majalahsora.com, Kota Bandung – SMAN 10 Kota Bandung menutup kegiatan Milenial SmartTren Ramadhan 1444 H dengan kegiatan bakti sosial atau Charity “The Secret Living is Giving” membagikan paket sembako dan santunan uang tunai bagi siswa SKTM serta kaum dhuafa.
Penerima santunannya berjumlah 60 orang terdiri dari 30 orang dari panti asuhan Al Hayat, Antapani Kota Bandung dan 30 siswa SKTM.
Kegiatannya dilaksanakan di Masjid SMAN 10 Kota Bandung, Selasa (18/4/2023), petang.
Kepala SMAN 10 Kota Bandung, Takdir Pancaroba, S.Pd., M.Pd., saat live report dengan Pro 2 RRI Bandung 96 FM
Dalam kegiatan Charity SMAN 10 Kota Bandung, terkumpul uang sebesar Rp 10 juta. Namun apabila dijumlahkan dengan infak shodaqoh dalam kegiatan belajar mengajar dan Smartfren Ramadhan terkumpul sekitar Rp 18 juta.
Kepala SMAN 10 Kota Bandung, Takdir Pancaroba, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa kagiatan Charity ini merupakan implementasi program SmartTren Ramadhan dalam bentuk nyata dari siswa dan orangtuanya.
“Istilah mereka itu Charity, artinya siswa SMA Negeri 10 berbagi kepada orang-orang yang tidak berkemampuan (secara ekonomi),” kata Takdir.
Suasana di dalam masjid SMAN 10 Kota Bandung
“Ini kan sesuatu yang mulia dan bagus. Artinya pembelajarannya bermakna, sehingga nanti menghasilkan sesuatu yang bisa diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari mereka, termasuk di lingkungannya,” imbuh Takdir.
Adapun cara menggalang dananya kata Takdir dengan memberikan proposal kepada berbagai pihak.
Termasuk menjual makanan (dana usaha/danus) untuk buka puasa kepada khalayak yang lalu lalang di depan SMAN 10 Kota Bandung, Jalan Cikutra No 77.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Enung Nurjanah, M.Pd
Takdir pun sangat takjub dengan perjuangan yang dilakukan oleh siswa SMAN 10 Kota Bandung.
“Luar biasa menggalang dana yang cukup lumayan di luar ekspektasi kami. Mereka memberikan proposal kepada siapapun sehingga menghasilkan materi yang cukup untuk berbagi,” kata Takdir.
Masih dikatakan Takdir bahwa SmartTren Ramadhan di SMAN 10 Kota Bandung lebih kepada kegiatan pesantren bukan hanya sebatas seremonial saja.
Rangkaian kegiatan Charity SMAN 10 Kota Bandung
“Lebih kepada pesantren yang bermakna yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan memang membentuk jiwa-jiwa yang punya sifat empati terhadap lingkungan, terhadap sesama. Terlebih sekarang anak itu, maafnya mungkin harus diasah rasa empatinya terhadap orang lain, ketika menemukan seseorang yang tidak punya kemampuan,” kata Takdir.
Masih dikatakan Takdir bahwa para siswanya yang mengikuti kegiatan SmartTren Ramadhan, diwajibkan bertilawah, membaca Al-Qur’an dan Al hadits.
“Itu yang disarankan (Disdik Jabar), yang kedua kan kewajibannya adalah mentadaburi apa yang dia baca. Jadi mengkaji, bukannya sebatas pengajaran yang sifatnya knowledge pengetahuan saja, lebih kepada bagaimana yang dia baca itu yang ditilawahkan lalu dikaji,” kata Takdir.
Pembagian sembako dan santunan
Pasalnya kata Takdir nanti ujung-ujungnya para siswa harus bisa mengamalkannya.
“Dalam bahasa agamanya tafa’ul. anak bisa mengerjakan sesuatu. Kalau tidak membaca tidak mengkaji tidak akan menjadi sempurna, ketika dalam tataran implementasi dalam kehidupan sehari-hari,” kata Takdir.
Lanjutnya kegiatan Charity SMAN 10 juga merupakan hasil dari penerapan tilawah, tadabur dan tafa’ul.
Keceriaan Charity SMAN 10 Kota Bandung
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Enung Nurjanah, M.Pd., menambahkan bahwa di minggu sebelumnya IRMA SMAN 10 Kota Bandung juga mengadakan kegiatan serupa.
“Kalau sekarang ini Charity sama kegiatannya berbagi. Ini merupakan kegiatan rutin tahunan dari OSIS yang biasa diselenggarakan di bulan suci Ramadhan,” kata Enung.
Mereka kata Enung mengumpulkan dana melalui danus dan lain-lain. Panitia Charity menghimpun dana dari sebelum Ramadhan.
Ketua Pelaksana Charity, Yusuf Nasyith Zharfansyah (kanan)
“Danusnya itu dari bulan sebelumnya, puncak-puncaknya di bulan Ramadhan ini. Mereka menghimpun dana, kemudian kegiatan ini tujuannya tadi supaya menumbuhkan sikap kepedulian sosial terhadap sesama terutama warga sekitar,” terang Enung.
“Ada kepedulian dengan cara berbagi seperti ini, intinya untuk menumbuhkan rasa peduli untuk sesama,” tambah Enung.
Sedangkan saat disinggung mengenai kegiatan SmartTren Ramadhan di SMAN 10, dilaksanakan dari tanggal 27 Maret sampai 31 Maret 2023. Setelah itu Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seperti biasa.
Panitia kegiatan
Masih berkaitan dengan kegiatan Charity SMAN 10, dikatakan Enung itu merupakan buah dari pembelajaran SmartTren. Di dalamnya ada kajian keilmuan, termasuk Infak Masal Aktualisasi Masagi (IMAM), wakaf Al-Qur’an dan lainnya.
Bahkan kata Enung kala SmartTren usai, kegiatan infak shodaqoh masih terus berjalan.
“Alhamdulillah dalam penghimpunan dana melebihi target, hikmah bulan Ramadhan,” kata Enung.
Enung pun berharap kegiatan infak shodaqoh bisa berlanjut, di bulan-bulan setelah Ramadhan.
Poto bersama
‘Nantinya bukan hanya gemar berinfak di bulan Ramadhan saja tapi menjadi kebiasaan,” pungkasnya.
Sedangkan Yusuf Nasyith Zharfansyah Ketua Pelaksana Charity SMAN 10 Kota Bandung, menjelaskan bahwa tema Charity tahun ini dinamai “Bhavana Sraddha” artinya memupuk keimanan dan kepercayaan.
Masih dikatakan Yusuf, rangkaian kegiatannya selain pemberian santunan juga ada unjuk bakat dari anak panti asuhan, pembacaan ayat suci Al-Qur’an serta pemberian sertifikat.
“Santunannya sembako ada uang sebesar Rp 50 ribu. Maknanya bisa berbagi dengan anak yang kurang mampu. Jumlahnya juga besar kalau kita lakukan bersama-sama,” pungkas Yusuf. [SR]***