majalahsora.com, Kota Bandung – Sebanyak 40 siswa kelas XII SMAN 1 Bandung tersaring masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tahun 2022. Ada 11 siswa diterima di ITB, 17 siswa masuk ke Unpad, 11 siswa ke UPI dan 1 siswa ke IPB.
Kepala SMAN 1 Bandung Tuti Kurniawati menyampaikan, ada kenaikan jumlah siswa yang diterima melalui SNMPTN tahun ini, namun, secara target belum sesuai yang diharapkan.
“Saya belum puas, karena kita diperingkat 10. Target, insya Allah tahun depan harus naik peringkat, minimal peringkat 5 besar. Kami akan berusaha,” kata Tuti, di ruang kerjanya, Senin (17/4/2022), Jalan Ir. H. Juanda.
Untuk mengejar target itu, pihaknya tengah meningkatkan komunikasi antara orangtua, wali kelas dan BK.
“Kami menganalisis yang menjadi kekurangannnya. Terkait UTBK (Ujian Tertulis Berbasis Komputer), kami juga menghadirkan pihak ketiga (lembaga) dalam pemantapan bimbingan siswa, tujuannya, untuk memetakan bidang anak yang sesuai, dan mengetahui siswa kelemahan pelajarannya ” imbuh Tuti, yang baru menjabat Kepala SMAN 1 Kota Bandung dari awal Desember 2021.
Masih kata Tuti, siswa kelas XII tengah dibimbing oleh lembaga pendidikan tersebut, secara gratis.
“Bimbingannya secara online, misalnya siswa mau ke Kedokteran UNPAD maka nilainya harus sekian, tetapi lemah di pelajaran ini, maka kami perdalam itu. Kami juga beri solusi, kalau di UNPAD saingannya berat, karena nilainya kurang, maka kami beritahukan untuk ke universitas lain dengan jurusan yang sama, intinya, agar masuk PTN dan sesuai dengan jurusan yang diinginkan,” kata Tuti yang sebelumnya, pernah menjadi Kepala SMAN 1 Batujajar, SMAN 1 Cisarua, dan SMAN 2 Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Adapun tujuan tersebut tidak lain untuk mendongkrak, siswa yang melanjutkan ke PTN melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) yang akan dilaksanakan sekitar bulan Mei 2022.
Dari total siswa kelas XII yang berjumlah sekitar 380 orang apabila dikurang siswa kelas XII yang diterima di PTN melalui SNMPTN, ada sekitar 340 orang.
“Sekitar 340 siswa lagi, insya Allah saya targetkan sekitar 140 an siswa masuk ke PTN melalui SBMPTN. Di samping itu ada juga yang melanjutkan ke sekolah kedinasan, TNI dan Polri,” kata Tuti
Tuti pun tidak memungkiri, ada siswa SMAN 1 yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi, maka akan disiapkan untuk memiliki jiwa dan keahlian berwirausaha. Rencananya akan bekerja sama dengan para alumni yang telah sukses di bidangnya (entrepreneur) untuk membagikan ilmunya.
Sementara itu terkait program SmartTren Ramadhan SMAN 1 Bandung, Tuti menuturkan, pesantren kilat itu diikuti siswa kelas X dan XI, dengan metode kegiatannya sesuai yang diarahkan oleh Dinas Pendidikan Jawa Barat.
“Ada program IMAM, BUBOS, kemudian juga penulisan Mushaf Al-Quran, yang kegiatannya serentak dilakukan dengan sekolah lainnya. Kami siapkan 50 siswa kelas X dan 50 siswa kelas XI, yang tugasnya menulis 5 Juz Al-Quran,” kata Tuti.
Selain itu, SMAN 1 Bandung masih memberlakukan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 50 persen hingga akhir semester. Pasalnya, orangtua siswa masih khawatir terhadap kasus COVID-19.
“Kami belum berani 100 persen, karena orangtua belum mengizinkan,” tandasnya. [SR]***