majalahsora.com, Kota Bandung – Pandemi COVID-19 di tanah air sampai saat ini belum diketahui kapan akan berakhir. Pemerintah pusat dan daerah bahu membahu, berusaha keras memutus penyebarannya.
Berbagai upaya pun telah dilakukan. Mulai dari penerapan pembatasan aktivitas serta kegiatan masyarakat, menerapkan protokol kesehatan dan lainnya.
Apalagi kini sudah diketemukan vaksinnya. Perlahan masyarakat juga mulai divaksinasi, namun jumlahnya belum memadai masih terbatas.
(Universitas Widyatama, kampus berkualitas di Kota Bandung. Info penerimaan mahasiswa baru klik pmb.widyatama.ac.id)
Bukan hanya pemerintah yang memiliki tanggung jawab memutus penyebaran COVID-19. Salah satunya Universitas Widyatama (UTama), kampus yang berada di Jalan Cikutra No 204-A, Kota Bandung, juga turut serta.
Perguruan tinggi swasta ternama di Kota Bandung itu, secara berkesinambungan memberikan kontribusinya. Di antaranya melakukan penyemprotan disinfektan di kampus dan wilayah sekitar Kelurahan Sukapada, Kecamatan Cibeunying Kidul.
Djoko S. Roespinoedji, S.E., PG., DIP., Ketua Yayasan Widyatama (kanan)
Di samping itu membagikan ribuan masker di wilayah yang sama. Termasuk ke beberapa daerah di Jawa Barat, melalui program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM).
Terbaru, Senin (5/4/2021) Kampus UTama yang dipimpin oleh Prof Obsatar Sinaga, membagikan 500 buah masker berbahan kain.
Secara simbolis diserahkan kepada Suhartomo, Lurah Sukapada, di Kantor Kelurahan Sukapada, yang berada tepat di depan Kampus Universitas Widyatama.
Prof Obi sapaan akrab Rektor UTama menjelaskan, bahwa kualitas masker yang dibagikan sudah memenuhi standar.
“Sebelumnya kita berkonsultasi dengan tim Satgas COVID, kemudian mereka menyampaikan mengenai standar masker kain, seperti lapisan kainnya harus double, bahan kainnya tidak mudah ditembus,” kata Prof Obi, Senin (5/4/2021) usai menyerahkan masker, didampingi Djoko Roespinoedji, Ketua Yayasan Widyatama.
Kemudian, dirinya mengatakan, bahwa masker yang dibagikan sangat fungsional, tidak sekali pakai, bisa dicuci dan terpakai lama.
Pembagian masker oleh UTama, menurut Prof Obi sudah yang keenam kali. Baik yang dibagikan kepada pemerintah setempat maupun secara mandiri diberikan langsung ke masyarakat.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa UTama sudah rutin memberikan masker serupa.
“Rata-rata tiga bulan sekali. Ini sudah yang keenam kali, untuk warga disekitar kita. Kita ikut menjaga lingkungan, agar pandemi COVID tidak semakin berkembang terutama di wilayah Widyatama,” kata Prof Obi.
Di samping membagikan masker pihaknya juga memberikan edukasi kepada masyarakat, membantu Satgas COVID mengenai pentingnya memakai masker yang benar.
“Kelurahan Sukapada pernah menjadi kluster kelurahan. Supaya jangan kena lagi kita kasih langsung (masker) ke pihak kelurahan,” pungkasnya.
Sementara itu Suhartomo, Lurah Sukapada sangat mengapresiasi pemberian masker itu. Selanjutnya akan dibagikan kepada warga sekitar Kelurahan Sukapada.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Universitas Widyatama, Pak Rektor dan Ketua Yayasan Widyatama, yang telah memberikan dukungan program penegakan sosialisasi 3M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak) dan 1T (tidak berkerumun). Dalam rangka mencegah penyebaran COVID-19,” kata Suhartomo, Lurah Sukapada sekaligus, Ketua Satgas COVID-19, Kelurahan Sukapada.
Sebelumnya Suhartomo, memberikan surat permohonan kepada pihak UTama.
“Alhamdulillah surat dari Kelurahan Sukapada direspon dengan baik. Saya mengucapkan syukur. Masker ini akan kami teruskan kepada warga masyarakat,” kata Suhartomo.
Bersama Binmas Pol dan Babinsa, pihaknya secara rutin melakukan sosialisasi kepada warga Sukada, agar mereka disiplin menggunakan masker.
Setidaknya dua hari sekali dalam seminggu, melakukan sosialisasi.
Tujuannya, agar kesadaran dan kedisiplinan masyarakat menggunakan masker, lambat laun semakin meningkat. Sehingga dapat mencegah penyebaran COVID-19 yang ada di Kelurahan Sukapada. [SR]***