majalahsora.com, Kota Bandung – Pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun pelajaran 2025/2026 di SMKN 4 Kota Bandung dilaksanakan dengan penuh komitmen terhadap prinsip transparansi dan keadilan. Kepala SMKN 4 Kota Bandung, Agus Setiawan, menegaskan bahwa pihaknya konsisten menjalankan proses penerimaan murid baru sesuai ketentuan yang berlaku, tanpa praktik titip menitip.
“Tahun ini menggunakan istilah SPMB sesuai nomenklatur dari Kemendikdasmen. Saya menyambut baik komitmen Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi, bahwa SPMB harus transparan, akuntabel, jujur, adil, dan tanpa titipan. Kami sangat mendukung dan sudah menerapkannya bahkan sejak era PPDB. SPMB bukan ajang transaksional,” ungkap Agus, di SMKN 4, Jalan Kliningan No 6, Kota Bandung, Kamis (12/6/2025)
Ia menjelaskan, masih adanya paradigma di masyarakat yang menganggap sekolah negeri sebagai pilihan utama membuat peluang penyimpangan bisa terjadi. Namun, Agus menegaskan bahwa di SMKN 4 Kota Bandung tidak ada celah untuk praktik titipan.
Kepala SMKN 4 Kota Bandung, Dr. Agus Setiawan, S.Pd., M.Si., jalankan regulasi SPMB Jabar
“Masuk sekolah negeri ada jalurnya, tinggal pilih sesuai peluang. Jangan cari jalur titipan ke orang dalam, itu tidak ada. Terlebih sekarang sudah dipertegas oleh Gubernur, jika ada kepala sekolah yang menerima titipan akan dikenai sanksi. Jadi siapa pun itu, kami tegaskan, tidak ada titipan,” ujarnya.
(Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Bale Bandung, Kampus Berkualitas di Bandung dengan Biaya Pendidikan Terjangkau klik di http://pmb.unibba.ac.id/index.php/pendaftaran_pmb)
Agus juga mengimbau masyarakat agar lebih cermat dan bijak dalam memilih jalur masuk SPMB. Ia meminta agar calon murid baru dan orangtua tidak mudah tergiur bujuk rayu oknum yang mengatasnamakan ‘orang dalam’.
Wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan Industri dan Masyarakat (Hubin-humas), Dadan Hermawan,, menjelaskan bahwa pada hari pertama pelaksanaan SPMB, banyak calon pendaftar yang datang langsung ke sekolah untuk mencari informasi seputar proses pendaftaran.
Kepala SMKN 4 Kota Bandung, memantau langsung pelaksanaan SPMB tahun 2025
“Pada hari Selasa sudah berdatangan para calon pendaftar yang umumnya datang untuk mencari informasi. Kami memberikan penjelasan mengenai persyaratan, tata cara, dan petunjuk pendaftaran SPMB yang dilaksanakan secara on-line (dalam jaringan/daring),” ujar Dadan.
Panitia SPMB juga menyediakan fasilitas bagi calon murid yang ingin mendaftar langsung di sekolah. Hal ini bertujuan untuk membantu masyarakat yang mengalami kendala teknis dalam proses pendaftaran daring.
Terkait daya tampung tahun ini, SMKN 4 Kota Bandung akan menerima murid baru sebanyak 16 kelas, dengan kapasitas masing-masing kelas sebanyak 36 murid. Para murid akan dibagi ke dalam lima program keahlian atau jurusan, yakni: Teknik Ketenagalistrikan 3 kelas, Teknik Elektronika 6 kelas, Teknik Komputer Jaringan dan Telekomunikasi 2 kelas, Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (PPLG) 3 kelas serta Desain Komunikasi Visual (DKV) 2 kelas.
Wakil Kepala Sekolah bidang Hubungan Industri H. Dadan Hermawan, S.Pd., M.T., memiliki peran sentral dalam mensosialisasikan SPMB kepada masyarakat luas
Dadan menambahkan, pelaksanaan SPMB daring sempat mengalami kendala teknis pada server pusat di hari pertama. Namun, masalah tersebut segera teratasi dan sistem kembali berjalan normal pada hari-hari berikutnya.
Sebelum pelaksanaan SPMB dimulai, pihak SMKN 4 juga aktif menyosialisasikan informasi teknis dan tata cara pendaftaran melalui media sosial. Informasi tersebut disampaikan usai peluncuran resmi SPMB 2025 dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat.
“Umumnya, para pengunjung datang ke sekolah untuk mengetahui lebih dalam mengenai jurusan yang tersedia. Mereka ingin memastikan pilihan jurusan sebelum mendaftar,” jelas Dadan.
Panitia SPMB SMKN 4 Bandung, memberikan layanan prima
Adapun jalur penerimaan pada SPMB Tahap I (10-16 Juni 2025) dibuka melalui beberapa kategori, yaitu: Jalur Afirmasi (KETM dan Afirmasi Umum) 30%, Jalur Persiapan Kelas Industri 20%, Jalur Mutasi (Anak Guru 3%, Perpindahan Tugas Orang Tua: 2%) dan Jalur Domisili (Prioritas Jarak Terdekat) 10%.
Hingga hari ketiga pelaksanaan, kata Dadan hampir semua jalur telah terisi oleh pendaftar. Hanya jalur Afirmasi Disabilitas yang belum memiliki pendaftar.
Secara data untuk pendaftar Jalur KETM ada 172 orang, Domisili Prioritas Terdekat 120 orang, Persiapan Kelas Industri 167 orang, Anak Guru 7 orang dan Mutasi Perpindahan Tugas Orangtua 2 orang.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Siti Mulyati, S.Pd., Ketua SPMB SMKN 4 Kota Bandung, tahun pelajaran 2025/2026
Masih sehubungan dengan SPMB ini, dalam memberikan pelayanan prima, tim panitia terus melakukan verifikasi data para calon murid, termasuk memeriksa kelengkapan persyaratan agar tidak terjadi kesalahan dalam pengunggahan dokumen, baik dokumen umum maupun khusus.
Pada kesempatan yang sama Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMKN 4 Kota Bandung, Siti Mulyati, menjelaskan bahwa SPMB tahun 2025 secara umum tidak jauh berbeda dibanding tahun sebelumnya, hanya terjadi perubahan istilah dari yang sebelumnya dikenal sebagai PPDB.
“Alhamdulillah, SPMB tahun ini berjalan relatif aman. Masyarakat sudah cukup teredukasi, sehingga tidak terlalu banyak yang datang langsung ke sekolah. Mayoritas melakukan pendaftaran secara online dari rumah masing-masing. Yang datang umumnya mereka yang belum memiliki akun, seperti lulusan dari pesantren. Kami bantu dengan membuatkan akun.”
Tim verifikator SPMB SMKN 4 Kota Bandung
“Ada juga orangtua yang sebenarnya anaknya sudah mengunggah data, tapi karena khawatir, mereka datang ke sekolah untuk memastikan semuanya benar,” terang Siti.
Ia menambahkan, sebagian calon pendaftar datang ke sekolah karena tidak memiliki perangkat atau akses internet yang memadai untuk proses pendaftaran, termasuk untuk memilih jurusan yang sesuai.
“Alhamdulillah, panitia dari tim informasi kami adalah para kepala program keahlian. Beliau-beliau memberikan penjelasan lengkap tentang program keahlian di SMKN 4, mulai dari proses pembelajaran hingga prospek setelah lulus. Bagi yang bisa mendaftar online, kami arahkan untuk mendaftar dari rumah. Namun, bagi yang kesulitan, kami bantu langsung di sekolah,” tambahnya.
Ratna Suminar bersama putrinya yang mendaftar ke SMAN 4 Kota Bandung, pada SPMB Tahap I
Salah satu orangtua pendaftar, Ratna Suminar, mengungkapkan bahwa dirinya memilih datang langsung ke SMKN 4 Kota Bandung karena mengalami kendala saat melakukan pendaftaran di rumah. Selain itu, ia merasa prosesnya akan lebih cepat jika dilakukan langsung di sekolah yang memiliki fasilitas yang lebih memadai.
Ratna mendaftarkan putrinya, Shakira Fitriani, lulusan SMPN 20 Kota Bandung, melalui jalur Persiapan Kelas Industri dengan pilihan jurusan Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (PPLG) serta Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ). Menurutnya, SMKN 4 memiliki kualitas pendidikan yang unggul dan sejalan dengan cita-cita anaknya yang ingin menjadi seorang programmer.
“Pelayanan dari panitia SPMB sangat baik dan membantu. Kami merasa terbantu karena semua informasi disampaikan dengan jelas dan ramah,” ujar Ratna Suminar. [SR]***