majalahsora.com, Kabupaten Bandung – Dalam upaya mewujudkan tata kelola masjid yang lebih transparan dan efisien, serta memberdayakan masyarakat secara digital, Program Studi (Prodi) Sistem Informasi Universitas Widyatama menggulirkan program pengabdian masyarakat (PkM) berbasis teknologi yang dilangsungkan di Mesjid Raudhatul Jannah yang berlokasi di Griya Bandung Indah Blok B 11 No 5E RT 009 RW 006, Kabupaten Bandung, pada 5 April 2025.
Kegiatannya dipimpin oleh Dr. Muhammad Rozahi Istambul, S.Kom., M.T., GRCE., kegiatan ini melibatkan dosen, mahasiswa, serta Ketua DKM Mesjid Raudhatul Jannah, Drs. Herna Hendriana, M.M.
Rozahi akrab disapa, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk menciptakan sistem pengelolaan masjid yang transparan, modern, dan efisien melalui pemanfaatan teknologi informasi berbasis website,
“Inisiatif ini tidak hanya fokus pada pengembangan sistem manajemen kegiatan dan keuangan masjid, namun juga menghadirkan pelatihan literasi digital kepada masyarakat sekitar,” jelas Rojahi.
“Tujuannya adalah memberdayakan umat agar dapat memanfaatkan media sosial dan e-commerce dalam meningkatkan taraf ekonomi keluarga dan lingkungan,” imbuh Rozahi.
Lanjutnya proses pengembangan sistem dilakukan secara sistematis menggunakan pendekatan model waterfall, yang terdiri dari tahapan identifikasi kebutuhan, perancangan, implementasi, pelatihan, hingga evaluasi keberlanjutan.
Pendekatan ini dipilih untuk memastikan bahwa sistem yang dibangun sesuai dengan kebutuhan riil pengelola masjid dan masyarakat setempat.
Pelatihan literasi digital yang diberikan dalam program ini meliputi cara menggunakan platform media sosial secara bijak dan produktif, pemanfaatan marketplace untuk usaha kecil, serta pengenalan terhadap keamanan digital.
Masyarakat yang mengikuti pelatihan ini menunjukkan antusiasme tinggi karena menyadari pentingnya keterampilan digital di era serba online.
Masih dari keterangan Rozahi, bahwa kagiatan ini lebih dari sekadar kegiatan akademik, PkM ini menjadi cerminan sinergi nyata antara dunia kampus dan masyarakat. Program ini membuktikan bahwa kolaborasi antara akademisi dan komunitas lokal dapat menghasilkan perubahan positif yang berkelanjutan.
“Tak lupa, tim pelaksana menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Widyatama yang telah memberikan dukungan penuh terhadap terlaksananya kegiatan ini,” kata Rozahi.
Dukungan tersebut menjadi fondasi penting dalam mewujudkan tujuan pengabdian, yakni menciptakan masjid yang tidak hanya sebagai pusat ibadah, tetapi juga sebagai motor penggerak pemberdayaan umat.
Dengan selesainya kegiatan ini, diharapkan Mesjid Raudhatul Jannah dapat menjadi contoh bagi masjid-masjid lain dalam mengadopsi teknologi untuk pelayanan umat yang lebih baik. Transformasi digital masjid bukan lagi wacana, melainkan langkah nyata menuju umat yang mandiri, melek teknologi, dan berdaya secara ekonomi. [SR]***