majalahsora.com, Kota Bandung – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengatakan para tokoh Sunda sedang kompak-kompaknya.
Hal itu ia utarakan di depan tokoh Sunda dan Jawa Barat seperti Tjetje Hidayat Padmadinata (Kang Tjetje), Ceu Popong, Didi Turmudzi (Ketua Paguyuban Pasundan), UU Rukmana (politisi, Pemimpin Umum Majalah Sunda Mangle), Ahmad Heryawan (mantan Gubernur Jabar), Aam Amilia (sastrawan budayawan, wartawan senior, pangaping majalahsora.com), Dadang Naser (mantan Bupati Bandung), Sahrul Gunawan (Wakil Bupati Kabupaten Bandung), Eka Gandara, Eti RS, dan lainnya, dalam acara halal bihalal Idul Fitri 1443 H, yang digagas oleh Majalah Sunda Mangle, di Gedung Sunan Ambu, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Jalan Buahbatu, Kota Bandung, Rabu (11/5/2022).
Emil, sapaan akrab Gubernur Jabar juga mengatakan, bahwa selama dua tahun tidak bisa melaksanakan halal bihalal secara langsung dengan tokoh dan budayawan, karena pandemi.
Dalam pidatonya, Emil menguatkan mengenai kebudayaan Jawa Barat, sebagai identitas yang harus berani berikhtiar.
Ridwan Kamil, saat menyampaikan pidatonya
Dirinya juga melaporkan mengenai pembangunan dan prestasi di Jawa Barat (90 persen berita baik).
Di antaranya pembangunan Pusat Budaya di Pager Ageung, Kabupaten Tasikmalaya.
Termasuk mengenai pelestarian dangding (puisi) kakeknya KH. Muhyiddin atau Mama Pagelaran merupakan pendiri Pesantren Pagelaran dan pejuang kemerdekaan, dimuat di Majalah Sunda Mangle.
Hal itu kata Emil menjadi contoh pelestarian budaya bagian dari masa depan.
Ceu Popong dan UU Rukmana, dalam kegiatan halal bihalal
Ia pun menjelaskan setelah momen halal bihalal, akan melakukan maraton, mengadakan berbagai kegiatan dengan para budayawan dan tokoh Jabar. Inisiatifnya tidak harus dari pemerintah, namun juga dari masyarakat.
“Halal bihalal ini merupakan inisiatif Pak UU Rukmana. Nanti ada kelompok lain inisiatif juga. Semakin banyak silaturahmi semakin bagus, kebetulan tokoh-tokoh Sunda sedang kompak-kompaknya,” kata Emil usai kegiatan.
Dalam kesempatan yang sama, UU Rukmana, politisi, tokoh Sunda sekaligus Pemimpin Umum Majalah Sunda Mangle mengatakan, bahwa di tahun 2024 saat pemilihan presiden, harus ada orang Sunda yang diusung untuk menjadi Presiden Republik Indonesia.
Dirinya menyakini figur itu ada dalam diri Ridwan Kamil Gubernur Jawa Barat.
Duduk di depan, kanan ke kiri: Ida Rosida, Aam Amilia, Prof Een Herdiani, Ceu Popong dan Tjetje Hidayat Padmadinata
“Geus waktuna urang Sunda jadi presiden (Ridwan Kamil), sugan ku urang Sunda mah Indonesia jadi bener,” kata UU Rukmana, disambut riuh tepuk tangan dan kata setuju.
Di samping itu UU Rukmana juga, ingin agar tokoh dan budayawan terus didorong oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan mengalokasikan dana khusus.
Ia menegaskan bahwa para tokoh dan budayawan prinsipnya tidak meminta tapi berkarya dalam bidang masing-masing.
“Kita dorong, kalau misalkan Gubernur ingin menyediakan dana untuk kepintarannya masing-masing. Jangan asal uang saja tapi bikin program. Misalnya juara silat, bikin pasanggiri, dengan dasar sholat, silat. Para penulis mengadakan lomba menulis dengan tema kalau orang Sunda Memimpin Negara, diberi hadiah yang besar. Jangan menunggu. Kalau menunggu kapan Gubernur punya program,” pungkas UU Rukmana.
Kiri ke kanan: Dadang Naser, Sahrul Gunawan, Ridwan Kamil, Ahmad Heryawan dan Didi Turmudzi
Sedangkan Een Herdiani, Rektor ISBI Bandung, sangat bangga kampusnya dijadikan tempat halal bihalal oleh Majalah Sunda Mangle untuk seniman dan budayawan.
Ia pun menyampaikan permintaan maafnya karena tidak semua budayawan dan seniman yang diundang karena keterbatasan tempat.
“Mudah-mudahan tadi seperti yang disampaikan oleh Pak Gubernur ini menjadi tradisi yang terus kita lakukan. Silaturahmi ini untuk saling bermaafan setelah Hari Raya Idul Fitri,” kata Een.
“Dan tentu saja kami sebagai tuan rumah sangat tersanjung dengan hadirnya para tokoh-tokoh masyarakat baik itu dari jajaran pemerintahan maupun dari seniman dan budayawan yang sudah hadir,” imbuhnya.
Een pun berharap ke depan mereka bisa terus bersilaturahmi dengan ISBI Bandung, untuk menjalin bagaimana hubungan ISBI Bandung dengan masyarakat luas. [SR]***