majalahsora.com, Kota Bandung – Untuk menjamin hewan qurban yang sehat dan halal pada pelaksanaan Idul Adha tahun 2019 ini, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar bekerjasama dengan PDHI (Persatuan Dokter Hewan Indonesia) Cab Jabar 1, lakukan berbagai pemeriksaan.
Dengan membentuk tim Kesehatan Hewan Propinsi Jabar.
Adapun langkah-langkahnya adalah dengan cara memeriksa kesehatan hewan kurban. Terutama dari luar Jabar, seperti sapi yang memang banyak didatangkan dari wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, NTB dan lainya.
Kusmayadi Kadis Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jabar Kusmayadi memaparkan, pihaknya melakukan pemeriksaan di tiga wilayah sebelum masuk ke Jabar.
“Ada tiga jalur distribusi dari timur ke barat yaitu Gunung Sindur, Losari dan Banjar. Tim kami akan periksa kesehatan hewan kurban sebelum di distribusikan ke para pedagang,” paparnya di hadapan awak media, di Lobi Museum Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Bandung, Kamis, (1/8/2019) siang.
Di samping itu mendatangani para pedagang, memeriksa kesehatan hewan qurban yang dijualnya.
drh. Pranyata (kiri) Ketua PDHI Cab 1 Jabar
“Kami pun melatih pengurus DKM, agar benar saat penyembelihan serta betul penanganan daging hewan qurbannya,” kata Kadis.
Sementara itu Pranyata Ketua PDHI Cab Jabar 1, mengatakan setiap tahun menghadapi hari raya qurban pihaknya selalu membantu memeriksa kelayakan hewan qurban.
Tahun ini menerjunkan 370 dokter hewan yang disebar di kab/kota di Jabar.
Mereka akan melakukan pemeriksaan antemortem dan postmortem, sebelum dan pasca penyembelihan.
Sehingga hewan qurban tersebut cukup usia, memenuhi syarat sehat, tidak ada gejala klinis, diperiksa bulu, temperatur badan, kotoran, perfoma, layak serta sehat.
“Apabila memenuhi syarat akan diberikan kalung,” kata Pranyata di tempat dan kesempatan yang sama.
Dengan cara itu diharapkan para kurbani/pekurban, bisa melaksanakan kurbannya sesuai syariat.
Sesudahnya dilakukan pemeriksaan usai penyembelihan (postmortem) pada hari H.
Hewan yang telah lulus pemeriksaan dan layak untuk qurban
Catatan penting lainnya saat penyembelihan hewan qurban, hewan lainnya jangan sampai melihat.
“Hal itu akan mempengaruhi hewan kurban, sehingga menjadi stress. Nantinya berpengaruh terhadap kealotan daging saat dikonsumsi,” papar Pranyata.
Selain itu timnya memeriksa organ mana yang layak dikonsumsi, agar masyarakat memakan daging dengan kualitas yang memenuhi standar dan manfaatnya baik.
Setelah proses penyembelihan daging dan jeroan harus dipisahkan, agar tidak terjadi penyebaran bakteri. [SR]***