majalahsora.com, Kota Bandung – Universitas Widyatama (UTama) menggelar ajang Widyatama International Conference on Business, Economics, Social and Technology (WIBEST) 2021. Konferensi internasional mengenai paper hasil penelitian para dosen yang akan dipublikasikan di jurnal internasional terindeks Scopus.
Sekitar 104 paper penelitian yang masuk pada kegiatan konferensi internasional WIBEST 2021. Dalam 1 paper sedikitnya ada tiga dosen yang berkolaborasi menulis. Apabila dijumlahkan sekitar 300-dosen yang terlibat. Pesertanya dari Kanada, Maroko, Thailand, Malaysia, Taiwan termasuk Indonesia.
Dilangsungkan secara daring melalui aplikasi zoom meeting, Rabu, tanggal 9 Februari 2021.
Hal itu dijelaskan oleh Prof. H. Obsatar Sinaga Rektor UTama, di ruang rapat Rektorat, Lantai 2, Jalan Cikutra No 204 A.
Di samping itu alasan UTama menggelar WIBEST 2021, karena adanya aspirasi dari luar civitas academica kampus UTama, termasuk internal kampus Widyatama.
Roeshartono, ST., MCEM., MBA., Sekretaris Yayasan Widyatama
Agar diketahui sebelumnya kampus UTama, telah menggelar The 3rd International Conference of Business, Policy And Social Sciences 2020 (14-15 Oktober 2020).
“Mereka menghendaki UTama menggelar seminar internasional kembali. Mengkompilasi bahkan mengkolek dari sejumlah paper yang layak dipublikasi, di jurnal internasional terindeks Scopus,” kata Prof Obi, Rektor UTama biasa disapa.
“Kebetulan Universitas Widyatama memiliki kerjasama yang baik dengan para chief editor di mancanegara (Amerika Serikat dan Eropa). Kami juga berupaya membantu rekan-rekan yang mau naik pangkat yang membutuhkan KUM penelitian atau prasyarat jurnal internasional terindeks Scopus,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi, Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan dan Kerjasama UTama, menambahkan, paper yang sudah disubmit lalu dipresentasikan oleh para peserta.
Dilakukan secara pararel session. Papernya mengenai sosial ekonomi dan lainnya. Setiap peserta diberi kesempatan 10 menit untuk memaparkan isi penelitian tersebut. Kemudian dibahas dan dikomentari oleh para peserta lainnya, untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.
Termasuk ada peninjauan kembali dari pihak Universitas Widyatama dan komite yang menilai paper yang sudah masuk. Mereka akan menilai kualitas isi paper, kesimpulan, cara, manfaat terhadap dunia industri dan dunia akademik, setelah adanya temuan-temuan, yang dilakukan dalam penelitian.
Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi, Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan dan Kerjasama UTama
(Universitas Widyatama, kampus berkualitas di Kota Bandung. Info penerimaan mahasiswa baru klik pmb.widyatama.ac.id)
“Peserta ada yang memaparkan tentang keadaan perekonomian masyarakat di Jawa Barat, karena terdampak pandemi. Cara mengatasi yang efektif harus diteliti dan dibahas oleh peserta. Hasil temuan itu apa dampaknya untuk masyarakat. Jadi kami bisa menilai keefektifan dan solusi bagi masyarakat. Apakah paper nya memiliki kualitas atau tidak,” paparnya.
Setelah proses itu dilalui, akan diserahkan ke pihak editor, untuk diedit lagi.
“Untuk Letter of Acceptance (LoA) kurang lebih memakan waktu selama dua minggu. Sedangkan untuk publikasi pada jurnal internasional terindeks Scopus, memakan waktu antara satu sampai tiga bulan ” jelasnya
Terkait kegiatan WIBEST 2021 yang diikuti oleh lebih dari 300-an dosen, menurutnya hal itu di luar dugaan pihak UTama.
“Karena ini awal tahun, biasanya dosen-dosen menulis pada pertengahan tahun atau akhir tahun. Salah satunya mengejar Key Performance Indicator (KPI). Awal tahun dampak yang diterima oleh dosen di Widyatama dan luar Widyatama itu amat bagus sekali. Mereka sadar di masa pandemi, harus tetap menulis untuk peningkatan jabatan fungsional (jafung) nya,” kata Prof Haizam.
Dirinya pun berharap UTama menjadi kampus riset yang unggul. Universitas Widyatama menjadi platform, dalam menjalankan penelitian bermutu tinggi yang memiliki kebermanfaatan bagi masyarakat luas. [SR]***