majalahsora.com, Kota Bandung – Dedi Supandi Kadisdik Jabar memaparkan wacana terkait penambahan jabatan Kepala Seksi SMA, SMK dan SLB di Kantor Cabang Dinas (Cadisdik), untuk memaksimalkan pelayanan pendidikan, sebagai kepanjangan tangan dari Disdik Jabar.
Hal tersebut disampaikan Dedi dalam rapat bersama Panitia Khusus (Pansus) IX DPRD Jabar, di Aula Dinas Sosial Jabar, Jalan Jend. H. Amir Machmud No.331, Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Rabu (27/1/2021) siang.
Di samping itu juga akan melakukan reformasi birokrasi, dengan memindahkan fungsi Kasubag TU di SMA SMK Negeri, menjadi Wakasek yang mengurusi kehumasan.
Lebih lanjut Dedi menjelaskan dasar kebijaknnya di antaranya mengenai tunjangan Kasubag TU yang mencapai Rp 6,5 Juta. Sedangkan kepala sekolah tunjangannya lebih rendah dari itu. Seolah-olah dalam satu sekolah ada dua matahari kembar.
Menyikapi wacana kebijakan itu, Sukadi Kasubag TU SMKN 4 Kota Bandung mengungkapkan, bahwa selama ini fungsi kasubag cukup strategis. Apabila benar benar didudukan pada peran dan fungsinya, sebagai unsur pendukung terhadap penyelenggaraan pedidikan.
“Hal itu mengacu kepada Permendiknas 24 Tahun 2008, cukup jelas. Sekalipun pemerintah daerah akan mengubah dengan berbagai cara dan metoda apapun. Substansinya dari permendiknas 24 tidak akan tergantikan secara empiris, edukasi. Saya sangat berharap kepada pemerintah daerah harus memahami betul permasalahan-permasalahan di lapangan, yang sebenar-benarnya, sehingga tidak tumpang tindih,” kata Sukadi, Rabu (27/1/2021) siang, di kantornya Jalan Kliningan No. 6, Kelurahan Turangga, Kecamatan Lengkong.
Selain itu Sukadi pun mengomentari hal tunjangan yang selalu jadi polemik di dunia maya, baik di kota dan kabupaten di seluruh indonesia.
Menurut Sukadi seharusnya Bagian Kepegawaian, Analis dan biro organisasi bisa cepat, tepat, akurat dan berkeadilan menetapkan beban kerja sesuai kajian analis secara empiris.
“Tidak perlu ada istilah dua matahari, istilah itu membuat resah seluruh Kasubag Tata Usaha, karena konotasinya kasubag sama powernya dengan kepala sekolah, tidak demikian,” kata Sukadi, sekaligus Sekretaris Musyarawah Kerja Kepala Tata Usaha (MKKTU) SMA SMK Jabar.
“Jangan ada pandangan bahwa Kasubag TU, merupakan matahari kembar di sekolah. Itu munculnya bukan dari kalangan kasubag,” imbuhnya.
Dirinya pun menjelaskan pada dasarnya para kasubag sangat memahami serta menghormati sepenuhnya, kinerja kepala sekolah yang sangat berat.
“Sehingga membutuhkan seorang kasubag yang memiliki kemampuan managerial, juga memiliki soft skill, kerja keras, mampu berkolaborasi, koordinasi, penyediaan informasi yang tepat dari input hingga output,” bebernya.
“Saya sebagai Kasubag TU selalu menjalankan fungsinya secara empiris, edukasi. Begitu juga dengan rekan Kasubag SMA SMK di Jabar,” imbuh Sukadi.
Pada intinya, ia mengungkapkan bahwa peran kasubag sangat dibutuhkan di sekolah yang merupakan mitra dari kepala sekolah. [SR]***