majalahsora.com, Kota Bandung – Universitas Widyatama, kampus ternama di “Kota Kembang” Bandung, menyelenggarakan seminar Internasional terkait inovasi yakni “1st Widyatama International Conference on Engineering 2024”, dengan menghadirkan pemateri Dr. Eng Muhammad Aziz dan Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani,S.T., M.T.
Berikutnya “1st Widyatama International Conference on Management, Social Science and Humanities 2024”, dengan narasumber Ith Vuthy, Msc. MA., dan Prof. Dr. Ir. Sri Suning Kusumawardani, S.T., M.T.
Kegiatannya diadakan secara hybrid, dua hari tanggal 23-24 Oktober 2024, di Ruang Seminar Universitas Widyatama, Lantai 6, Jalan Cikutra No 204 A, Kota Bandung, pada hari Rabu (23/10/2024).
Rektor Universitas Widyatama, Prof. Dr. H. Dadang Suganda, M.Hum., menjelaskan bahwa seminar ini, bertujuan untuk mengimplementasikan program-program dan kiprah perguruan tinggi secara global.
Widyatama International Conference 2024, Ruang Seminar Lantai 6, Universitas Widyatama, Jalan Cikutra No 204, Kota Bandung
Kiprah secara global yang dimaksud Prof. Dadang adalah produk-produk Tridarma Perguruan Tinggi yang bisa direkognisi oleh masyarakat internasional, terutama terkait pengembangan ilmu pengetahuan serta apresiasi terhadap karya-karya perguruan tinggi di Indonesia.
Prof. Dadang juga mengungkapkan bahwa Universitas Widyatama menyelenggarakan seminar internasional secara berkala dengan dukungan dari beberapa negara mitra.
“Para peserta memang tersebar di beberapa negara. Yang hadir secara daring ada dari Kamboja, akademisi dan pimpinan pejabat di Kamboja, memberikan materi tentang pengembangan pengelolaan SDGs (pembangunan berkelanjutan),” ungkap Dadang.
Oleh sabab itu, kata Prof. Dadang, Universitas Widyatama berkomitmen memiliki peta jalan sebagai academic university, kemudian melangkah menjadi research university secara berkala.
Kegiatan Widyatama International Conference diselenggarakan selama dua hari, tanggal 23-24 Oktober 2024
Dua konsep tersebut berpatok pada sebuah rujukan, yaitu Program Unggulan Perguruan Tinggi (PUPT). PUPT yang menjadi rujukan tersebut adalah mengenai kewirausahaan dan SDGs.
“Jadi 17 pembangunan berkelanjutan dalam SDGs diimplementasikan dan dikolaborasikan dengan kewirausahaan, ya g juga diimplementasikan dengan Tridarma. Dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, kami mengacu pada Kewirausahaan dan SDGs. Itu yang menjadi program unggulan Widyatama,” kata Prof. Dadang menjelaskan.
“Program unggulan di kami yang bersifat SDGs dan Kewirausahaan diturunkan ke Tridarma, lalu ikut dalam kegiatan yang ada kaitannya dengan SDGs, termasuk seminar internasional ini. Oleh karena itu keluaran yang kami harapkan adalah ada kontribusi kepada kami, masyarakat, negara higga dunia dalam konteks SDGs dan kewirausahaan,” Prof. Dadang menambahkan.
Masih terkait dengan hal itu, pihak yang bekerja sama dengan Universitas Widyatama, di antaranya UI Green Metric yang berbasis pada pengembangan SDGs.
Isu global dibahas dalam kegiatan Widyatama International Conference 2024, diikuti peserta dari berbagai negara
Kemudian, kaitannya dengan masalah global, fokus membahas terkait perubahan iklim. Konsentrasi daripada perubahan iklim tersebut diturunkan melalui Tridarma, pendidikan dan pengabdian masyarakat.
Kemudian krisis global lainnya yang dibahas dalam PUPT dan seminar ini yaitu terkait Artificial Intelegence (AI), bubble property dan lainnya.
Sementara itu, Dr. Viddi Mardiansyah, S.Si., M.T., Ketua Pelaksana atau General Chair International Conference 2024, mejelaskan bahwa seminar ini diperuntukkan bagi para peneliti dari seluruh dunia.
Para peneliti mengangkat topik dengan penelitian terbarunya atau “sedang happening” yang berkaitan dengan dua bidang yang berlandaskan SDGs.
General Chair Widyatama International Conference 2024, Dr. Viddi Mardiansyah, S.Si., M.T
“Kami membuka dua track atau bidang di sini. Yaitu bidang engineering dan bidang social science and humanity atau tepatnya bidang teknik dan non-teknik,” kata Viddi.
“Kebetulan para author yang masuk dengan paper atau makalahnya ada 123, dan yang kita terima sebanyak 75. Itu peserta yang kita terima tulisannya sudah dari dua bidang. Memang tidak semua karena kita menjaga kualitas, sesuai kebutuhan,” kata Viddi.
Untuk bidang Teknik, para peneliti mengirimkan penelitiannya dari berbagai sub bidang teknik. Seperti bidang informatika, komputer, science, teknik sipil dan teknik industri.
Sedangkan untuk non-teknik antara lain bidang manajemen, keuangan, digital marketing dan sebagainya.
Universitas Widyatama bekerja sama dengan publisher Atlantis Press yang berbasis di Perancis
Makalah yang masuk secara keseluruhan nantinya akan tetap terindeks secara internasional kata Viddi. Seperti dari Google Scholar, DOAJ dan CNKI (China).
Sehubungan dengan itu, Universitas Widyatama bekerja sama dengan publisher Atlantis Press yang berbasis di Perancis. Ini adalah untuk mempublikasikan kegiatan yang bersifat internasional.
Lalu peserta peneliti dari mancanegara berasal dari Switzerland, Jepang, Filipina, Amerika Serikat, Taiwan dan Malaysia.
Ia berharap kegiatan sejenis ini dapat terus berlanjut. Negara-negara mitra Widyatama lebih banyak lagi dalam mengirimkan makalah penelitiannya.
Mahasiswa Universitas Widyatama Bandung, saat acara pembukaan
Agar Indonesia dapat membandingkan penelitiannya dengan negara lain.
Teruntuk mahasiswa juga tidak lupa, Viddi berharap agar mereka dapat membuat tulisan atau makalah penelitian yang dimasukkan ke bidang ini.
Nantinya akan berguna bagi mereka dalam membuka wawasan dan bertukar pikiran dengan peneliti luar negeri terkait inovasi-inovasinya, serta mendapat masukan berharga bagi penelitiannya.
“Kalau saya berharap kegiatan ini nantinya lebih fokus pada satu bidang dulu. Misalnya departemen engineering, ya itu dulu. Kalau fokus, pesertanya jadi lebih banyak dan bisa lebih besar,” tandasnya. [SR]***