Husen R Hasan, M.Pd., Kepala KCD Wilayah VII Disdik Jabar, saat kunjungi SMAN 4 Kota Bandung memantau kegiatan UNBK
majalahsora.com, Kota Bandung – Penyelenggaraan UNBK SMA dan MA di Jawa Barat untuk tahun pelajaran 2017-2018, kini sudah dilaksanakan 100 persen, yang tadinya ada diangka 84,6 persen. Berlangsung dari tanggal 9-12 April 2018, mengujikan pelajaran Bahasa Indonesia, matematikam Bahasa Inggris dan mata pelajaran jurusan pilihan.
Kalau menilik ke belakang, secara hitungan, alih kelola SMA dan SMK dari 27 kabupaten/kota ke Disdik Jabar baru berjalan satu tahun lebih. Namun sudah banyak lompatan besar dan perubahan yang dirasakan oleh berbagai pihak, di antaranya UNBK Jabar 100 persen. Meskipun masih ada beberapa kekurangannya.
Dr. Andang Segara, Kepala SMAN 4 Kota Bandung
SMAN 4 Kota Bandung, merupakan salah satu sekolah yang mendukung program Disdik Jabar, laksanakan UNBK 100 persen. Menurut catatan, SMAN 4, tiga tahun berturut-turut telah menyelenggarakan UNBK, dan salah satu pionir, sekolah yang menerapkan kemajuan IT di lingkungan sekolahnya. Dari mulai ujian dalam jaringan, absen, perpustakaan online, dan lainnya.
Tahun ini ada 390 siswa kelas XII dari jurusan IPA dan IPS, yang mengikuti UNBK. Ditempatkan di empat ruang, dengan fasilitas komputer sebanyak 175 unit. Kegiatannya sendiri dibagi tiga sesi. Masuk pukul 07.30-09.30, 10.30-12.30 dan yang terakhir mulai jam 14.00-16.00.
Sinkronisasi soalnya dilaksanakan hari Sabtu (7/4/18) sore. Untuk pengawas silangnya, berasal dari guru SMAN 6 Kota Bandung sebanyak 40 orang begitupun sebaliknya guru SMAN 4 Kota Bandung, bertugas di SMAN 6 Kota Bandung, yang kini dipimpin oleh Isnaini, dengan jumlah yang sama. Total proktor serta teknisinya, masing-masing ada empat orang.
“Alhamdulillah menghadapi UNBK kali ini, SMAN 4 Kota Bandung mendapat bantuan 50 unit komputer dari pemerintah pusat, hal itu tidak terlepas dari campur tangan Disdik Propinsi Jabar,” Kata Andang Segara, Kepala SMAN 4 Kota Bandung, di ruangannya.
Berbincang dengan panitia penyelenggara
Di hari pertama pelaksanaan UNBK di SMAN 4 Kota Bandung, yang terletak di Jalan Gardujati, dikunjungi Kepala KCD wilayah VII Disdik Jabar, Husen R Hasan. Dirinya sangat kagum dengan penyelenggaraan UNBK di SMAN 4. “Meskipun jarak sekolahnya berdekatan dengan jalan raya, namun suasana di dalam sekolah begitu tenang, di samping itu tertib, ditambah keadaan lingkungan yang bersih dan nyaman,” kata Husen.
Suasana UNBK di SMAN 4 Kota Bandung
Pelaksanaan UNBK sendiri, memiliki banyak resiko, di antaranya mengenai keamanan pasokan listrik PLN. Pada penyelenggaraan tahun lalu, ada sekolah yang mengalami mati lampu, hal itu memang bukan kesalahan pihak sekolah, karena biasanya Disdik Jabar, sudah memberikan surat tertulis kepada pihak terkait untuk menjamin lancarnya pasokan listrik ke tiap sekolah, yang menyelenggarakan UNBK.
Dalam upaya mencegah hal yang tidak diinginkan, SMAN 4 Kota Bandung berkolaborasi dengan orang tua siswanya, yaitu memberikan pinjaman genset untuk mendukung kegiatan UNBK kali ini.
Berjalan tertib dan terkendali
“Orang tua siswa kami sangat mendukung kegiatan UNBK di SMAN 4. Kalau sewa lumayan juga biayanya, apalagi untuk empat hari. Namun ini dipinjami secara gratis, kami hanya mengeluarkan ongkos kirimnya saja. Kalau mati lampu sudah siap genset, tapi kami tidak berharap hal itu terjadi,” jelas Andang.
Saat ditanya mengenai target UNBK tahun ini, dirinya menjelaskan bahwa lulusan sekarang, berharap siswanya banyak yang diterima di perguran tinggi negeri. “UPI dan UNPAD menjadi pilihan favorit siswa kami. Di samping itu banyak juga yang ke POLBAN. Kalau bisa banyak juga yang masuk ITB, mudah-mudahan 30 orang mah ada, pokoknya lebih banyak yang melanjutkan ke pergurun tinggi,” harapnya.
Genset yang dipinjami oleh orang tua siswa SMAN 4 Kota Bandung
Andang pun menjelaskan bahwa siswanya dalam menghadapi UNBK tahun pelajaran 2017-2018 ini, telah dibekali berbagai hal, baik secara akademik dan non akademik. Secara non akademik, sebelum berlangsungnya kegiatan ujian nasional, siswanya diberi pencerahan hati melalui kegiatan do’a istigosah, sebagai bekal mentalnya, yang dilaksanakan di Masjid Raya Bandung, Propinsi Jawa Barat beberapa waktu lalu. [SR]***