majalahsora.com, Kota Bandung – Pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024 SMAN 1 Jatiluhur yang dipimpin oleh Tanty Erlianingsih, M.Pd., menambah jumlah rombongan belajar (rombel) untuk siswa baru kelas X, yang tadinya 10 kelas menjadi 11 kelas.
Keputusan Tanty ini didorong atas dasar keinginan masyarakat Jatiluhur serta dukungan pemerintah setempat.
Ia pun sudah berkoordinasi dengan Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) Wilayah IV yang dikepalai oleh Budi Hermawan, S.Pd., M.Phil., SNE.
“Naik satu kelas karena memang antusiasme masyarakat Jatiluhur ini besar. Ya kemudian kami berkoordinasi dengan pemerintah setempat,” kata Tanty, di ruang kerjanya.
“Harapan mereka (masyarakat) sekolah (SMAN 1 Jatiluhur) bisa menampung siswa yang ada di sekitar Jatiluhur, karena Jatiluhur ini termasuk juga daerah transisi pilihan kedua setelah SMA kota gitu.”
Wakasek Kesiswaan, Nurrobiyanto, S.Pd., Wakasek Sapras Asikin Mulyadi, S.Pd., M.Pd., Kepala SMAN 1 Jatiluhur, Tanty Erlianingsih, M.Pd., dan Wakasek Kurikulum Enok Badriah, M.Pd
” Jadi siswa-siswa yang dari luar juga banyak yang memilih SMA Jatiluhur, sebagai pilihan keduanya. Oleh karena itu kemarin kami melakukan analisa di sekolah, baik itu analisa sarana prasarana. Kebetulan kami mendapatkan satu ruang untuk pengadaan tambahkan kelas baru. Kami juga analisa Guru yang ada di SMAN 1 Jatiluhur apakah memungkinkan,” imbuh Tanty.
Masih dijelaskan Tanty, sebenarnya pihaknya di tahun ajaran baru ini memiliki rencana akan membuka 12 rombel untuk siswa baru kelas X. Namun setelah dianalisa secara tajam dan matang, akhirnya ditetapkan 11 kelas. Hal tersebut karena jumlah guru pengajar yang ada di SMAN 1 Jatiluhur.
PPDB Tahap Satu
Berkaitan dengan pelaksanaan PPDB tahap satu yang dilaksanakan tanggal 6-10 Juni 2023, kata Tanty pelaksanaannya berjalan dengan baik dan lancar.
Terlebih berhasilnya masyarakat luas memahami prosedur dan tata cara PPDB tahun ini.
Pihak SMAN 1 Jatiluhur pun sebelumnya telah melakukan beberapa tahapan.
Petugas PPDB SMAN 1 Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta
“Dimulai sosialisasi terhadap pemerintah daerah setempat, kemudian sosialisasi kepada sekolah-sekolah dan juga sosialisasi kepada masyarakat, melalui media cetak maupun media online yang disiapkan oleh sekolah,” kata Tanty.
Dengan begitu masyarakat sudah bisa melakukan pendaftaran melalui online, baik di daftarkan oleh sekolah asalnya maupun secara mandiri.
“Jadi kesadaran masyarakat untuk menggunakan aplikasi online ini sudah cukup tinggi, dan ini juga satu perkembangan yang cukup bagus. Masyarakat sudah melek IT,” kata Tanty.
Saat ditanya pendaftar PPDB yang datang ke SMAN 1 Jatiluhur langsung, kata Tanty, hanya sedikit yang datang langsung daftar.
Suasana PPDB di SMAN 1 Jatiluhur
“Itu hanya beberapa yang mengalami kendala, seperti kendala jaringan internet atau kendala dalam menentukan titik koordinat juga yang pindahan dari kota lain atau yang dari luar provinsi, ada dari Jawa Timur akunnya diakseskan oleh sekolah,” Tanty menjelaskan.
Ketika ditanya antisipasi apabila ada pengaduan seputar PPDB, kata Tanty, humas dan beberapa anggota tim yang bertugas akan memberikan informasi seputar PPDB.
“Jadi ketika ada kendala ketika ada aduan informasi yang dibutuhkan itu semua bermuara kepada PPID. Kami sudah menyediakan link khusus untuk pengaduan baik itu di website ataupun di WhatsApp atau juga di Google form yang sudah disediakan. Atau langsung datang ke sekolah,” kata Tanty.
“Kami melayani dan ini penanggulangan sampai saat ini belum ada yang muncul. Mungkin biasanya ini akan muncul ketika pengumuman diumumkan. Tetapi biasanya kami sudah siap dengan tim untuk memberikan informasi penjelasan bahwa proses seleksinya kita sudah mengikuti SOP yang sudah ditetapkan. Mengikuti aturan yang sudah ada dan kami tetap memegangnya integritas melaksanakan semua PPDB ini secara akuntabel,” imbuhnya. [SR]***