majalahsora.com, Kota Bandung – Teater Sunda Kiwari di tahun 2023 ini, kembali menggelar Festival Drama Basa Sunda (FDBS) antar pelajar se-Jabar.
Dodi Kiwari sebagai Pembina FDBS 2023 kepada perwakilan Forum Wartawan Pendidikan (FWP) Jawa Barat (Jabar) menjelaskan, bahwa tahun ini FDBS baru digelar kembali. Usai fakum selama tiga tahun karena pandemi.
Di tahun ini kata Dodi, FDBS diikuti oleh 13 tim dari 13 sekolah. Dilangsungkan dari tanggal 7 Agustus 2023 sampai tanggal 13 Agustus 2023, di Gedung Rumentangsiang, Kosambi, Kota Bandung.
“Penyelenggaraan FDBS ini sudah diadakan selama 32 tahun. Tetapi untuk tingkat pelajar, tahun ini merupakan untuk ke 21 kali. Kalau penyelenggaraannya dari tahun 1990 sampai sekarang,” kata Dodi Kiwari, di Gedung Rumentangsiang, Minggu (13/8/2023) petang.
“Mulai tahun 2011 dipisahkan antara umum dan pelajar,” imbuhnya.
Ia pun menjelaskan bahwa peserta yang daftar sebetulnya ada 20 tim, namun beberapa peserta ada yang mengundurkan diri.
“Alasan mundurnya di antaranya masalah teknis. Ada yang tidak siap untuk tampil, masalah dana, tidak diijinkan oleh sekolah dan lainnya,” kata Dodi.
Masih dikatakan Dodi, penyelenggaraan FDBS 2023 ini, sebagai awalan, paska pandemi selama tiga tahun.
Setiap harinya ada tiga tim yang tampil, kecuali pada hari Jum’at satu tim. Mereka yang tampil dinilai oleh tiga juri, yakni Rinrin Candraresmi, Iwan Lonceng, dan Rosyid E Abby.
Ia pun sangat bangga dengan antusias peserta yang turut serta.
“Luar biasa, karena banyak peserta dari teater yang baru. Sedangkan yang sudah biasa ikut, ada teater Gawe SMAN 3 Tasikmalaya, teater Tasbe SMAN 1 Baleendah. Yang lainnya kebanyakan teater-teater yang baru meskipun pembinanya orang-orang lama. Seperti Famor theater dari SMAN 1 Soreang. Kebanyakan dari Kabupaten Bandung, ada juga dari Sukabumi,” kata Dodi.
Dodi berharap, teater basa Sunda, khususnya di kalangan generasi muda lebih dicintai, terutama dalam mencintai budaya dan bahasa Sunda.
“Apalagi di era digital ini, agak sulit menangkalnya (serangan dari budaya asing). Tapi hal tersebut juga tidak bisa dipungkiri sebagai perkembangan jaman,” kata Dodi.
“Tapi melalui Teater Sunda Kiwari dan FDBS, menjadi suatu upaya untuk meningkatkan pemakaian basa Sunda di kalangan generasi muda,” imbuhnya.
Saat ditanya mengenai dukungan ke depan dari berbagai pihak? Dodi berharap ke depan mendapatkan dukungan dari seniman dan budayawan, stakeholder yang ada kaitannya dengan budaya Sunda, seperti LBSS, PPSS, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan lainnya. [SR]***