Hasan Iskandar, M.Pd., Kepala SMK PU Negeri Bandung Propinsi Jawa Barat
majalahsora.com, Kota Bandung – Berbagai upaya untuk menyongsong revolusi industri 4.0, yang mengarah pada kegiatan industri berbasis aplikasi robotik, IT dan lainnya, SMK PU Negeri Bandung Propinsi Jawa Barat, laksanakan UKK (ujian kenaikan kelas) teori dalam jaringan/paperless (tanpa kertas).
Berlangsung selama sembilan hari, sampai Rabu 23 Mei 2018, untuk semua mata pelajaran yang diajarkan. Diikuti kurang lebih oleh 800 siswa kelas X dan XI, dari enam jurusan yang ada di kampusnya, seperti geomatika, gambar, mesin, listrik, otomotif, serta TKJ (teknik komputer jaringan).
Kata Hasan Kepala Sekolahnya, sebelum ujian teori, siswanya telah melaksanakan kegiatan ujian praktek. Dirinya pun menjelaskan, bahwa pelaksanaan UKK berbasis komputer/laptop/android, baru pertama kali diselenggarakan di sekolah yang dipimpinnya.
Peserta UKK serius mengisi jawaban soal UKK piliha ganda
“Penyelenggaraannya sendiri terinspirasi dari pelaksanaan UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). Serentak diikuti oleh siswa kelas X dan XI, waktunya dibagi dua sesi, pagi dan siang,” katanya Senin (21/5/2018) di ruang kerjanya.
Bisa terlaksananya UKK daring di SMK PU tidak terlepas dari dukungan berbagai pihak. Di antaranya orang tua siswa, yang telah sudi mengijinkan android putra-putrinya, dipakai untuk kegiatan tersebut.
“Sebelum pelaksanaan UKK, kami undang orang tua siswa, sekaligus menyosialisasikan program ini. Menerangkan program dan kekurangan sarana yang harus didukung oleh orang tua mereka. Di antaranya terbatasnya jumlah komputer/laptop yang dimiliki sekolah, yang tidak memadai untuk daring secara serentak,” jelas Hasan.
“Umumnya siswa kami sudah memiliki android. Bagi yang belum memilikinya, kami himbau, apabila para orang tua siswa kami akan membeli android, maka kami sarankan yang support untuk UKK daring. Alhamdulillah mereka sangat mendukung. Untuk yang tidak mampu kami sediakan fasilitasnya,” tambahnya.
Ada hal menarik pada pelaksanaan ujian daring di SMK PU, yaitu mengenai aplikasi ujiannya, yang merupakan hasil karya dan pengembangan guru-guru TKJ nya.
Hasan ketika melihat suasana kelancaran UKK daring, di salah satu ruang ujian
“Meskipun kami bukan yang pertama kali melaksanakan ujian dalam jaringan, namun kami bangga, aplikasi yang digunakan merupakan buatan sendiri, bukan aplikasi yang dibeli dari perusahaan penyedia. Guru TKJ kami yang mengembangkannya, saya sangat berterima kasih,” ujar Kepala Sekolah berperawakan tinggi besar.
Setelah ujian selesai, hasilnya akan langsung tersimpan di server pusat, penilaiannya pun tidak memakan waktu, otomatis oleh sistem terkoreksi nilainya. “Secara pelaksanaan lebih efisien dan hemat. Nilai pun langsung dapat dilihat hasilnya,” katanya.
Begitu pun dengan nilai rapot, guru dan wali kelas tidak usah repot-repot mengisi secara manual, karena telah disediakan sistemnya, guru tinggal mengupload semua nilai siswa.
Dudung, Kasubag Tata Usaha SMK PU Negeri Bandung Prop. Jabar
Secara kejujuran, kegiatan UKK memiliki integritas yang tinggi, karena antara satu siswa dan siswa lainnya, mengerjakan soal yang berbeda, meskipun duduk bersebelahan. Selain itu peserta ujian tidak akan bisa mencari informasi dari internet melalui android yang dipakainya, karena sistemnya otomatis akan menganggap si peserta dinyatakan selesai mengisi soal, apabila keluar dari aplikasi. Kalau ingin masuk lagi, maka akan mengulang dari awal dan memasukkan token kembali.
Menilik ke belakang, ujian dalam jaringan di SMK PU sebetulnya sudah digelar pada kegiatan ujian tengan semester tahun ini. Namun pada penyelenggaraannya masih menemui beberapa kendala.
“Tidak semulus yang kita harapkan. Pada ujian tengah semester kami sengaja adakan ujicoba, meskipun mengalami beberapa kendala, khususnya dalam masalah jaringan dan lainnya. Kita pun terus berupaya memperbaiki dan mengevaluasinya, dan alhamdulillah sampai hari ini UKK tidak mengalami masalah sama sekali. Mudah-mudahan sampai akhir kegiatan,” harapnya.
Di samping SDM nya, lancarnya UKK di SMK PU tidak terlepas dari sarana pendukung yang memadai, di antaranya, terpasangnya akses poin di 24 ruangan ujian, serta didukung oleh jaringan internetnya.
Keadaan ruangan tata usaha SMK PU Negeri Bandung Propinsi Jawa Barat
SMK PU ke depan akan terus mengembangkan pemanfaatan aplikasi IT dalam berbagai hal. “Insya Alloh, bukan hanya untuk kegiatan ujian dalam jaringan saja pemanfaatan IT diterapkan di SMK PU, tetapi untuk kegiatan pembelajaran di kelas. “Yang sulit itu membangun budaya, karena kalau sudah menjadi budaya maka akan lebih mudah. Kebetulan kami memiliki guru-guru yang memiliki resource di bidang TKJ,” ujarnya.
Lebih lanjut, Hasan menjelaskan bahwa absensi siswa SMK PU akan berbasis IT, sehingga orang tua siswa dapat memantau kehadiran putra putrinya secar online, melihat di web kami. “Intinya kami akan semaksimal mungkin memanfaatkan IT dalam berbagai bidang, terutama memanfaatkan android siswa-siswi untuk hal yang positif, tidak hanya dipakai untuk berselancar di dunia maya saja,” pungkasnya. [SR]***