majalahsora.com, Kota Bandung – Universitas Widyatama kembali menggelar ajang internasional kompetensi inovasi bagi mahasiswa termasuk pelajar, Widyatama International Innovation and Academic Competition (Wi-can). Tahun 2020 ini merupakan tahun yang kedua, sebelumnya dihelat tahun 2019.
Karena diadakan dalam kondisi pandemi, ajangnya dilangsungkan dalam jaringan (daring) atau secara online, melalui video converence.
Meskipun begitu, tidak menghalangi para peserta untuk turut serta mengikuti ajang Wi-can. Malah jumlah pesertanya semakin melonjak, baik peserta dari mancanegara maupun dalam negeri.
Usai kegiatan pembukaan, Kamis (10/12/2020) pagi, Prof. Obsatar Sinaga, Rektor Universitas Widyatama kepada awak media memaparkan, bahwa pesertanya bisa meningkat karena tidak terlepas dari pelaksanaan tahun lalu yang berjalan sukses.
Menurut Prof Obi sapaan akrab Rektor Universitas Widyatama (UTama) hal itu juga, menilik kepada hasil evaluasi penyelenggaraan Wi-can yang pertama, tahun 2019.
“Alhamdulillah, tahun ini diikuti banyak perguruan tinggi dari berbagai negara dan juga perguruan tinggi dalam negeri dari banyak provinsi. Di samping itu membuka kompetisi untuk jenjang SMA, SMK serta MA,” kata Prof Obi.
Pada ajang tersebut juga ada beberapa pembicara di antaranya Prof. Dr. Thomas Suyatno, Ketua Umum Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (BP-PTSI), Dr. Ir. Puji Winarni M.A., Sekretaris Utama pada Badan Standardisasi Nasional (BSN), Prof Dr. Ir. Eddy Jusuf, M.Si., M.Kom., Ketua APTISI Jabar serta Prof. Dr. Uman Suherman, AS, M.Pd., Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar & Banten.
Prof. Dr. Uman Suherman, AS, M.Pd., Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar Banten
Saat ditanya mengenai tujuan Wi-can, dirinya mengatakan bahwa UTama ingin Wi-can menjadi salah satu standar untuk perhitungan pemeringkatan perguruan tinggi di Indonesia.
“Ternyata, mulai dari medalinya, sertifikatnya, sampai papernya itu dinilai oleh Dikti, sebagai bagian untuk peningkatan peringkat bagi perguruan tinggi yang menjadi peserta kegiatan Wi-can,” bebernya.
“Makanya Wi-can kedua menjadi semakin banyak pesertanya. Karena mereka merasakan hal itu masuk dalam perhitungan peringkat perguruan tinggi. salah satunya adalah inovasi,” imbuh Prof Obi.
Di samping itu ingin menjadikan Wi-can ajang kompetisi inovasi internasional bergengsi, di tanah air juga mancanegara.
“Kemarin (3 Agustus 2020) juga Universitas Widyatama baru menyelenggarakan international conference mengenai peluang industri kreatif Jabar di Bosnia Herzegovina, bekerjasama dengan ICMI sukses, dan itu juga diadopsi oleh Kementerian Ristek,” kata Rektor Widyatama.
Sedangkan Wi-can UTama, menurut Prof Obi, diadopsi oleh Kementerian Pendidikan Nasional.
“Kegiatan seperti ini agak sulit apalagi dilakukan di masa pandemi. Sehingga dikhawatirkan perguruan tinggi tidak memiliki ajang untuk melakukan kompetisi, yang sifatnya intelektual scientific, oleh Widyatama dibuatlah wadahnya, melalui Wi-can,” kata Prof Obi.
Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi, Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan & Kerjasama UTama, yang menjadi Direktur/Pengarah Wi-can
Ia menambahkan Wi-can bertujuan untuk merumuskan standar tertentu dan kriteria yang akan meningkatkan kreativitas dan produktivitas di kalangan mahasiswa di perguruan tingg termasuk jenjang SMA, SMK, MA. Terlebih pada era industri atau revolusi 4.0 yang membutuhkan kreativitas yang tinggi dalam hal inovasi teknologi dan bidang terkait TI lainnya seperti IOT serta “big data”.
Menurutnya revolusi tersebut membawa peluang baru ke industri, menciptakan lapangan kerja baru dan mengubah lingkungan di masyarakat. Inovasi membutuhkan pengetahuan dan untuk mendukung ide, para pelaku industri membutuhkan perencanaan baik, dan membutuhkan masukan dari akademisi serta pemangku kepentingan lainnya.
“Jadi, implementasi dan evaluasi setiap strategi harus dilakukan dengan baik oleh industri untuk memastikan kesuksesan. Oleh karena itu, acara ini diharapkan dapat menjadi titik awal mahasiswa dan siswa untuk bertukar ide, mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang lingkungan saat ini dan akan tercipta solusi yang lebih baik untuk kemaslahatan masyarakat,” pungkasnya.
Sementara itu Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi, Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan & Kerjasama UTama, yang menjadi Direktur/Pengarah kegiatan Wi-can tahun 2020, adalah acara yang sangat penting untuk berdirinya inovasi di kalangan mahasiswa dari perguruan tinggi termasuk sekolah Menengah.
Menurutnya Universitas Widyatama sangat bangga bisa menjadi tuan rumah acara internasional dan akan menjadi platform bagi pihaknya menjadi pusat inovasi bagi para mahasiswa di perguruan tinggi, lembaga pembelajaran khususnya untuk Jawa Barat dan Indonesia.
“Saya berharap Wi-can bisa menjadi ajang yang merangsang kreativitas di kalangan mahasiswa di berbagai bidang studi dan tentunya akan menjadi platform bagi mereka, untuk menghasilkan ide-ide baru dan memberikan kontribusi yang bermanfaat. Tidak hanya untuk dunia akademis tetapi industri juga. Peserta tahun ini melonjak menjadi 285 peserta dari tahun 2019. Kala itu ada sekitar 100-an peserta dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Indonesia termasuk mancanegara,” kata Prof. Haizam.
Ke-285 peserta tersebut datang dari sekitar 20 perguruan tinggi dari Malaysia, Kamboja, Myanmar, Taiwan, Timor Leste serta Jerman. Termasuk 60 perguruan tinggi dalam negeri yang berasal dari Sumatera, DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Kalimantan dan Sulawesi.
“Dari dalam negeri mereka merespon dengan apa yang kita informasikan kepada mereka sehingga mereka sangat tertarik, mengikuti ajang internasional Wi-can,” kata Warek yang di impor dari Negeri Jiran Malaysia.
Dr. Muh. Rozahi Istambul, M.Kom., S.T., Ketua Pelaksana Wi-can, tahun 2020
“Peluang juga bagi perguruan tinggi di dalam negeri, melihat produk-produk hasil inovasi yang dipaparkan oleh mereka dari mancanegara, sehingga bisa jadi pembelajaran, pada masa yang akan datang,” imbuhnya.
Bentuk lombanya sendiri dilakukan secara online, dengan konsep menggunakan aplikasi zoom, dinilai oleh juri internasional untuk tingkat perguruan tinggi. Menilai produk-produk yang dipaparkan oleh para peserta.
Di samping itu juga ada pameran produk-produk inovasi dari para peserta, dilakukan secara virtual atau video converence melalui zoom. Produk tersebut merupakan produk inovasi yang di kemudian hari bisa dipergunakan dan bisa dikomersilkan. Apa yang dipaparkan di pameran tersebut akan dipatenkan juga apabila memang bermanfaat untuk halayak umum.
Lebih lanjut ia menambahkan peserta Wi-can mendapatkan banyak hal, termasuk kritikan-kritikan membangun dari para juri, tidak lain untuk meningkatkan manfaat dari produk yang dipamerkan.
“Mereka juga bisa melihat dan memperbaiki produk-produk ataupun layanan yang mereka tawarkan kepada halayak,” kata Prof Haizam.
Tahun ini juga tidak sedikit peserta dari SMA, SMK, MA di kabupaten kota yang ada di Jabar bahkan luar Jabar.
Ia menambahkan kompetisi Wi-can adalah acara yang sangat penting untuk berdirinya inovasi di kalangan mahasiswa dari perguruan tinggi dan sekolah Menengah.
Panitia Wi-can
“Saya juga ucapkan terima kasih terhadap semua pihak atas suksesnya kegiatan ini, terutama dukungan dari Pak Djoko Roespinoedji Ketua Yayasan Widyatama, Prof Obi Rektor Universitas Widyatama, serta Prof Uman, Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar Banten,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Prof. Uman Kepala LLDIKTI Wilayah IV Jabar Banten, saat memberikan paparan bangga terhadap UTama yang menyelenggarakan kegiatan Wi-can bertaraf internasional di tengah pandemi.
“Perbedaan yang diusung oleh Widyatama memandang suatu masalah menjadi hikmah,” kata Prof Uman yang membuka kegiatan Wi-can 2020.
Menurutnya ajang itu sangat baik, bisa menunjukkan kemampuan akademik dan keilmuan mahasiswa.
Ia pun berharap UTama yang merupakan kampus research ternama secepatnya menjadi perguruan tinggi yang unggul dengan akreditasi unggul.
Berikut daftar lomba Wi-can yang dihelat dari tanggal 10-12 Desember 2020, Widyatama Accounting poster Competition for senior high School, Widyatama International Accounting Paper Challenge, Business Plan Competition on Manufacturing Industry, Business Plan Competition on Service Industry, 3D Design Competition,
Mechanical Exhibition, Web Design, Internet of Things, Start-Up Idea for Developing Enterpreneurship, Technology Implementation in the Industrial Revolution Era 4.0, Information Product Design, Photo Competition “Covid 19 Prevention”, Short Movie Competition “Before-After Covid 19”, Poster Competiton “Health Protocol Awareness Campaign”, CV Creative, Auto Cad Competition 2020, Widyatama International Trade Paper Competition (WITPAC) 2020, Poster (Technologies For Millennial Generation), Poster (Effective Material Handling For SMEs), Innovative Product Design For Akb (Adaptasi Kebiasaan Baru) And Support
Industry, Startup And SMEs, International Intrumentation & Control Contest II, Instrumentation Control Robotic and Drone Exhibition II, News Anchor, Speech Contest & Japanese News Anchor. [SR]***