majalahsora.com, Kota Bandung – SMK pusat keunggulan (PK) diwajibkan mengadakan kegiatan Job Fair atau bursa kerja. Tujuannya tidak lain untuk mewadahi lulusan yang mencari kerja juga untuk membuka wawasan bagi siswa yang belum lulus.
Di samping itu membantu memangkas angka pengangguran lulusan SMK di Jabar yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).
Diketahui angka pengangguran keseluruhan di Jabar ada 2,01 juta orang, dari angka ini, 12,75 persennya merupakan lulusan SMK (per bulan Februari 2023).
Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum merangkap Ketua Tim Penguatan SMK PK Wakasek bidang Kurikulum, Hutasuhut Genderia Sari, S.Pd
SMKN 14 Kota Bandung, salah satu sekolah pusat keunggulan yang ada di Bandung pun melakukan EduJob Fair 2023, pada hari Kamis dan Jum’at, tanggal 2 sampai 3 November 2023, di Jalan Cijawura Hilir No 341
Kepala SMKN 14 Kota Bandung, Dudi Rudiatna, S.Pd., S.ST., M.T., menjelaskan Job Fair dan Edu Fair 2023 ini sebagai upaya sekolah menjamin keterserapan lulusan kelas XII, dan tidak sulit melamar pekerjaan ke industri, serta melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
“Ada 23 perusahaan yang siap menerima mereka sebagai tenaga kerja. Kami tanamkan meskipun industri datang mereka yang memenuhi syarat, harus melewati berbagai proses seperti wawancara, tes dan lainnya,” kata Dudi.
Detin Susanah, S.Pd., Ketua Edu Job Fair SMKN 14 Kota Bandung
“Di samping itu, amanat program sekolah pusat keunggulan. Kami menargetkan kalau ada 23 perusahaan, bisa menerima minimal 10 orang lulusan atau 230 siswa terserap dari 500-an lulusan.”
“Begitu juga yang melanjutkan. Mereka bisa mencari perguruan tinggi yang diinginkan,” kata Dudi.
Pihaknya menargetkan kegiatan ini setiap hari dikunjungi oleh 900 orang, baik siswa SMKN 14, alumni, dan pencari kerja.
Dede A Hamid dari Disnaker Jabar saat memaparkan materi
“Kemarin (Kamis 2 November 2023) banyak sekali yang datang. Kelas XII saja sudah 500-an orang.”
“Saya pun ucapkan terimakasih kepada Disdik Provinsi, KCD VII, orangtua siswa mereka sangat support. Dalam bursa ini ada juga dari Balai Besar Pelatihan Vokasi, Disnaker Jabar, penyalur tenaga kerja ada sponsor juga,” pungkas Dudi.
Sementara itu Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum merangkap Ketua Tim Penguatan SMK PK Wakasek bidang Kurikulum, Hutasuhut Genderia Sari, S.Pd., menambahkan, selain ada 23 industri/perusahaan juga menghadirkan tujuh PTS.
Siswa perempuan SMKN 14 Kota Bandung, saat mengikuti talkshow
“Lulusan SMK ini tidak bisa dipungkiri ada yang bekerja dan melanjutkan ke perguruan tinggi, kami fasilitasi di acara EduJob Fair,” kata Gende, akrab disapa.
Acaranya diisi dengan berbagai acara seperti, talkshow, kuis, pentas seni dan bazar.
Senada dengan Kepala SMKN 14 Kota Bandung, Gende mengatakan bahwa yang datang ke pameran siswa kelas XII dan mengundang alumni. Termasuk banyak yang datang karena melihat ig sekolah yang memasang info EduJob Fair SMKN 14.
Stand Disnaker Jabar, memperkenalkan aplikasi lowongan kerja secara online
“Di sini mereka melakukan wawancara, melakukan diskusi dengan yang membuka stand.”
Diakuinya kegiatan EduJob Fair ini baru pertama kali diadakan, karena program wajib yang harus dilakukan oleh SMK PK.
“Ke depan akan menjadi rutin, akan membuat versi virtual expo dan tatap muka.”
Stand pelatihan bidang vokasi bagi lulusan SMK
“Ini juga merupakan terobosan yang baik dan seharusnya dilakukan, acaranya sukses dan berjalan lancar,” kata Gende .
Meskipun begitu agar pelaksanaan ke depan lebih baik akan dievaluasi.
Dalam kesempatan yang sama Dede A Hamid, S Pd., M.M., sebagai Fungsional Pengantar Kerja Ahli Madya Disnaker Jabar, didaulat menjadi narasumber di acara talkshow EduJob Fair SMKN 14 Kota Bandung.
Ramainya suasana EduJob Fair SMKN 14 Kota Bandung
Dede pun memberikan pesan penting, agar para siswa SMK harus melatih dan meningkatkan softskill di sekolah, hal tersebut merupakan modal pertama yang harus dimiliki seorang karyawan, kemudian mengenai hardskill.
“Softskill ini mental dan karakter, karena bekerja itu tidak mudah. Banyak yang nganggur itu karena tidak ada kesiapan mental,” kata Dede
Lanjutnya dalam bekerja harus banyak belajar, tekun dan tabah. Oleh sebab itu harus terus dilatih attitude nya, baik dalam berbahasa maupun berkomunikasi dengan baik, dipelajari serta dilatih sejak dini di sekolah.
Fajar dan Encep, pencari kerja sangat terbantu dengan adanya kegiatan Job Fair SMKN 14 Kota Bandung
Nantinya kebiasaan baik ini akan terbawa setelah lulus dan bekerja. Kalau tidak baik dalam berbicara dan sopan santunnya kurang, terbawa juga dalam pekerjaan.
Apalagi penilaian dalam suatu perusahaan itu mengenai attitude karyawan. Bagaimana berbicara dengan baik, menganalisa dengan baik, beradaptasi dengan lingkungan dengan baik. Itu harus diperhatikan.
“Intinya peningkatan sumber daya manusia pelu diperhatikan dan peran serta dari pendidik, orangtuanya, dan stakeholder (pemangku kepentingan) sangat penting,” kata Dede.
Pesan penting lainnya, Dede menegaskan setelah lulus dari SMK jangan pernah berleha-leha, karena karyawan di suatu perusahaan dibatasi oleh umur. [SR]***