majalahsora.com, Kota Bandung – Setiap SMA, SMK dan SLB melaskanakan Milenial SmartTren Ramadhan 1444 H dengan cara dan waktu yang berbeda-beda, tetapi tetap harus mengacu kepada petunjuk teknis dari Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Jawa Barat (Jabar). Ada yang di minggu pertama dan ada juga di minggu kedua bulan puasa.
Seperti yang dilaksanakan di SMKN 8 Bandung yang melaksanakan kegiatan SmartTren dengan dua metode daring (online) dan kedua secara luring (tatap muka langsung), di masa ‘new normal” adaptasi kebiasaan baru setelah usai pandemi.
Hal tersebut disampaikan Kepala SMKN 8 Bandung, H. Agus Nugroho, S.Pd., M.T., kepada majalahsora.com.
“Tahun sekarang merupakan tahun transisi, dari masa pandemi menuju normal. Sehingga memang beberapa kegiatan pelaksanaannya di campur. Dari yang sifatnya daring dan yang dilaksanakan di sekolah,” kata Agus, Selasa (4/4/2023).
Dari kegiatan yang bersifat luring, Agus berharap siswanya sudah mulai ada interaksi pada sisi aktivitas serta penguatan karakter dan budi pekerti yang semakin diperkuat.
Sedangkan SmartTren daring, merupakan bentuk pembekalan bagi beberapa angkatan siswa yang akan melaksanakan PKL (Praktek Kerja Lapangan).
Terutama dari kesiapan mental dan akhlaknya. Lebih spesifiknya di jurusan otomotif. Jurusan tersebut dikenal dengan “keras” nya dalam dunia bekerja.
(Pendaftaran mahasiswa baru Universitas Bale Bandung tahun akademik 2023-2024, Kampus Berkualitas klik di pmb.unibba.ac.id)
Taufik Aziz, S.Pd., Wakasek Kesiswaan
Secara general untuk siswanya, Agus berharap mereka bisa ikut serta semuanya di kegiatan SmartTren. Tingkat partisipasi siswa penuh lebih tepatnya. Setelah kegiatan SmartTren pun para siswanya diharapkan jauh lebih siap saat akan melaksanakan PKL, dari setiap angkatan tidak hanya siswa yang akan PKL dalam waktu dekat saja.
Taufik Aziz, S.Pd., Wakasek Kesiswaan SMKN 8 Bandung, menambahkan bahwa kegiatan SmartTren digital ini difokuskan pada siswa kelas X dan XI.
Dengan jumlah peserta siswa kelas X sebanyak 560 siswa dan kelas XI sekitar 500 siswa.
Dimulai pada tanggal 3 April 2023 selama sepekan, dilaksanakan di rumah masing-masing. Smartren ini bersifat wajib bagi siswa guna belajar bertanggung jawab dengan nilai keagamaannya.
“Terutama kelas X. Akan dikenalkan dengan akhlak mulia, nilai-nilai keislaman dan lainnya yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan saat ini tahun 1444 Hijriah. Pada Jumat 31 Maret 2023 lalu, melalui zoom meeting kita membahas mengenai teknis SmartTren digital atau secara daring,” kata Aziz menjelaskan.
Masih kata Aziz, SmartTren digital secara daring tersebut berkaitan dengan kerja sama sekolah dengan pihak eksternal, yaitu dengan Irma Jabar (Ikatan Remaja Masjid Jawa Barat). Momen ini bertepatan dengan IRMA Jabar yang juga meluncurkan platform pesantren digital di kanal Youtube.
Sehingga saat melaksanakan pesantren digital, para siswa ditugaskan mengikuti ceramah melalui zoom atau menonton kanal youtube live IRMA Jabar.
Hanhan Hadian, S.Pd.I., Ketua Pelaksana SmartTren
Isi dari SmartTren bersama IRMA Jabar terdiri dari IMAM (Infaq Massal Aktualisasi Masagi), Sedekah Waqaf Al-Qur’an dan Rantang Pramuka.
Masih dalam kesempatan yang sama Hanhan Hadian, S.Pd.I, Ketua Pelaksana SmartTren 2023, memaparkan kegiatan SmartTren luring SMKN 8 Kota Bandung, baru akan dilaksanakan tanggal 10 April hingga 14 April 2023.
“Dijadwalkan awalnya ada shalat Dhuha, tadarus dan yang beda dari biasanya kita ada kegiatan mentoring. Jadi setiap kelas diberikan pementor dengan peserta 10-15 orang. Mentornya berasal dari guru internal dan siswa itu sendiri. Karena ini program pionir, masih ada pembimbingnya. Tujuannya agar lebih akrab satu sama lain,” kata Hanhan.
Masih kata Hanhan, materi dalam kegiatan mentoring terdiri dari baca Al-Qur’an, hadits, tauhid dan lain-lain. Ada pun sesi curhat atau sharing di dalamnya. Nantinya dilakukan evaluasi setiap selesai mentoring per harinya.
Mentoring dilaksanakan di lingkungan sekolah. Seperti di taman sekolah. Dimulai dari pukul 07.30 WIB hingga 11.45 WIB. Dilanjutkan shalat Dzuhur berjamaah hingga pukul 12.30 WIB.
“Untuk pemateri dari luar sebelumnya sudah diajukan dalam SmartTren luring ini, namun karena ada program mentoring ini, akhirnya kita kelola sendiri dengan kepanitiaan yang ada. Yaitu siswa, Guru PAI dan guru lain di SMKN 8 Bandung. Guru yang terlibat ada 35 orang,” ungkap Hanhan.
Diharapkan dengan metode mentoring, akhlak siswanya dapat memberi dampak positif terutama siswa laki-laki. Karena SMKN 8 Bandung mayoritas siswanya laki-laki, sehingga perlu ada penekanan lebih dari segi akhlak agar berdisplin. [SR]***