majalahsora.com, Kabupaten Bandung Barat – Hari Karakter menjadi momentum penting dalam melahirkan agen perubahan dan membangun budaya anti kekerasan di lingkungan sekolah.
Dalam rangka mencegah tindakan perundungan ini, SMAN 2 Lembang melangsungkan kegiatan “Roots Day & Peresmian Hari Karakter: Program Pencegahan Perundungan dan Kekerasan di Sekolah”, pada Selasa, 29 April 2025, di lingkungan sekolah.
Pada kegiatan ini menghadirkan pemateri, yang berasal dari bidang kesiswaan serta pihak eksternal, yakni DANRAMIL.
Kepala SMAN 2 Lembang, Ernawati, M.Pd., memukul gong, meresmikan Hari Karakter di SMAN 2 Lembang
SMAN 2 Lembang menyebut kegiatan ini sebagai Hari Karakter atau Roots Day, yang menjadi tonggak upaya sistematis untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan penuh nilai positif.
Dengan diadakannya Hari Karakter, sekolah mengamanahkan kepada para siswa yang terpilih sebagai agen perubahan, pencegahan perundungan dan kekerasan di sekolah.
Kepala SMAN 2 Lembang, Ernawati, M.Pd., menyampaikan bahwa rapor pendidikan menjadi dasar sorotan dalam pengembangan karakter siswa-siswa SMAN 2 Lembang melalui kegiatan tersebut.
Hendra Gustaman, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah, saat berpidato memaparkan kegiatan “Roots Day dan Peresmian Hari Karakter” di SMAN 2 Lembang
“Roots Day atau Hari Karakter ini sudah dari tahun lalu, hanya saja tidak gebyar. Lalu pemilihan agen perubahan dilaksanakan dua bulan lalu, karena ada 15 modul yang harus dipahami oleh siswa terkait anti perundungan dan kekerasan,” ujar Erna saat diwawancara perwakilan Forum Wartawan Pendidikan Jabar.
“Untuk mendukung Roots Day dan perbaikan rapor pendidikan, salah satunya saya canangkan program Hari Karakter sebagai pengingat setiap tahun,” imbuhnya.
Masih menurut Erna, Hari Karakter baru pertama kali dicanangkan pada 29 April 2025. Tujuannya adalah sebagai salah satu upaya sekolah dalam mengembangkan karakter siswa SMAN 2 Lembang menjadi lebih baik.
Ketua Komite SMAN 2 Lembang, Dili Yudhanto, mendukung program Hari Karakter
Tidak hanya itu, Erna juga menjelaskan bahwa program Hari Karakter dibagi ke dalam beberapa turunan kegiatan, yaitu melalui metode “satu hari satu nilai”.
Contohnya, pada hari Senin akan dinilai karakter jujur dari para siswa. Dengan parameter yang telah disusun oleh para guru, siswa akan dipantau oleh Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) yang fokus pada pengembangan karakter. Hari berikutnya akan dilakukan penilaian karakter disiplin, dan seterusnya.
Sebagai bentuk penghargaan, siswa akan diberi satu bintang karakter setiap bulannya. Bintang tersebut menjadi poin bahwa siswa telah menyelesaikan penilaian satu hari satu karakter di bulan itu. Apresiasi dari sekolah diberikan setiap tanggal 29.
Pembacaan deklarasi oleh Guru dan Siswa SMAN 2 Lembang
Melalui Hari Karakter, diharapkan para siswa memiliki karakter yang baik dan mampu bersaing setelah lulus dari SMAN 2 Lembang. Erna berharap dapat mengikis paradigma bahwa siswa SMA zaman sekarang memiliki perilaku manja.
Menurut Erna, kegiatan ini juga mendukung program Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, bahwa adab harus lebih didahulukan daripada ilmu.
Sementara itu, Hendra Gustaman, S.Pd., Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan yang juga ketua pelaksana kegiatan, menjelaskan bahwa kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa kelas X dan XI yang berjumlah 721 orang.
Pemberian materi
“Yang diharapkan dari kegiatan ini adalah menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman tanpa adanya perundungan. Sehingga sekolah lebih menyenangkan,” kata Hendra.
Masih dalam kesempatan yang sama, Ketua Komite SMAN 2 Lembang, Dili Yudhanto, menyampaikan bahwa komite sekolah sangat mendukung kegiatan ini.
“Tentunya dengan acara ini, kami menyampaikan kepada para orang tua untuk mendukung kegiatan penjagaan perundungan atas putra-putrinya.”
Nazwa Fauziah dan Ivy Nabila Almaghfira, bangga terpilih sebagai Agen Perubahan
“Kalau hanya dilibatkan melalui sekolah saja, saya rasa tidak cukup. Sehingga para orang tua harus membantu program ini agar berjalan dengan baik,” ungkap Dili.
Dili berharap, tujuan sekolah dalam menciptakan lingkungan bebas perundungan dapat tercapai secara maksimal dengan dukungan kuat dari para orang tua.
Tanggapan Perwakilan Agen Perubahan SMAN 2 Lembang
Nazwa Fauziah, siswi kelas XII Fase F4, menyampaikan bahwa dirinya sangat senang karena telah terpilih sebagai salah satu agen perubahan tahun 2025.
Agen Perubahan SMAN 2 Lembang, bagian penting dalam memerangi perundungan
“Saya sangat senang karena menjadi pelopor dan garda terdepan dalam menangani perundungan. Ini memang tidak mudah, namun saya memiliki harapan yang sangat besar agar agen perubahan dapat membawa perubahan yang baik dan signifikan, khususnya dalam menangani perundungan,” ujar Nazwa.
Senada, Ivy Nabila Almaghfira, siswi kelas X Fase E1, juga menyampaikan kebahagiaannya terpilih menjadi agen perubahan di sekolahnya.
“Saya sangat senang dengan mengikuti program ini. Saya jadi bisa membantu dan ikut berpartisipasi untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih nyaman, aman, dan damai, tentunya terbebas dari perundungan,” ungkap Ivy. [SR]***