majalahsora.com, Tasikmalaya – Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Atip Latipulhayat mengunjungi dua sekolah di Kabupaten Tasikmalaya pada Sabtu, tanggal 2 November 2024, untuk memaparkan rencana program kerja. Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda kerja Wamen Atip ke sejumlah sekolah untuk mendengarkan aspirasi langsung dari masyarakat dan guru mengenai kebutuhan pendidikan di lapangan.
Dalam kegiatan yang berlangsung di SMA Plus Muallimin Rajapolah dan SMP-SMA Plus Nashrul Haq Al Islamy Sukasari, Wamen Atip menyampaikan bahwa Kemendikdasmen akan fokus pada tiga langkah utama: relaksasi, deregulasi, dan re-regulasi.
“Kami akan mempermudah aturan, menghapus kebijakan yang tidak relevan, dan menata ulang kebijakan yang ada agar lebih sesuai dengan kebutuhan pendidikan saat ini,” ujar Wamen Atip.
Pendidikan Karakter sebagai Prioritas
Atas arahan Presiden Prabowo, Wamen Atip menegaskan pentingnya pendidikan karakter bagi peserta didik. Menurutnya, pembangunan fisik saja tidak cukup tanpa adanya kualitas karakter manusia.
“Pendidikan karakter tidak boleh sekadar wacana, tetapi harus diterapkan dengan cara yang membangun karakter sesuai nilai Pancasila,” tegasnya.
Untuk mencapai quick win atau hasil nyata yang cepat terasa bagi dunia pendidikan, Kemendikdasmen akan fokus pada peningkatan pendidikan karakter, literasi, dan numerasi.
“Khusus untuk Matematika, kami ingin membuatnya lebih menyenangkan dengan menggunakan animasi dan tokoh-tokoh yang akrab di kalangan siswa, terutama di tingkat sekolah dasar,” tambahnya.
Program “7 Kebiasaan Baik” dan Sekolah Unggul
Dalam kesempatan yang sama, Wamen Atip juga mengumumkan rencana peluncuran program “7 Kebiasaan Baik” pada Hari Guru Nasional mendatang. Program ini meliputi kebiasaan seperti bangun pagi, beribadah, sarapan, olahraga, membaca, dan lainnya, yang diharapkan dapat memperkuat karakter siswa sejak usia dini.
Selain itu, Kemendikdasmen juga merencanakan pembangunan Sekolah Unggul Garuda untuk tingkat SMA, yang terbagi menjadi Sekolah Unggul Garuda yang dibangun dari awal dan Sekolah Unggul Garuda Transformasi, yaitu sekolah yang ditingkatkan kualitasnya. Tujuannya adalah agar lulusan sekolah ini mampu bersaing di perguruan tinggi dunia.
Di akhir kunjungannya, Wamen Atip memberikan motivasi kepada para siswa untuk belajar dengan gembira dan menjadikan membaca sebagai kebiasaan sehari-hari.
Di samping itu, ia melanjutkan berdiskusi dengan para guru untuk mendengarkan langsung aspirasi dan masukan dari mereka. [SR]***