majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Di era digital ini, segala sesuatunya menjadi lebih mudah, termasuk dalam menjalankan bisnis digital dengan memanfaatkan aplikasi dan marketplace atau lokapasar yang ada. Tidak sedikit pelaku usaha yang telah meraih kesuksesan dan mengumpulkan pundi-pundi rupiah berkat kemajuan teknologi.
Menyadari peluang tersebut, Universitas Bale Bandung (UNIBBA) menggelar seminar kewirausahaan bertema “Mengubah Ide Kreatif Menjadi Bisnis Inovatif: Menanamkan Jiwa Entrepreneur dengan Memanfaatkan Perkembangan Teknologi”. Seminar ini berlangsung di GSG RH. Lily Sumantri, Jalan R.A.A Wiranata Kusumah, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, pada hari Sabtu, (10/1/2025), dan dihadiri oleh ratusan mahasiswa UNIBBA.
Sandi Ramdhani, General Manager Xi-Ujanx Chocolate yang berbasis di Ciwidey, diundang sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan ini. Dalam kesempatan tersebut, Sandi memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk mengoptimalkan penggunaan marketplace seperti Tokopedia, TikTok Shop, Shopee, dan Lazada dalam memasarkan produk mereka.
Rektor UNIBBA, Dr. Ir. H. M. Ibrahim Danuwikarsa, M.S
Selain itu, ia juga mendorong pemanfaatan media promosi digital seperti Instagram dan Facebook untuk memperkenalkan Xi-Ujanx Chocolate. Termasuk menjelaskan langkah-langkah memulai bisnis digital, di antaranya adalah membuat merek dagang, mendapatkan surat izin usaha (NIB/Nomor Induk Berusaha), dan mengantongi surat pengesahan izin edar (P-IRT, BPOM, dan lainnya). Ia juga menekankan pentingnya membuat sertifikat halal serta membuka toko di berbagai marketplace dan media sosial.
Dalam seminar ini, Sandi pun menceritakan sejarah berdirinya Xi-Ujanx Chocolate, sebuah usaha keluarga yang dirintis pada tahun 2022. Kini, produk tersebut telah memiliki berbagai varian cokelat seperti Xi-Ujanx Mix Max, Japanese, Dubai Chocolate, dan lainnya, dengan harga jual berkisar antara Rp 45 ribu hingga Rp 120 ribu. Ia mengungkapkan bahwa modal awal untuk melakukan riset hingga memproduksi cokelat berkualitas saat itu tidak lebih dari Rp 5 juta.
“Tempat produksi kami berada di Ciwidey, dan ciri khas Xi-Ujanx Chocolate adalah sensasi cokelat yang lumer di mulut,” katanya. Seiring berjalannya waktu, omzet yang dulunya hanya satu digit kini telah mencapai ratusan juta rupiah per hari.
Dr. Wini Fetia Wardhani, S.T., M.EP
Sandi menjelaskan strategi penjualan yang digunakan oleh Xi-Ujanx Chocolate untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Dalam upaya meningkatkan penjualan, produk mereka dijual secara live di berbagai marketplace dan rencananya akan mengadakan sesi live selama 24 jam setiap harinya.
“Di era digitalisasi ini, omzet Rp 1 miliar dalam satu hari bukan hal yang mustahil. Jangkauan pemasaran kami kini telah mencapai pelosok nasional, bahkan sampai ke Papua. Dari semua platform, penjualan terbesar kami berasal dari TikTok Shop, diikuti oleh Shopee, Lazada, dan Tokopedia,” tuturnya.
Pentingnya Pembuatan NIB
Sedangkan Andhika Mochamad Siddiq, S.Par., M.M., Dosen Universitas Indonesia Membangun (INABA), memaparkan pentingnya aspek legal saat mendirikan usaha. “Banyak yang memandang ini sebelah mata karena dianggap ribet. Namun, dengan adanya teknologi, saat ini kita bisa menggunakan aplikasi OSS yang berbasis web hanya melalui smartphone atau laptop. Kami praktikkan langsung pembuatan dokumen legal penting, yaitu NIB. Alhamdulillah, ada mahasiswa lolos NIB-nya hari ini. Persyaratan dapat menggunakan KTP, nomor telepon, atau e-mail,” jelas Andhika.
Sandi Ramdhani, General Manager Xi-Ujanx Chocolate
Dia menambahkan bahwa memiliki NIB dapat membuka kesempatan bagi UMKM, khususnya mahasiswa, untuk berkolaborasi dengan pemerintah melalui portal seperti parto.id, serta memenuhi syarat pendanaan dari bank atau mendapatkan KUR.
Andhika menekankan perlunya mahasiswa untuk lebih melek teknologi agar bisa memanfaatkan kesempatan dan fitur yang ada di OSS. Pembuatan legalitas untuk berbisnis kini menjadi sangat mudah dan membantu dalam pengembangan usaha yang sedang dirintis oleh mahasiswa.
Mata Kuliah Kewirausahaan
Kegiatan seminar ini digagas oleh para mahasiswa, juga berkaitan dengan mata kuliah kewirausahaan yang wajib diajarkan kepada mahasiswa di setiap program studi dan fakultas di UNIBBA. Dr. Wini Fetia Wardhani, S.T., M.EP., Dosen Mata Kuliah Kewirausahaan, menjelaskan bahwa seminar ini bertujuan untuk menambah wawasan dan motivasi bagi mahasiswa UNIBBA dalam berwirausaha di era digital.
Sekitar 269 mahasiswa UNIBBA antusias mengikuti kegiatan seminar. Andhika Mochamad Siddiq, S.Par., M.M., saat memberikan materi terkait NIB
Setelah lulus, tidak semua mahasiswa dapat diterima di dunia kerja atau menjadi ASN, tetapi mereka dapat berwirausaha dan membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain. Wini melanjutkan bahwa ia sengaja mengundang Xi-Ujanx Chocolate karena dimiliki oleh lulusan FISIP, Agroteknologi, dan Geografi UNIBBA yang telah sukses.
“Awalnya, Giska, lulusan UNIBBA, ingin hadir, tetapi berhalangan. Giska sebelumnya bekerja di salah satu instansi, namun setelah memiliki usaha, penghasilannya ternyata jauh lebih besar, sehingga ia memutuskan untuk keluar,” kata Wini.
Selama memberi kuliah, Wini selalu memotivasi mahasiswanya untuk berani menciptakan produk dan berjualan dengan mental yang kuat. “Banyak mahasiswa saya yang membuka berbagai usaha dan memiliki side job meskipun sudah bekerja. Tanpa modal pun bisa, misalnya dengan menjadi reseller. Setelah terkumpul, dana tersebut dapat dimanfaatkan sebagai modal usaha. Terdapat banyak peluang yang bisa dijelajahi,” ungkap Wini.
Mahasiswa langsung mempraktekkan pembuatan NIB
Seminar ini juga diadakan untuk menjawab tantangan dalam audit penjaminan mutu internal oleh Lembaga Penjaminan Mutu, termasuk kewirausahaan yang bersertifikat. Wini menekankan bahwa tahun ini, ia telah menemukan konsep yang tepat setelah mempelajari dari PkM dengan INABA. Mahasiswa yang mengikuti seminar ini akan memperoleh NIB yang berlaku seumur hidup, serta diajari tentang sertifikasi halal dan pembuatan hak cipta untuk produk mereka.
Wini juga berencana untuk mendirikan inkubator bisnis yang dikelola oleh mahasiswa pada tahun ini, sebagai langkah untuk mendukung perkembangan kewirausahaan di UNIBBA.
Tanggapan Rektor UNIBBA
Rektor UNIBBA, Dr. Ir. H. M. Ibrahim Danuwikarsa, M.S., memberikan apresiasi tinggi terhadap seminar yang diorganisir oleh mahasiswa UNIBBA, baik dari segi ide maupun persiapan yang dilakukan. Kegiatan ini sejalan dengan visi UNIBBA untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sekaligus memiliki jiwa entrepreneurship.
Asep Ridwan Ketua Pelaksana Kegiatan Seminar, mahasiswa FTI UNIBBA (tengah), mengatakan seminar ini sebagai persiapan menghadapi era digitalisasi, khususnya untuk melahirkan entrepreneurship
“Dari mata kuliah kewirausahaan ini, terlihat bahwa produk yang dihasilkan mahasiswa sangat luar biasa. Meskipun hanya untuk nilai akhir mata kuliah, mereka telah menghasilkan produk unggulan yang bisa dikembangkan sebagai start-up dengan bimbingan yang tepat,” jelas Rektor.
Ia menambahkan bahwa kehadiran inkubator bisnis di UNIBBA direncanakan akan segera dibentuk pada tahun 2025 ini dengan memanfaatkan tenaga dosen kewirausahaan. “Tentunya, hal ini perlu dibenchmark dengan perguruan tinggi lain yang telah lebih dahulu berkembang. Kami telah menugaskan dosen untuk melakukan hal tersebut,” tambahnya.
Ibrahim berharap agar mahasiswa UNIBBA, setelah lulus, tidak hanya memiliki kompetensi sesuai program studi, tetapi juga kemampuan berwirausaha yang mumpuni. [SR]***