majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Bakti Desa atau Bakdes SMAN 3 Kota Bandung, menjadi salah satu program unggulan sekolah yang rutin diadakan setiap tahun.
Kegiatan ini tidak lain untuk menanamkan nilai-nilai karakter, di antaranya mengasah jiwa sosial dan kepedulian terhadap sesama.
Tahun 2025 ini, seperti tahun sebelumnya diadakan di Desa Sukaluyu, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung selama tiga hari, dari tanggal 15 Januari sampai 17 Januari 2025.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Encep Ridwan, M.Pd., bersama Ketua Pelaksana Kegiatan Bakti Desa SMAN 3 Kota Bandung, Yaddy Kusmayadi, M.Kom., (kanan)
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan Encep Ridwan, menjelaskan dalam pelaksanaan Bakdes tahun ini, diadakan pemeriksaan kesehatan gratis, pembagian sembako, penjualan baju layak pakai, gerakan penanaman pohon dan lainnya.
Diikuti oleh 359 siswa kelas XI dan dibimbing oleh 30 orang guru. Di samping itu melibatkan aparat Desa Sukaluyu. “Sehingga mereka (masyarakat Desa Sukaluyu), merasakan manfaatnya,” kata Encep kepada perwakilan Forum Wartawan Pendidikan Jabar, majalahsora.com dan TVRI Jabar, Jum’at (17/1/2025).
Lanjutnya siswa SMAN 3 Kota Bandung, kalau diibaratkan Gatotkaca dalam prinsip pewayangan, harus bisa “nerus bumi” artinya bisa mendalami kehidupan masyarakat. Kemudian bisa “napak sancang”, bisa tahu kehidupan sebenarnya di masyarakat, serta bisa “napak mega”, mampu melihat sejauh mana kebijakan pemerintah, yang tersalurkan kepada masyarakat di daerah.
Kepala Desa Sukaluyu, H. Koswara, A.Md., mengucapakan terima kasih atas terselenggaranya program Bakdes SMAN 3 Kota Bandung (kiri)
Dirinya juga berharap para siswa yang selama kegiatan menginap di rumah warga dan beraktifitas dengan orangtua asuhnya, bukan hanya mendapatkan ilmu saja tetapi juga bisa memiliki sikap dan “life skill” yang baik. Kelak di masa mendatang bisa menjadi pemimpin bangsa yang baik.
Ketua Pelaksana Kegiatan Yaddy Kusmayadi, M.Kom., menambahkan bahwa kegiatan Bakdes ini, merupakan kolaborasi dengan OSIS.
“Di dalam program OSIS ada yang namanya yang hampir mirip dengan kegiatan ini, yaitu kegiatan bakti sosial, namanya Tiga Berlian,” Yaddy menjelaskan.
Ketua Panitia Bakdes, Jade Shyla, saat memberikan paket sembako kepada warga Desa Sukaluyu. Ada sekitar 100 lebih paket sembako yang dibagikan
“Intinya sama, berbagi kepada masyarakat yang ada di sini. Kegiatan ini sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Para siswa dititipkan kepada orangtua asuh yang ada di desa Sukaluyu, RW 16 dan RW 8,” imbuhnya.
Lanjutnya dalam kegiatan Bakdes SMAN 3 ini, para siswa dapat belajar bersosialisasi, bermasyarakat, termasuk mengimplementasikan ilmu yang didapat di sekolah kepada masyarakat.
“Di sini mereka belajar dengan orangtua asuhnya. Ada yang sebagai petani, berkebun, dan beternak. Kegiatan sehari-harinya mengikuti orangtua asuh,” Yaddy menjelaskan.
Pemerikasaan kesehatan gratis, berkolaborasi dengan Puskesmas Warnasari
Jumlah rumah orangtua asuh yang ditinggali oleh siswa ada 99 KK. Setiap rumah diisi oleh tiga sampai empat orang siswa perempuan dan laki-laki yang dipisah.
Saat ditanya kenapa memilih kegiatan di Desa Sukaluyu, Kecamatan Pangalengan? Alasannya kata Yaddy, karena daerah dan sosial masyarakatnya masih pedesaaan, dengan mata pencaharian sebagai petani, buruh tani, perkebunan dan peternakan.
Kegiatan ini juga kata Yaddy, merupakan implementasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), dan masuk ke dalam penilaian mata pelajaran.
Pakaian layak pakai yang dijual seharga Rp 5 ribu sampai Rp 15 ribu, uang yang terkumpul akan didonasikan kembali untuk Desa Sukaluyu
“Para siswa setelah melakukan kegiatan ini membuat laporan selama Bakdes dengan dokumentasinya,” kata Yaddy.
Yaddy juga menjelaskan bahwa selama kegiatan Bakdes berjalan lancar, masyarakat Desa Sukaluyu sangat hangat menerima siswa dan Guru SMAN 3 Kota Bandung.
“Malah ada permintaan-permintaan, ingin menjadi sasaran. Insya Allah, seperti tahun kemarin, ini bukan hanya mengajak siswa-siswi untuk belajar di sini, tapi ada charity, misalkan membantu madrasah yang sedang diperbaiki. Sedangkan untuk pemeriksaan kesehatan gratis bekerja sama dengan Pukesmas Warnasari. Untuk obat-obatannya juga ini ada sumbangan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang. Kebetulan ada orangtua siswa menyumbang, untuk kegiatan ini, tersuppot dengan baik,” pungkasnya.
Siswa SMAN 3 Kota Bandung, saat memberikan edukasi kepada siswa SDN Sukaluyu, mengenai anggota badan yang tidak boleh disentuh dan boleh disentuh, dengan alat peraga berupa gambar dan stiker
Sedangkan Ketua Panitia Bakdes Jade Shyla, dari kelas XI, mengatakan bahwa dirinya dan teman-temannya selama tiga hari mengikuti aktifitas orangtua asuh.
“Kami ada yang ikut bantu-bantu berkebun, memerah susu sapi, membantu kerja orangtua asuh kami sesuai aktifitas orangtua asuh kami. Termasuk menyiapkan bantu-bantu pas mau makan,” kata Jade.
Intinya dia dan rekan-rekannya beraktifitas dari bangun pagi hingga mau tidur.
Perwakilan Forum Wartawan Pendidikan Jabar bersama Wakasek Kesiswaan, Ketua Panitia dan Guru SMAN 3 Kota Bandung, di Balai Desa Sukaluyu
Jade pun merasa senang dengan pengalaman yang didapat selama kegiatan Bakdes. Ini juga kata Jade bagian dari perbuatan akhlak mulia siswa SMAN 3 Kota Bandung, dalam bertindak dan memberikan banyak manfaat bagi orang di sekitar kita.
Jade pun menjelaskan mengenai teknis pengumpulan sembako, yakni siswa SMAN 3 Kota Bandung, membawa satu paket sembako, yang isinya sama, seperti 2 kg beras, 1 kg minyak goreng, kopi,teh, gula dan lainnya.
“Kami kumpulkan semuanya, lalu kami sortir kembali, lalu dimasukan ke dalam goodie bag, agar isinya sama rata,” kata Jade.
Panitia Bakdes, saat kegiatan pembagian sembako di Balai Desa Sukaluyu
Jade dan siswa lainnya, pun selama kegiatan ini mendapatkan banyak pengalaman yang bisa membentuk karakter positif.
Berkaitan dengan kegiatan Bakdes SMAN 3, Kades Sukaluyu, H. Koswara, merasakan dampak dari kegiatan Bakdes SMAN 3 Kota Bandung, apalagi kegiatan ini bisa terus diadakan di Desa Sukaluyu.
Dirinya berharap tahun depan kegiatan seperti ini, bisa dilangsungkan kembali di Desa Sukaluyu, alasannya desa ini, berbatasan langsung dengan Kabupaten Garut. [SR]***