Rahmat Suprihat, S.Pd., Guru SMPN 55 Kota Bandung, Penggiat Lingkungan Jabar
majalahsora.com, Kota Bandung – Memperingati World Cleanup Day, yang jatuh setiap tanggal 15 September, 40 siswa SMPN 55 Kota Bandung kelas VII dan VIII, dibantu oleh SKPD (Satuan Kerja Tingkat Daerah), lakukan kegiatan membersihkan sungai Cikendal dan lingkungan sekitarnya, Sabtu 15 September 2018.
“Sebelah sekolah kami kebetulan sungai, kondisinya banyak sampah dan airnya hitam, bekas buangan limbah pabrik daerah kami. Kalau cuacanya sedang panas, baunya sangat tajam, bahkan siswa kami ada yang sampai muntah-muntah. Makanya dalam memperingati World Cleanup Day, kami laksanakan di sekitar lingkungan sekolah saja, kalau di sekitaran pusat kota mungkin sudah relatif bersih, karena sudah banyak petugasnya. Untuk kegiatannya secara internasional digelar di 130 negara,” kata Rahmat Suprihat, Guru SMPN 55, yang merangkap sebagai Wakasek Humas dan Sarana Prasarana, Sabtu (15/9/2018) usai kegiatan.
Sungai Cikendal, Kelurahan Cigondewah Kaler, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung
Ia pun menjelaskan bahwa pelaksanaan “bebersih” tersebut sudah rutin dilakukan, bahkan Rahmat meluangkan waktu khusus untuk mengambil sampahnya, namun sampahnya terus hadir.
Selain dilakukan oleh siswa siswinya, kegiatan World Cleanup Day juga, dibantu oleh personil dari PD Kebersihan Kota Bandung, DLHK (Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan) Kota Bandung, anggota TNI dan lainnya.
Bahu-membahu membersihkan sungai Cikendal
“Di samping membersihkan sungai Cikendal, ada 30 siswa kami yang dibagi menjadi 3 tim, melakukan gerakan pungut sampah di lingkungan RW 1 dan RW 12. Mereka pun mensosialisasikan serta menghimbau, agar masyarakat sekitar tidak membuang sampah sembarangan apalagi ke sungai Cikendal,” kata Rahmat.
Lebih lanjut Rahmat yang merupakan penggiat lingkungan serta aktif di PLIGJA (Pegiat Lingkungan Jabar) menjelaskan, sampah yang sudah menjadi sedimentasi dan menggunung, berhasil diangkut ke darat oleh tim, seberat 4 ton (4 kali balikan diangkut dum truk sampah), kebanyakan sampah pelastik dan rumah tangga.
Semangat siswa-siswi SMPN 55 Kota Bandung
Setelah terkumpul sampah-sampah tersebut diangkut oleh truk sampah PD Kebersihan Kota Bandung, ke tempat pembuangan sementara.
“Sebagai solusi yang efektik, saya pikir pemerintah harus gencar memberikan sosialisasi kepada masyarakat yang ada di sekitaran bantaran sungai, agar tidak membuang sampah ke sungai, bisa melibatkan karang tarunanya. Di samping itu memberi fasilitas, seperti pengangkutannya, yang rutin oleh petugas terkait. Sebelum dibersihkan dan diangkut, sampahnya menjadi sedimentasi dan menggunung,” katanya.
“Untuk mengatasi masalah sampah itu, harus ada kesadaran, pembiasaan serta fasilitas kepada masyarakat. Apabila sadar dan fasilitasnya ada, mungkin masyarakat pun tidak akan membuang sampah ke sungai,” tambahnya.
Rahmat berharap dengan kegiatan seperti yang dilaksanakan dapat menanamkan nilai-nilai akan kepedulian terhadap lingkungannya pada diri siswa dan masyarakat, yang terpenting bisa diaplikasikan dikehidupannya sehari-hari dan lingkungan rumahnya.
Keadaan sungai setelah dibersihkan
“Lancarnya kegiatan ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak, saya haturkan terima kasih kepada Pak Dedi Darmawan, Sekretaris DLHK yang tadi hadir saat upacara, Pak Arifin, Lurah Cigondewah Kaler, Pak Lukman Saputra Kepala SMPN 55 Kota Bandung, anggota TNI, DLHK, PD Kebersihan, para siswa SMPN 55, dan lainnya,” pungkas Rahmat. [SR]***