Uu Ruzhanul Ulum, Wagub Jabar, bersama ratusan Kepala Sekolah dan Pengawas SMA/SMK/SLB se-Wilayah IX yang meliputi Kabupaten Indramayu dan Majalengka
majalahsora.com, Kab. Indramayu – Sektor pendidikan khususnya pendidikan menengah SMA dan SMK, akan menjadi prioritas dalam pembangunan di Jawa Barat lima tahun ke depan.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengatakan hal ini penting untuk mengakselerasi visi dan misi Jawa Barat sebagai provinsi “Juara Lahir dan Batin”.
“Pendidikan akan menjadi skala prioritas dalam menyukseskan Jawa Barat. Kenapa? Kalau pendidikan hebat otomatis ekonomi masyarakat akan meningkat, kesehatan masyarakat akan meningkat,” katanya pada acara Penguatan Kepemimpinan Kepala SMA/SMK/SLB Negeri dan Swasta Cabang Dinas Pendidikan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat di Aula SMK NU Kaplongan, Karangampel, Kabupaten Indramayu, Sabtu (2/2/2019).
Kata Uu dalam rangka menuju Jawa Barat “Juara Lahir dan Batin”, membutuhkan kekompakan dan kebersamaan semua pihak. Untuk itu, dirinya memaparkan pihaknya membutuhkan dukungan dari semua insan pendidikan yang ada di Jawa Barat.
“Kami ingin membangun hubungan emosional dengan bapak/ibu (insan pendidikan), karena bapak/ibu adalah mitra bagi kami, sehingga program kami bisa dibantu oleh bapak/ibu semua,” pinta Uu, di hadapan ratusan kepala sekolah dan pengawas SMA/SMK/SLB se-Wilayah IX yang meliputi Kabupaten Indramayu dan Majalengka.
Pada kesempatan itu, Wagub Uu berpesan agar para kepala sekolah dan guru mampu membuka cakrawala dan wawasan berpikir para siswa, serta mampu mengubah paradigma berpikir peserta didik tentang potensi dirinya. Dengan begitu para guru tidak hanya menekankan nilai angka dan ijazah dalam setiap proses pendidikan.
Hal itu penting, mengingat jumlah pengangguran terbuka di Jawa Barat didominasi oleh lulusan SMA/SMK. Uu menekankan agar sekolah membuat program pendidikan kewirausahaan dan MoU dengan berbagai perusahaan yang bisa menyerap tenaga kerja lulusan SMA/SMK.
“Sekolah harus mengadakan MoU dengan perusahaan-perusahaan yang bisa menyerap lulusan SMA/SMK. Para kepala sekolah harus membuat program agar lulusannya tidak nganggur,” pintanya.
Pesan lainnya, Uu meminta agar sekolah bisa membangun moral dan karakter peserta didik. Menurutnya, kunci sukses seorang siswa di sekolah jangan hanya dilihat dari nilai akademis, namun juga karakter dan moralnya.
“Berikan pesan moral dan muatan nilai keagamaan untuk membangun karakter para siswa. Dengan begitu akan bisa mengurangi dekadensi moral para siswa,” tutur Uu.
Hal senada juga disampaikan Kepala Bidang Pembinaan SMA Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Yesa Sarwedi, yang turut hadir mendampingi Wagub Uu. Dia mengatakan bahwa fokus pengembangan dunia pendidikan di Jawa Barat lima tahun ke depan adalah pendidikan karakter.
“Salah satu fokus pengembangan pendidikan SMA/SMK/SLB di Jawa Barat lima tahun ke depan yaitu pendidikan karakter,” ungkap Yesa dalam sambutannya.
Yesa menambahkan bahwa jumlah SMA/SMK/SLB yang ada di Jawa Barat sebanyak 4.700-an unit sekolah. Sementara untuk Wilayah IX yang meliputi Kabupaten Indramayu dan Majalengka sebanyak kurang lebih 286 unit sekolah.
“Saya berharap kita satu visi satu misi untuk memajukan Jawa Barat di bidang ekonomi, kesehatan, dan bidang lainya melalui pendidikan,” tandas Uu di akhir arahannya. [SR]***