majalahsora.com, Kota Bandung – Lulus dari perguruan tinggi ditandai dengan wisuda, merupakan langkah awal para lulusan berkiprah di kehidupan nyata bermasyarakat, harus siap menghadapi berbagai tantangan dan dinamika yang ada.
Namun bisa diatasi dan sukses bila orang tersebut memiliki kompetensi dan kemampuan yang dibutuhkan.
Hal tersebut diungkapkan Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Indra Ridwan, S.Sos., M.Sn., M.A., Ph.D., usai kegiatan wisuda gelombang dua, sebanyak 157 orang mahasiswa dari program diploma, sarjana, sarjana terapan dan magister.
“Para lulusan harus bersaing dengan ilmu yang telah diserap, dan kita minta mereka menampilkan potensi seni budaya kepada masyarakat dan dunia. Kami yakin mereka bisa mewujudkan itu,” kata Indra, di Gedung Kesenian Sunan Ambu, ISBI Bandung, Jalan Buahbatu No 212, Sabtu (9/12/2023).
Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Si., menjelaskan mengenai wisuda tahun 2023, kepada perwakilan Forum Wartawan Pendidikan Jabar
Lanjutnya, ISBI Bandung pun akan terus berkiprah mencetak generasi dengan berbagai prestasi. Di antaranya, mendorong mahasiswa ikut lomba, kompetisi, MBKM, dan lainnya.
“Itu untuk mengasah dan mengembangkan potensi mahasiswa kami, tahun depan kami coba lakukan itu,” imbuhnya.
Disinggung mengenai peningkatan prestasi setiap tahun, jelas Indra, lulusan ISBI Bandung terus meningkat. “Itu dibuktikan jumlah mahasiswa yang aktif di luar kampus lebih banyak sekarang, dan juga ada aktivitas non prestasi tapi kemampuan seninya di gunakan di luar, itu banyak, kita ada data statistiknya,” papar Indra.
Dalam kesempatan yang sama Siti Ayu Lestari lulusan Fakultas Antropologi Budaya, yang baru di wisuda mengatakan, dalam waktu empat tahun dirinya berhasil menyandang predikat lulus dengan meraih nilai terbaik.
Wakil Rektor I ISBI Bandung, bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Indra Ridwan, S.Sos., M.Sn., M.A., Ph.D., saat diwawancarai oleh perwakilan Forum Wartawan Pendidikan Jabar
“Saya tertarik pada Antrolopogi Budaya, karena kita mempunyai banyak suku budaya yang memiliki kekuatan sendiri. Kuliah di ISBI, saya bisa mendalami makna budaya itu apa. Ilmu budaya yang didapat, saya akan mengamalkan dan mengembangkannya,” kata Siti, lulusan dari Tangerang, Banten.
“Tentunya saya harus siap menghadapi tantangan era ini, dengan berbagai macam dinamika yang ada. Saya mendapatkan bimbingan dari dosen, dekan untuk menjaga marwah ISBI dan tetap mengembangkan diri dengan pengetahuan yang dimiliki, khususnya budaya Jawa Barat,” ucapnya.
Pesan Rektor ISBI Bandung
Sedangkan Rektor ISBI Bandung Dr. Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Pd mengatakan bahwa kegiatan wisuda secara dua gelombang baru diadakan tahun ini. Biasanya satu gelombang saja di akhir Desember.
Masih dikatakan Retno hampir 75 persen para mahasiswanya lulus tepat waktu, sehingga ISBI Bandung dalam satu tahun bisa mewisuda sekitar 450 mahasiswa.
Saat kegiatan wisuda mahasiswa mahasiswi ISBI Bandung, gelombang kedua tahun 2023
“Ketika masuk awal (penerimaan mahasiswa baru) kami menerima sekira 600 mahasiswa,” kata Retno.
Ia pun mengucapkan selamat dan sukses kepada pada wisudawan dan wisudawati yang di wisuda.
Kata Retno kegiatan wisuda merupakan sebuah prosesi atas keberhasilan para mahasiswanya melaksanakan pendidikan di ISBI Bandung.
“Kuliah di kesenian memang unik, karena banyak program yang dilampaui mahasiswa dengan kekuatan olah pikir, olah rasa dan olah raga untuk menjadikan manusia masagi,” kata Retno.
Mahasiswa mahasiswi ISBI Bandung diharapkan bisa menjadi agen pemajuan budaya
“Karakter ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan agar menjadikan manusia yang tangguh dalam menghadapi kehidupan,” imbuhnya.
Dirinya juga meyakini bahwa para wisudawan wisudawati paham cara berkesenian dan berkebudayaan di ISBI Bandung.
“Hari ini kuatkan niat untuk mengabdikan diri pada masyarakat, bangsa dan negara bahwa apa yang saudara lakukan ke depan adalah untuk terwujudnya cita-cita luhur memajukan negara ini,” ia berpesan.
Masih dikatakan Retno, undang undang No 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan menjadi payung hukum untuk mengarahkan langkah mereka dalam berkiprah.
Siti Ayu Lestari lulusan terbaik ISBI Bandung dengan IPK 3,98, tampak bahagia bersama kedua orangtuanya dalam kegiatan wisuda gelombang kedua
“Saudara dapat menjadi kontributor aktif dengan bekal ilmu yang telah dimiliki. Bidang Ekonomi kreatif sebagai penghasil devisa terbesar negara dengan 17 sub sektor di dalamnya merupakan media dalam pengembangan kekaryaan saudara,” kata Retno kepada para wisudawan wisudawati.
Peningkatan sektor Pariwisata pun menjadi wahana bagi mereka berperan aktif di dalam mengisi aktivitas dan atraksi yang dicanangkan pemerintah. Semua itu adalah lahan pekerjaan bagi mereka.
Pasalnya kata Retno dunia sekarang jauh lebih terbuka dengan berbagai pekerjaan sesuai perkembangan zaman.
“Tinggal bagaimana kita memilih dan berperan aktif di dalamnya. Kita memiliki banyak aktivitas dan konten yang dapat bersinergi dengan perubahan zaman di era digital,” kata Retno.
Generasi sekarang adalah generasi melek digital dan kita dapat memanfaatkan nya secara maksimal.
Gamelan dan karawitan Sunda menjadi ciri khas, menjadi bagian kegiatan wisuda ISBI Bandung
“Tumbuhkan rasa percaya diri bahwa kita mampu dan dapat berdaya saing dalam menghadapi perubahan zaman.
Indonesia adalah negara Adibudaya, hanya dengan seni budaya kita memiliki kekuatan berdaya saing di kancah internasional.
“Lakukan perubahan untuk pemajuan kebudayaan karena anda lah agent of change dalam pemajuan kebudayaan. Kontribusi wisudawan kami harapkan secara nyata.”
“Jadilah Agen Pemajuan kebudayaan Mulai dari diri sendiri sebarkan pada khalayak agar maslahat bagi masyarakat,” kata Retno.
“Anaking, Bral miang ngajomantara Jung ngapung nu luhur
Ayeuna dunya geus kabuka Lantaran budaya urang digjaya,” pungkasnya. [SR]***