majalahsora.com, Kota Bandung – SMAN 17 Bandung mendapat bantuan revitalisasi dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah setelah pengajuan sejak 2023. Bantuannya untuk merehabilitasi ruang kelas dan laboratorium yang kondisinya sudah tidak layak. Proyek ditargetkan selesai pada 15 Desember 2025.
Kepala SMAN 17 Bandung, Lina Kuslina, M.Pd., menjelaskan bahwa ada lima ruangan yang diperbaiki, terdiri dari satu blok empat kelas dan satu ruang Laboratorium IPA.
“Revitalisasi ini untuk rehabilitasi. Ada lima ruangan, empat ruang kelas dan satu ruang laboratorium IPA. Insya Allah sudah mulai berjalan walaupun agak terlambat, karena dana baru cair pada 5 September 2025,” kata Lina kepada majalahsora.com, di sekolah, Jalan Caringin, Rabu (24/9/2025).
Lina menambahkan, pihaknya menyambut positif bantuan ini.
Kepala SMAN 17 Kota Bandung, Lina Kuslina, M.Pd
“Kami gembira dengan adanya kegiatan Revitalisasi 2025. Mudah-mudahan bisa meningkatkan kualitas sarana-prasarana di sekolah, menunjang pembelajaran, sekaligus memberi kenyamanan dan keamanan. Karena sebelumnya pernah ada plafon runtuh saat hujan deras, meski tidak ada korban,” ujarnya.
Tahap Pengerjaan
Saat ini proyek memasuki tahap pemasangan baja ringan pada atap. Bagian atap menjadi prioritas karena empat ruang kelas sangat rentan bocor ketika musim hujan. Perbaikan juga mencakup lantai ruang kelas serta Laboratorium IPA berukuran 12×8 meter.
“Ruang Laboratorium IPA akan diperbaiki seluruhnya. Kusen kayu dan beberapa peralatan di dalamnya sudah tidak layak pakai,” tutur Lina.
Pengerjaan dilakukan dengan sistem swakelola di bawah bimbingan tim teknis. Dari sisi pengawasan, proyek ini dinaungi konsultan berkompeten yang memiliki sertifikasi setara grade 8.
Kegiatan program revitalisasi di SMAN 17 Kota Bandung
“Pelaksanaan revitalisasi dilakukan secara profesional. Ketua panitia pun paham tentang bangunan dan mengikuti petunjuk teknis kegiatan revitalisasi,” ucap Lina.
Fokus pada Pendidikan
SMAN 17 Bandung yang memiliki 1.175 siswa tidak hanya berbenah di bidang sarana. Sekolah juga menyiapkan program peningkatan akademik dan kesiswaan.
“Tahun ini kami fokus pada Tes Kemampuan Akademik (TKA). Siswa kelas XII kami dorong untuk ikut serta. Walau komputer terbatas, kami minta siswa yang punya laptop untuk membawanya,” ujar Lina.
Ia juga menekankan program Pembelajaran Mendalam (Deep Learning).
Empat ruang kelas dan satu ruang laboratorium IPA, pada program revitalisasi SMAN 17 Kota Bandung
“Kami melakukan In House Training dan workshop bersama guru. Tujuannya agar guru dapat memahami dan mengaplikasikan pembelajaran mendalam kepada siswa,” tutur Lina.
Harapan ke Depan
Lina berharap proyek revitalisasi selesai tepat waktu dan memberi manfaat besar bagi sekolah.
“Target kami 15 Desember 2025 sudah rampung. Semoga sarana yang diperbaiki membuat siswa lebih nyaman belajar,” ujarnya.
Peran Komite dan Warga
Selain sekolah, komite juga dilibatkan dalam Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP). Ketua Komite bahkan turun langsung memantau pembangunan bersama orang tua siswa.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Muhammad Dzikri Firdaus, S.Pd., Gr
Sedangkan Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas, Muhammad Dzikri Firdaus, S.Pd., Gr., menjelaskan adanya keterlibatan masyarakat sekitar.
“Kami melibatkan warga, khususnya pemuda karang taruna, untuk membantu menjaga keamanan. Mereka ikut mengawasi distribusi barang bangunan dan kegiatan pekerja,” kata Dzikri.
Menurut Dzikri, keberadaan pekerja juga memberi dampak positif bagi ekonomi warga sekitar.
“Warung dan gudang di sekitar sekolah ikut ramai. Pekerja banyak berbelanja kebutuhan sehari-hari di sana,” ucapnya.
Transparansi Pembangunan
Pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS SMAN 17 Kota Bandung
Dzikri menambahkan bahwa pihak sekolah menjaga keterbukaan informasi dalam setiap tahap pembangunan.
“Pertemuan rutin kami laksanakan. Dihadiri Ketua Panitia, Pengawas, Perencana, hingga Ketua Pelaksana. Mereka memaparkan progres pembangunan, kurva S, serta pencapaian target MC0 dan MC1,” jelasnya.
Dzikri juga memastikan seluruh material sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
“Spesifikasi bahan seperti lantai dan metalrub sesuai standar. Semua tercatat rapi dalam administrasi. Jadi bukan hanya bangunan yang kokoh, tetapi juga tata kelola yang tertib,” katanya.
Demokrasi Digital di Sekolah
Suasana pemilihan Ketua OSIS di SMAN 17 Kota Bandung, secara digital
Para kesempatan ini Dzikri pun menjelaskan mengenai pelaksanaan pemilihan Ketua OSIS. Tahun ini untuk pertama kalinya dilakukan secara digital.
“Tahun 2025 kami menggunakan komputer, bukan lagi kertas. Sistem diuji coba berulang dan berjalan lancar,” kata Dzikri.
Menurutnya, sistem digital ini bukan hanya efisien, tetapi juga bagian dari literasi digital.
“Siswa terbiasa dengan demokrasi digital. Bahkan ada tim sukses yang menyiapkan alat peraga kampanye sendiri. Antusiasme tinggi, partisipasi mencapai 100 persen tanpa golput,” pungkasnya. [SR]***