majalahsora.com, Kota Bandung – Pengumuman perankingan/klasterisasi perguruan tinggi terbaik di Indonesia versi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) setiap tahunnya diumumkan pada tanggal 17 Agustus. Tahun ini bertepatan dengan hari ulang tahun Republik Indonesia ke-75.
Perankingan/klasterisasi tersebut dilakukan untuk memetakan perguruan tinggi yang ada di Indonesia.
Tujuannya untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi secara berkelanjutan dalam melaksanakan Tridharma perguruan tinggi.
Juga untuk menghilangkan dikotomi antara perguruan tinggi negeri (PTN) dan perguruan tinggi swasta (PTS), karena kini perguruan tinggi dilihat dari kualitasnya.
Di samping itu ke depannya perguruan tinggi yang ada di tanah air bisa lebih bersaing dengan kampus mancanegara, terlebih di era global ini.
Sehingga masyarakat pun bisa menentukan pilihan yang tepat dalam memilih perguruan tinggi terbaik, sebagai tempat menimba ilmu demi meraih asa dan membangun Indosnesia Emas di tahun 2045.
(Universitas Widyatama kampus berkualitas di Kota Bandung. Info widyatama.ac.id)
Dari tahun ke tahun indikator penilaiannya selalu dinamis. Namun untuk hal publikasi jurnal/karya ilmiah para dosen tetap tinggi poinnya (sekitar 38%). Terlebih untuk publikasi jurnal internasional bergengsi salah satunya terindek Scopus.
Terkait perangkingan tersebut Universitas Widyatama Kota Bandung yang kini dipimpin oleh Prof. Dr. H. Obsatar Sinaga, M. Si., mendorong para dosennya untuk menulis artikel/hasil penelitian dan hasilnya dipublikasikan melalui jurnal internasional terindek Scopus.
Tahun 2019 lalu ranking Universitas Widyatama sebagai kampus swasta ternama, berhasil masuk dalam top 100, tepatnya masuk rangking 95, perguruan tinggi terbaik se-Indonesia.
Untuk tahun ini Rektor Universitas Widyatama menargetkan bisa masuk 50 besar.
“Kami sih ingin masuk 50 besar. Namun Pak Djoko S Roespinoedji, Ketua Yayasan kami mengatakan kalau masuk 60 besar juga sudah alhamdulilah luar biasa,” kata Prof. Obi, sapaan akrab Rektor Universitas Widyatama, baru-baru ini.
Sementara itu Prof. Dr. Mohd. Haizam Bin Mohd. Saudi, Wakil Rektor III, Bidang Riset, Pengembangan & Kerjasama, menjelaskan bahwa ada sekitar 276 dosen Universitas Widyatama dari lima fakultas yang ada termasuk dosen pascasarjananya, turutserta dalam penulisan jurnal itu.
(Universitas Widyatama kampus berkualitas di Kota Bandung. Info widyatama.ac.id)
Lebih lanjut ia menjelaskan, terbaru ada sekitar 914 jurnal para dosennya yang sudah dipublikasikan, ke dalam jurnal Scopus.
Dalam penulisan jurnal terindek Scopus dosen Universitas Widyatama berkolaborasi dengan dosen dari kampus mancanegara, yang telah menjalin MoU.
Di antaranya dengan Universiti Putra Malaysia, International University of Malaya-Wales (IUMW), San Francisco State University (Amerika Serikat), University of Oxford (Inggris), National University of Singapore dan lainnya.
Dirinya pun membuat strategi khusus dimana para dosennya dalam membuat artikel dikelompokkan ke dalam 44 klaster. Setiap klaster bidangnya sama. Dalam setiap kluster diisi kurang lebih 7 orang dosen, dan ditunjuk satu orang sebagai ketua klusternya.
“Mereka kami beri motivasi. Terutama ketua klaternya sebagai penanggung jawab untuk memotivasi para anggotanya menulis jurnal yang bagus. Mereka bergabung menulis artikel. Dosen yang kurang tahu terhadap penulisan artikel didorong oleh penanggung jawabnya. Agar tulisannya lebih baik dan bermutu,” terang Prof. Haizam, Wakil Rektor yang sengaja didatangkan oleh Universitas Widyatama dari “Negeri Jiran” Malaysia, Jum’at (14/8/2020) malam, melalui sambungan telepon.
Tidak dipungkiri untuk publikasi tersebut tentu memerlukan biaya yang cukup besar. Namun dalam publikasi di jurnal internasional terindek Scopus mereka dibantu sepenuhnya oleh pihak Yayasan Widyatama. Ada alokasi dana khusus.
(Universitas Widyatama kampus berkualitas di Kota Bandung. Info widyatama.ac.id)
“Syaratnya apabila tulisan mereka diterima oleh editor dari Amerika Serikat atau Eropa, maka pihak Yayasan Widyatama pun akan membiayai publikasi jurnal dosen kami,” terang Prof. Haizam.
Ia pun tidak memungkiri bisa terbitnya artikel para dosen Universitas Widyatama terindek Scopus karena adanya personal garansi dari Prof. Obi Rektor Universitas Widyatama terhadap chief editor di Eropa dan Amerika Serikat.
“Insya Alloh dengan segala upaya kami, Universitas Widyatama bisa masuk 50 besar perguruan tinggi terbaik di Indonesia,” harap Prof. Haizam.
Capaian tersebut pun merupakan kado hari jadi Universitas Widyatama yang ke-19, yang berulang tahun pada tanggal 2 Agustus 2020.
Masih kata Prof. Haizam bahwa Universitas Widyatama serius menjadi kampus berbasis riset di Jabar khususnya. Sebagai bentuk nyata hasil riset terbaik bisa diaplikasikan pada kehidupan masyarakat.
“Ya kampus kami ingin berbasis riset rencananya pada tanggal 26 November 2020 akan mengadakan gelaran WI-CAN – Widyatama International Academic Competitons & Exhibitions yang kedua diikuti perguruan tinggi di Jawa Barat. Kali pertama digelar tahun 2019,” kata Prof. Haizam.
Pada ajang WI-CAN itu, rencananya akan menggelar berbagai lomba, khususnya di bidang teknik dan hasil penelitian. [SR]***