majalahsora.com, Kabupaten Bandung – SMAN 1 Margaasih, Kabupaten Bandung yang berdiri sejak tahun 2006, secara perlahan namun pasti menunjukkan perubahan ke arah yang lebih maju, baik dari sisi sarana prasarana maupun sisi akademiknya.
Kini pucuk kepemimpinannya ada di pundak Ade Rohaendi. Dirinya merupakan kepala sekolah keenam SMAN 1 Margaasih.
“Saya sudah memimpin SMAN 1 Margaasih, selama dua tahun sejak Juli 2020,” kata Ade, di Jalan Terusan Taman Kopo Indah 3, Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Selasa (5/7/2022).
Dadang Carmana, S.Sos., Arsiparis Ahli Muda SMAN 1 Margaasih, salah satu unsur penting kemajuan SMAN 1 Margaasih
Di bawah kepemimpinannya ada program strategis yang sedang diusung. Kata Ade SMAN 1 Margaasih digadang-gadang akan menjadi salah satu sekolah yang menjalankan Konsep Sekolah Masa Depan di Kabupaten Bandung. Hal itu juga sesuai dengan program merdeka belajar.
Penilaian para siswa lebih ditekankan pada penugasan dan portofolio. Sehingga ke depannya siswa akan
diberikan ruang untuk bisa mengembangkan diri mereka sesuai minat dan bakat.
“Program Sekolah Masa Depan bertujuan mewadahi siswanya belajar dengan cara mengekspansi ruang dan waktu. Hal tersebut diiringi dengan fasilitas modern dan memadai namun tetap sesuai dengan kebutuhan,” kata Ade.
“Dan beberapa sekolah masih belum bisa memenuhi kriteria atau syarat dalam pelaksanaan program ini,” imbuhnya.
(Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Bale Bandung, klik http://pmb.unibba.ac.id/index.php/pendaftaran_pmb)
Akses tol Soroja mempermudah mobilitas SMAN 1 Margaasih meraih kemajuan, memiliki luas lahan lebih dari 1 hektar
Sehubungan dengan itu, Ade pun menjelaskan mengenai perkembangan sekolahnya termasuk beberapa kendala yang dihadapi.
“Dirjen (Direktorat Jenderal) di bidang terkait (Sekolah Masa Depan) sudah berkunjung ke SMAN 1 Margaasih untuk validasi data. Undangan Dirjen terkait, kepada enam sekolah di Kabupaten untuk berkumpul di SMAN 1 Margaasih pun menjadi penunjang, agar infrastruktur sekolah masa depan bisa diterapkan,” kata Ade.
Namun begitu, Ade juga mengakui masih mengalami kendala untuk menjalankan program tersebut. Salah satunya dalam segi pembiayaan dan pendanaan. Apalagi selama dua tahun tidak ada sumbangan uang bangunan dari orangtua siswa (ortusis).
“Selama ini kami coba membangun sedikit-sedikit, seperti lapangan olahraga yang ada lintasan atletik, dananya dari dana pemeliharaan yang ada dalam BOPD dan BOS,” kata Ade.
SMAN 1 Margaasih membutuhkan lima ruang kelas baru lagi, untuk 35 rombongan belajar dan ruang kepala sekolah
“Pemeliharaan melalui BOPD dan BOS masih belum mencukupi. Maka bantuan sumbangsih dari para orangtua siswa maupun stakeholder dapat membuat program ini terealisasi,” imbuhnya.
Masih kata Ade pembangunan untuk menunjang prasarana sekolah masa depan, yaitu akan melakukan pengecoran lapangan. Ke depan akan dijadikan dome.
“Itu akan menjadi malnya pendidikan. Kita juga akan membangun kantin sehat, maka pada waktu istirahat akan memberikan suasana yang nyaman bagi para siswa. Kemudian lahan parkir akan kita bangun menjadi dua lantai di sebelah utara. Selain orangtua siswa dan stakeholder, diharapkan pemerintah juga dapat menjembataninya (dalam pendanaan),” imbuhnya.
Di sisi lain, dengan fasilitas yang ada Ade beserta jajaran GTK, berupaya mengoptimalkannya.
Kemudian capaian sisi prestasi akademik di tahun 2021/2022, Siswa yang diterima di jalur SNMPTN ada 13 siswa dan yang diterima melalui jalur SBMPTN ada 35 siswa diterima di perguruan tinggi negeri.
Sekedar diketahui pada pelaksanaan prasarana sekolah masa depan harus ditata beberapa ruang/zona.
Belakang sekolah yang berbatasan dengan anak sungai Citarum, belum ada benteng, perlu ada bantuan orangrua siswa dan pihak terkait
Di antaranya zona peserta didik meliputi ruang belajar modular, gudang ruang belajar, lounge siswa, rumah hijau, lounge ruang terbuka, ruang terbuka hijau, lapang upacara, ruang terbuka hijau di atas atap dan toilet.
Zona penerimaan dan manajemen seperti lobi, blok manajemen sekolah, ruang kepala sekolah, blok manajemen didik, lounge guru dan staf, data center dan toilet.
Zona olahraga, terdiri dari lapangan olahraga, toilet, kamar mandi dan ruang ganti.
Di samping itu zona penunjang, seperti tempat ibadah, area bongkar muat, ruang keamanan, gudang umum, parkir kendaraan, titik masuk kendaraan dan ruang pengelolaan sampah. [SR]***