majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Rektor Universitas Bale Bandung (Unibba) terpilih Ibrahim Danuwikarsa yang baru menjabat sekitar bulan Desember 2020, ingin membawa Unibba ke arah yang lebih baik.
Menjadikan kampus yang berada di Jalan Raden AA Wiranatakusumah No.7, Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, sebagai kampus terpercaya dan kebanggaan masyarakat Kabupaten Bandung.
Adapun caranya dengan memberikan pelayanan yang optimal kepada mahasiswanya.
“Tentu dalam artian semua kegiatan mengacu kepada tridharma perguruan tinggi yang mengarah kepada pelayanan,” kata Dr Iim, biasa disapa di kampus Unibba, Jum’at (5/3/2021) siang.
Lebih lanjut kata Dr Iim para mahasiswanya akan memperoleh hak terbaik dalam pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat oleh para dosennya.
Intinya menurut Rektor Unibba periode 2020-2024, kini perguruan tinggi di Indonesia berada pada era Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di luar program studi (Prodi) yang dicanangkan oleh Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
“Mau tidak mau, kami harus mengadopsi program tersebut dan mengaplikasikannya. Kami harus mengikuti kurikulum, berpijak kepada kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI) serta akan ditetapkan terlebih dahulu. Ini perlu proses dan persiapan yang matang,” paparnya.
Dilansir dari berbagai sumber ada delapan bentuk kegiatan pembelajaran di luar Prodi, berdasarkan Permendikbud No 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat (1) dapat dilakukan di dalam program studi dan di luar program studi, meliputi, pertukaran pelajar, magang atau praktek kerja, asistensi mengajar di satuan pendidikan, penelitian atau riset, proyek kemanusiaan, kegiatan wirausaha, studi/proyek independen serta membangun desa atau kuliah kerja nyata tematik (KKNT).
Oleh sebab itu kampus yang dipimpinnya akan melakukan persiapan. Untuk satu semester, bisa bekerjasama dengan program studi lain. Baik di lingkungan internal maupun eksternal.
“Di samping itu harus ada MoU dan MoA yang jelas, bukan hanya persoalan materi kuliah dan kaitannya. Tetapi juga administratifnya dalam mengelola itu,” kata Dr Iim.
Itu semua menurutnya harus diperhitungkan dengan matang, baik pedoman maupun SOP-nya, sehingga apa yang akan diperoleh oleh mahasiswa Unibba memiliki nilai tambah.
Medi Mahendra, AP., S.Sos., M.Si., Pembina Yayasan Unibba, melantik Wakil Rektor periode 2020-2024, (Poto kiri ke kanan): Warek I, Bidang Akademik & Informasi, Dr. Diana Silaswasti, M.Pd., Warek II, Bidang Administrasi Umum Keuangan, Kepegawaian dan Kerjasama, Muhammad Iqbal, S.E., M.M., dan Warek III, Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ir. Noor Utomo, M.P.
Hal ini juga perlu dicantumkan dalam MoU dan MoA yang jelas dan terperinci, dengan perhitungan SKS serta materi yang akan diberikan.
Ia juga mengemukakan, ada dua hal yang lebih penting lagi, yaitu selama dua semester bisa melakukan kerjasama dengan dunia industri dan kerja, yang mengacu kepada pedoman yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pihaknya tidak ingin mengkungkung mahasiswa dengan kurikulum Prodi-nya saja. Padahal mereka memiliki talenta lain, sehingga bisa lebih berkembang. Terlebih hal tersebut bisa diperoleh di penguruan tinggi lain atau dunia usaha serta dunia industri.
“Kembali saya menyoroti bahwa kami melakukan pelayanan yang terbaik kepada mahasiswa. Di dalam MBKM sendiri sudah sangat jelas dikatakan Pak Menteri setiap mahasiswa kalau bisa disentuh juga kemampuan entrepreneurshipnya,” katanya.
“Namun jangan diterjemahkan enterpreneurship dalam kegiatan bisnis saja tetapi juga jiwa enterpreneurshipnya. Sehingga mereka menjadi matang pada saat memasuki dunia kerja setelah memiliki predikat alumni,” imbuh Dr Iim.
Dengan mengikuti MBKM, ke depan mahasiswa Unibba akan memperoleh sertifikat, surat keterangan pendamping ijazah (SKPI).
“Itu nilai tambah mahasiswa Unibba, selain kelulusan sesuai kurikulum yang ditetapkan, tetapi juga memiliki nilai lebih yang membuat mahasiswa bisa berkarya lebih baik. Dan itu menjadi kebanggan terhadap kampusnya,” jelasnya.
Secara tidak langsung mahasiswa Unibba juga mempromosikan kampusnya. Sehingga masyarakat dan adik angkatan percaya andaikata mahasiswa Unibba sendiri yang berpromosi dengan segala pengalaman dan capaiannya.
Sedangkan program lainnya yang ingin dicapai Unibba yaitu menigkatkan SDM, di antaranya meningkatkan kualitas dan kemampuan mengajar dosennya yang berjumlah 93 orang. Di samping itu juga meningkatkan sarana prasarana kampus yang berada di lingkungan pendidikan Baleendah.
“Untuk sarana prasarana memang agak berat. Tampaknya kami perlu dukungan dari pihak lain, tidak cukup mengandalkan dana yang diperoleh dari mahasiswa. Harus menghubungi stakeholder yang mau berkontribusi atau beramal untuk pengembangan pendidikan masyarakat Indonesia, khususnya di Kabupaten Bandung,” kata Dr Iim.
Agar diketahui Unibba memiliki 7 fakultas dan 12 Prodi, yaitu:
Fakultas Pertanian (Prodi Agribisnis, Prodi. agroteknologi); Fakultas Keguruan dan ilmu pendidikan (Prodi Pendidikan bahasa dan sastra indonesia, Prodi Pendidikan bahasa inggris, Prodi pendidikan geografi, pendidikan IPS); Fakults Teknologi informasi (Prodi Teknik informasi, Prodi Sistem informasi); Fakultas Ilmu sosial dan ilmu pemerintahan (Prodi Ilmu pemerintahan); Fakultas Ekonomi (Prodi. Akuntansi); Fakuktas Matematika dan ilmu pengetahuan alam (Prodi Matematika); serta Fakuktas Ilmu kesehatan (Prodi ilmu keperawatan).
**
Pelantikan Wakil Rektor Unibba
Berakhirnya periodesasi Wakil Rektor di Unibba periode 2016-2020, pada hari Selasa, (2/3/2021) di ruang Faperta Unibba dilangsungkan pelantikan Warek periode 2020-2024 oleh Pembina Yayasan Unibba.
Adapaun Wakil Rektor Unibba periode 2016-2020:
1. Warek I Bidang Akademik & Informasi: Ir. Noor Utomo, M.P.
2.Warek II Bidang Adm. Umum Keuangan, Kepegawaian dan Kerjasama: Dr. Diana Silaswasti, M.Pd.
3. Warek III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr. Hj. Rini Ayu Susanti, M.Pd.
Sedangkan Wakil Rektor periode 2020-2024 yang dilantik yaitu:
1. Warek I, Bidang Akademik & Informasi: Dr. Diana Silaswasti, M.Pd.
2.Warek II, Bidang Administrasi Umum Keuangan, Kepegawaian dan Kerjasama: Muhammad Iqbal, S.E., M.M.
3. Warek III, Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Ir. Noor Utomo, M.P.
Menurut Rektor Unibba pelantikan itu karena memang sudah semestinya sesuai dengan periodesasi.
“Mereka sudah habis masa jabatannya. Walaupun ada keterlambatan. Karena kami melakukan observasi terlebih dahulu, mana yang sesuai,” kata Dr Iim.
“Dari tiga Warek sebelumnya yang satu memang sangat sibuk karena menjadi anggota DPR. Sedangkan Warek II yang baru sangat muda sekali, Pak Iqbal (35 tahun). Yang lain banyak berkaitan dengan akreditasi. Jadi dalam waktu dekat ingin meloloskan akreditasi perguruan tinggi. Terus terang agak terlambat, hal ini menjadi program utama. Apalah arti sebuah perguruan tinggi megah, apabila tidak memiliki STNK, buat apa! Akan saya tekankan bagaimana meloloskan akreditasi pembenahan selanjutnya,” pungkasnya. [SR]***