Pd.I., M.Pd., kepada majalahsora.com, menyampaikan bahwa bantuan revitalisasi yang telah diterimanya berupa rehabilitasi ruang guru, rehabilitasi laboratoriun IPA, rehabilitasi empat ruang kelas serta pembangunan empat kelas baru.
Lanjutnya kata Imam bisa mendapatkan bantuan ini telah melalui proses pengajuannya dan penantian panjang sejak tahun 2022, untuk memenuhi kebutuhan ruang kelas baru, khususnya.
Pembangun ruang kelas baru SMAN 19 Kota Bandung, bantuan revitalisasi Kemendikdasmen
“Artinya di aplikasi Dapodik kami, kami memang kekurangan kelas. Punya rombel 28 namun ruang kelas hanya 24 unit. Jadi kami sebelumnya menggunakan laboratorium komputer dan sebagainya,” kata Imam di ruang kerjanya, Jalan Dagopojok No. 38, Kecamatan Coblong, Kota Bandung, Jum’at (19/9/2025).
“Bangunan SMAN 19 juga sudah dari tahun 1985, yang artinya beberapa bangunan memang ada kerusakan berat. Kalau dulu istilahnya (nama bantuannya) DAK, nah sekarang revitalisasi. Ini adalah bantuan revitalisasi yang pertama selama saya memimpin. Awal saya di sini juga kan dari 2022,” kata Imam menambahkan.
Pengerjaannya dimulai sejak 7 Juli 2025 dan diperkirakan rampung pada bulan Desember 2025 atau selama enam bulan.
Awak media majalahsora.com, perwakilan Forum Wartawan Pendidikan Jabar, berbincang dengan salah satu pekerja bangunan dari daerah sekitar sekolah
Selain itu, dikatakan Imam program ini juga turut memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar lingkungan SMAN 19 Bandung dengan melibatkan warta sekitar dalam pengerjaan rehabilitasi tersebut.
Sebelumnya Imam telah melakukan sosialisasi dengan perwakilan warga sekitar dan komite, terkait adanya program revitalisasi hingga dibentuknya kepanitiaan. Dalam sosialisasi, ia meminta izin terkait beberapa hal. Seperti lalu lalangnya mobil truk proyek di jalanan hingga menghidupkan warung terdekat sebagai tempat makan para pekerja bangunan.
Dengan berkonsep swakelola melalui RT, hingga saat ini sudah ada 15 orang warga yang ikut berpartisipasi dalam pengerjaan revitalisasi tersebut. Mereka semua bekerja sesuai dengan keahlian yang dimiliki.
Pembangun program revitalisasi SMAN 19 Bandung, beberapa waktu ke belakang pernah dikunjungi oleh Wakil Kepala Staf Kepresidenan Muhammad Qodari, yang sekarang menjabat Kepala Staf Kepresidenan
“Total pegawai yang ikut saat ini ada 36 orang kurang lebih. Tergantung kondisi. Besok kita proses pengecoran. Bisa lebih dari 36 itu. Tukang-tukang ini dari Cileunyi juga ada. Lalu, untuk mebeuler untuk RKB (ruang kelas baru) saja. Kalau rehab itu alternatif, jika dananya cukup ya bisa, jika tidak ya fokus di fisik saja. Kita tidak dapat alat, hanya perbaikan ruangan saja,” ungkap Imam.
Dengan adanya bantuan tersebut, Imam berharap kualitas bangunan menjadi lebih bagus, lebih nyaman digunakan dan dapat menambah jumlah siswa baru dengan adanya ruang kelas baru.
Rencananya, ke depan SMAN 19 akan menambah jumlah rombel menjadi 30. Serta fungsi laboratorium dan ruang guru, lebih dimaksimalkan. [SR]***