majalahsora.com, Kabupaten Garut – Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Garut Drs. Sumpena Permana Putra, SH., M.M.Pd., menerangkan, pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2023/2024 di Kabupaten Garut secara umum berjalan lancar. Baik di perkotaan maupun di wilayah pedesaan yang berada di wilayah Kab Garut.
Jumlah SMA Negeri di Kab Garut berjumlah 32 sekolah, sedangan SMA Swasta berjumlah 90 sekolah. Diakui Sumpena, pada saat pelaksanaan PPDB tahap satu dan dua terdapat sedikit kendala teknis jaringan, namun dapat teratasi dengan cepat.
“Prinsipnya, secara umum berjalan lancar dan kondusif. PPDB tahun ini kita fokuskan sekolah di perkotaan yang besar, untuk menjalankannya sesuai dengan ketetapan,” kata Sumpena, Rabu (12/7/2023).
“Tetapi untuk wilayah pedesaan masih banyak sekolah negeri yang kekurangan siswa. Kemudian untuk sekolah swasta masih menunggu pendaftar dari negeri yang tidak lolos,” imbuhnya.
Sementara itu, Sumpena jelaskan, pada PPDB tahap dua yaitu zonasi terjadi sedikit persoalan. Katanya, rata-rata pendaftar itu ingin masuk ke sekolah negeri favorit.
“Mereka itu sudah jauh-jauh hari membuat Kartu Keluarga (KK) yang dekat dengan sekolah, bahkan ada pendaftar yang jarak dari KK ke sekolah hanya puluhan meter saja. Tentunya tugas kami hanya memverifikasi data saja, untuk selanjutnya memastikan pendaftar tersebut benar warga sekitar, itu bukan menjadi ranah kami,” kata Sumpena yang juga Ketua MKKS SMA Kabupaten Garut.
Pihaknya berharap, pada PPDB tahun akan datang, sekolah diberi kebebasan untuk perekrutan siswa. Pasalnya, berdasarakan aturan pemerintah pusat saat ini, pendaftar yang tidak lolos, mereka datang berbondong – bondong ke sekolah untuk melayangkan protes.
“Oleh sebab itu ke depan ditinjau ulang lagi terutama berkaitan dengan aturan PPDB jangan sampai memberatkan kami di bawah,” katanya. [SR]***