majalahsora.com, Kota Bandung – Wisuda Mahasiswa jenjang S1, S2, dan S3 Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung ke-68 pada Sabtu (23/11/2024) dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Penasihat Khusus Presiden Bidang Urusan Pertahanan Nasional dan Ketua Komite Kebijakan Industri Pertahanan, Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. Dudung Abdurachman, SH., MH., serta Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, SE., M.T.
Dalam Sidang Terbuka Senat yang digelar untuk kegiatan wisuda ini, Prof. Dudung dipercaya untuk menyampaikan orasi ilmiah dengan tema “Wawasan Kebangsaan bagi Mahasiswa dalam Rangka Mendukung Kepemimpinan Nasional”, yang membahas pentingnya revolusi mental di tengah perubahan zaman.
Prof. Dudung menjelaskan bahwa di era disrupsi saat ini, masyarakat cenderung berpindah ke tatanan baru yang sangat bergantung pada teknologi dan layanan instan, yang mengakibatkan perubahan yang cepat dan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan.
Ketua Yayasan Uninus, KH. Hasan Nuri Hidayatullah, menyambut kedatangan Jenderal TNI (Purn) Prof. Dr. H. Dudung Abdurachman, S.H., M H
“Dalam dunia yang serba digital ini, informasi dengan mudah dapat diakses oleh siapa saja, di mana saja,” ujarnya. Dia mengingatkan bahwa saat ini pengguna internet di Indonesia mencapai 196,7 juta orang, dengan 145,4 juta di antaranya (75 persen) berasal dari generasi Y dan Z, yang rata-rata menghabiskan waktu sekitar delapan jam per hari untuk berselancar di internet.
Lebih lanjut, Prof. Dudung menegaskan bahwa kebenaran informasi yang berasal dari dunia maya seringkali tidak dapat dijamin. “Banyak orang beranggapan bahwa informasi yang mereka temukan di Google adalah kebenaran mutlak. Namun, kebenaran tersebut sering kali perlu dipertanyakan, terutama jika informasi tersebut bersumber dari platform yang tidak jelas,” tambahnya.
Prof. Dudung memperingatkan bahwa penyebaran berita bohong, atau hoaks, dapat menyebabkan dampak buruk bagi masyarakat jika tidak diimbangi dengan budaya literasi yang baik. Dia mengatakan, “Berita bohong yang disampaikan secara berulang dapat dengan mudah diterima sebagai kebenaran, dan inilah yang perlu kita waspadai sebagai ancaman menuju Indonesia Emas 2045.”
Pj Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin, S.E., M.T., hadir di acara sesi pertama wisuda Uninus ke-68
Menyentuh mengenai kondisi kerentanan konflik, Dudung menunjukkan data statistik tahun 2022 yang menempatkan Indonesia pada peringkat 100 dari 179 negara yang terdaftar. “Saat ini, isu-isu antara Kyai dan Habaib mulai ramai di Indonesia. Di negara-negara yang mengalami konflik seperti Libya, Iran, Libanon dan Irak, sering kali mereka memiliki ‘sutradara’ yang memicu terjadinya konflik komunal,” paparnya.
Dia juga mengingatkan bahwa latar belakang pluralisme di Indonesia, dengan keragaman suku, ras, agama, dan golongan, bisa menimbulkan potensi konflik jika tidak dikelola dengan baik. “Bangsa ini milik bersama, bukan milik kelompok tertentu atau partai politik mana pun. Ini adalah perjuangan yang diraih oleh leluhur kita dengan pengorbanan yang besar,” tegasnya.
Prof. Dudung mengutip Presiden Soekarno yang pernah mengatakan, “Perjuanganku lebih mudah karena mengatasi penjajah, tetapi perjuangan kalian akan lebih sulit karena harus melawan bangsamu sendiri.” Oleh karena itu, dia mengingatkan mahasiswa untuk selalu waspada terhadap informasi negatif dan untuk menilai segala sesuatu dengan bijak.
Ketua Yayasan Uninus, KH. Hasan Nuri Hidayatullah, saat memberikan sambutan
“Dari 100 persen pengalaman hidup kita, hanya 20 persen yang merupakan tindakan, sementara 80 persen sisanya adalah bagaimana kita menyikapi berbagai situasi dalam hidup ini,” tambah Prof. Dudung.
Dia juga mengingatkan mahasiswa tentang pentingnya nilai-nilai kebangsaan, seperti menghormati perbedaan, mengutamakan kepentingan umum, rasa rela berkorban, pantang menyerah, serta gotong royong, yang harus kita junjung tinggi. “Nilai-nilai ini harus disatu-padukan menjadi jiwa bangsa Indonesia dan tertuang dalam Pancasila,” jelasnya.
Sebagai agen perubahan, mahasiswa diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat melalui pembentukan moral, akhlak, dan etika. “Dalam Islam, syariat, akidah, dan akhlak adalah hal terpenting. Jika akhlak kita baik, kita tidak akan menyebarkan kebohongan, membenci, menyakiti, atau memfitnah,” ujarnya.
Jajaran Yayasan Uninus
Dia juga menekankan beberapa peran penting mahasiswa:
1. Sebagai kontrol sosial: Mahasiswa diharapkan mampu bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah.
2. Sebagai generasi penerus: Mahasiswa harus menyiapkan diri menjadi individu yang baik, yang memiliki kemampuan dan akhlak mulia.
3. Sebagai gerakan moral: Mahasiswa perlu berfungsi sebagai teladan masyarakat dengan beradaptasi dengan norma dan nilai yang berlaku.
Rektor Uninus, Prof. Dr. Endang Komara, M.Si., pada kegiatan Sidang Terbuka Senat dalam rangka Wisuda Mahasiswa Uninus ke-68
4. Sebagai kontrol politik: Mahasiswa berperan dalam menyadarkan masyarakat mengenai aspek-aspek sosial politik.
5. Sebagai penjaga nilai-nilai luhur: Mahasiswa harus menjaga dan menerapkan nilai-nilai kebenaran dan berlogika ilmiah.
Di akhir orasi ilmiah, Prof. Dudung yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat, memberikan tiga kunci sukses kepada para wisudawan: pertama, lupakan masa lalu karena itu sudah tidak akan kembali; kedua, lakukan yang terbaik hari ini secara optimal; dan ketiga, cita-cita hanya akan menjadi harapan dan angan-angan jika tidak diperjuangkan.
Rektor Uninus beserta jajarannya saat memberikan penghargaan mahasiswa lulusan terbaik pada jenjang S1, S2 dan S3
Capaian Prestasi Uninus di 2024
Pada kesempatan sebelumnya, Rektor Uninus Prof. Dr. Endang Komara, M.Si., mengatakan bahwa dalam kegiatan wisuda ke-68 ini, ada sekitar 1.468 orang mahasiswa yang diwisuda. Terdiri 178 orang dari program doktor (S3), sekitar 600-an program magister (S2) dan sisanya strata satu (S1).
“Tahun ini wisudanya diadakan dua sesi, (pagi dan siang). Tadi pada sesi pertama sudah selesai. Ada yang mewakili (sambutan) dari alumni S2 ilmu hukum, Pak Andika, yang sekarang menjabat sebagai Kakanwil Kemenkumham DKI Jakarta,” kata Prof Dadang, usai wisuda sesi pertama.
Berikutnya pada sesi kedua akan ada orasi ilmiah dari Jenderal TNI (Purn) Prof. Dudung Abdurachman.
Kakanwil Kemenkumham DKI, R Andika Dwi Prasetya, bangga menjadi alumni S2 Hukum Uninus
“Saat wisuda tahun lalu dihadiri Wakil Presiden Prof. KH. Ma’ruf Amin. Tadinya mau hadir juga pada wisuda hari ini, tapi kebetulan ada tugas lain hari ini. Kebetulan putrinya lulus dari program ilmu pendidikan Uninus,” kata Prof. Dadang.
Dengan menghadirkan tokoh penting dalam kegiatan wisuda, merupakan sesuatu hal yang perlu, khususnya mengenai revolusi mental, etika moral yang perlu ditingkatkan.
Dirinya juga mengungkapkan capaian Uninus pada tahun 2024 ini, dimana pada klasterisasi Uninus masuk ke dalam kategori perguruan tinggi kluster utama. Kemudian dari 10 universitas NU (Nahdlatul Ulama), Uninus berada pada peringkat kedua.
Kepala SMKN Pacet Cianjur, Dra. Ida Yuniati Surtika, M.M., berhasil meraih Gelar Doktor di Uninus
Di samping itu dari 20 universitas terbaik di Jabar, Uninus menduduki peringkat ke-14. Lalu dari 42 perguruan tinggi di Jabar dan Banten yang diundang oleh Mendikbud Ristek, ada tiga universitas yang diundang, yakni Uninus, Telkom University, dan Universitas Widyatama, yang bisa mengajukan program doktor magister.
“Sekarang kami sedang mengajukan, untuk Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan pra Jabatan, mudah-mudahan bulan depan sudah ke luar.”
“Juga sedang mengajukan S3 hukum dan ilmu kepelatihan olahraga, mudah-mudahan semester depan sudah keluar (ijinnya), insya Allah kalau itu tercapai sudah ada 26 program studi ditambah tiga sehingga menjadi 29,” imbuh Prof Endang.
Banyak pejabat penting dan kepala sekolah dari berbagai provinsi, yang meraih gelar S2 dan S3 di Uninus
Raihan capaian itu tidak terlepas dari peningkatan sumber daya manusia, di antaranya jumlah guru besar (Profesor) di Uninus yang terus bertambah jumlahnya, kini ada 12 orang yang tadinya berjumlah sepuluh orang.
“Penambahan guru besar satu dari LLDIKTI Wilayah IV, satu dari UIN (Sunan Gunungdjati). Kemudian sekarang sedang berproses di Jakarta mudah-mudahan sebentar lagi ke luar,” kata Prof. Endang.
Di samping itu publikasi ilmiah, Uninus mendapatkan hibah penelitian pengabdian kepada masyarakat terbanyak dari LLDIKTI Wilayah IV.
Wisudawan Uninus dipersiapan menjadi agen perubahan untuk revolusi mental
“Kami apresiasi kepada LLDIKTI Wilayah IV, terakhir berbagai prestasi yang diperoleh oleh mahasiswa. Alhamdulillah pada tahun ini berbagai capaian sudah diraih. Mudah-mudahan tahun depan insya Allah akan ditingkatkan lagi,” kata Prof. Endang.
Dirinya pun mengungkapkan mengenai jumlah mahasiswa baru Uninus tahun akademik 2024/2025. Kata dia tercatat ada sekitar 2.300-an mahasiswa baru.
“Kalau tahun lalu kurang dari 1.000-an. Alhamdulillah kami menjalin kerja sama tidak dengan pers saja, tetapi dengan Dinas Pendidikan, asosiasi Komite Pendidikan Indonesia, MKKS dan organisasi pendidikan lainnya, alhamdulilah tahun ini tidak kekurangan mahasiswa,” pungkas Rektor Uninus. [SR]***