Suasana debat Pilgub Jabar 2018 ke-3 (pamungkas) di Sudirman Ballroom, Bandung, Jumat, tanggal 22 Juni 2018
majalahsora.com, Kota Bandung – Debat Pilgub Jabar (Pemilihan Gubernur/Wakil Gubernur Jawa Barat) 2018 pamungkas (ketiga) yang diadakan KPU Jabar (Komisi Pemilihan Umum Jawa Barat), tadi malam, Jumat 22 Juni 2018 digelar di Sudirman Grand Ballroom, Bandung. Mengangkat tema “Pembangunan Manusia yang Berkualitas untuk Kemajuan Jabar”.
Diikuti oleh empat paslon (pasangan calon), yaitu No 1 Rindu (Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum), No 2 Hasanah (TB Hasanudin-Anton Charliyan), No 3 Asyik (Sudrajat-Ahmad Syaikhu), serta 2D (Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi).
Pada debat tersebut, masing-masing pasangan memaparkan semua program unggulannya. Di samping itu menjelaskan serta menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sesuai tema di atas, yang dilontarkan oleh empat panelis, yaitu Prof Muhammad Najib, Prof Untung Suwaryo, Prof Karim Suryadi, serta Prof Eli Malihah.
Sudrajat yang merupakan Calon Gubernur dari paslon No 3, dihadapan awak media mengatakan, Asyik yakin bisa memenangkan Pilgub Jabar 2018, meskipun beberapa lembaga survei menempatkan pasangan Rindu berada pada posisi teratas disusul 2 D lalu Asyik terakhir Hasanah. “Semua paslon memiliki keinginan yang sama, yaitu menjadi yang terbaik,” kata Sudrajat, Jumat (22/6/2018) malam.
“Dari dulu bagi kami survei menjadi bahan masukan, tidak menjadi referensi. Apalagi saat ini banyak lembaga survei yang menilai secara subjektif. Kami terus berkhidmad, mensosialisasikan program-program Asyik kepada masyarakat, termasuk satu hari besok, sebelum minggu tenang (24-27 Juni 2018). Di saat itu kami akan kumpul santai dan mengevaluasi. Asyik pun memiliki lembaga survey internal. Secara signifikan dari bulan Februari 2018 sampai saat ini, pasangan Asyik elektabilitasnya meningkat 300 persen,” terangnya.
Lebih lanjut dirinya memaparkan program unggulannya yaitu, SMART Propinsi, di mana 100 persen wilayah Jabar terkoneksi internet. Secara kuantitatif memang tidak bisa diukur. “Di New York sendiri tidak bisa diukur. Paling tidak kantong-kantong bisnis, pendidikan, kesehatan, peluang pariwisata, pertanian di Jabar, semua terkoneksi internet. Suatu saat Jabar jadi SMART Province, di mana semua bisa menggunakan big data atau unlimited data,” kata Sudrajat.
Sementara program Asyikpreuner bagi 300.000 pengusaha muda, berorientasi meningkatkan masyarakat Jabar menjadi wirausaha. “Anak-anak muda di Jabar setelah selesai sekolah tidak hanya berfikir mencari pekerjaan saja, tapi harus berfikir menjadi wirausaha. Asyikpreneur akan memberikan pembinaan, penyuluhan. Bahkan di setiap kecamatan akan dibuat Asyikpreneur corner. Mirip-mirip Kadin, untuk mengunpulkan para UKM, agar bisa berkomunikasi, memberikan penyuluhan berbisnis serta akses modal untuk usaha,” jelasnya dihadapan awak media. Selain itu ada banyak program unggulan Asyik lainnya di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, perlindungan perempuan dan anak, dan lainnya.
Untuk itu dirinya berpesan kepada 31.7 juta masyarakat Jabar yang memiliki hak suara, agar menjaga kesehatan pada saat pencoblosan, di hari Rabu, tanggal 27 Juni 2018. Semua paslon memiliki itikad yang luhung untuk menjadikan Jabar menjadi lebih baik, sejahtera, dan maju. “Saya berharap agar Pilgub Jabar bermartabat, jujur, adil, berjalan aman dan semua bergairah. Menghasilkan pemimpin yang diinginkan oleh masyarakat, agar Jabar lebih maju dan makmur, serta bisa mengangkat masyarakat Jabar lebih sehat, sejahtera dan maju” katanya. [SR]***