majalahsora.com, Kota Bandung – Pendaftaran Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) Tahun Ajaran 2025 di SMKN 7 Bandung resmi dimulai. Setiap sekolah kini dituntut memberikan pelayanan terbaik.
Mulai dari layanan konsultasi hingga memberikan informasi mengenai teknis pengisian berkas secara daring, semua disiapkan untuk memudahkan para pendaftar, terutama yang datang langsung ke sekolah.
Barkah Dwi Endah Yunitasari, S.T., Gr., pengarah teknis SPMB 2025 SMKN 7 Bandung, menjelaskan bahwa di hari pertama SPMB, banyak para orangtua yang datang ke sekolah, bertanya seputar informasi hingga teknis pengisian berkas yang benar secara daring.
“Kami di sini membantu para calon peserta didik (murid) yang kesulitan untuk upload dokumen. Namun pengisian dokumen di komputer semuanya dilakukan oleh mereka sendiri. Kami hanya memandu perihal klik yang mana saja, tidak dioperasikan oleh kami,” kata Barkah, akrab disapa saat diwawancara awak media majalahsora.com, Jalan Soekarno Hatta, No. 596, RT. 007/RW. 2, Sekejati, Kecamatan Buahbatu, Kota Bandung, Jawa Barat, Selasa (10/6/2025).
“Apabila ada kendala perihal perangkat komputer atau handphone yang kurang support saat pengisian berkas, pihak kami menyediakan laptop yang dapat digunakan oleh para pendaftar. Namun pada intinya semua proses pendaftaran semua dilakukan mereka sendiri,” imbuhnya.
Masih dari keterangan Barkah, pada hari pertama tidak ada kendala yang signifikan, merujuk pada juknis/juklak SPMB hari pertama SMKN 7 Bandung. Beberapa dari mereka ada yang masih mencari informasi, khususnya mengenai jumlah yang diterima. Tidak sedikit yang berkonsultasi mengenai pemilihan jalur yang sesuai dengan pendaftar.
Barkah Dwi Endah Yunitasari, S.T., Gr., Pengarah Teknis SPMB SMKN 7 Kota Bandung
Barkah pun menyimpulkan, para orangtua pendaftar sudah lebih paham mengenai tata cara unggah dokumen dan sebagainya.
“Ini memudahkan kami. Kebanyakan para pendaftar yang datang ke sini itu sudah dalam poisisi hampir 75 persen selesai seharusnya dalam upload dokumen sendiri. Kendala yang ada, itu hanya kendala kecil yang masih bisa diatasi. Kalaupun ada yang tidak bisa diatasi, di lantai atas ada tempat pengaduan yang disebut PPID. Kendalanya seperti apa, nanti dicatat disana dan akan kita sampaikan,” ujar Barkah.
“Di hari pertama hingga pukul 12.00 siang ini, Alhamdulillah sudah ada 69 orang pendaftar. Kebanyakan sih yang sudah yakin dan langsung daftar. Karena jaraknya misalnya hanya kurang dari satu kilo ke rumahnya, itu untuk domisili. Daerah sekitar SMKN 7 dan Antapani sudah banyak, bahkan Cimahi hingga Riung Bandung,” kata Barkah menambahkan.
Secara umum, pelaksanaan SPMB ini mengacu aturan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. Yang dimulai dari tahap I, tanggal 10 sampai 16 Juni 2025 melalui. Dilajutkan tahap II, tanggal 24 Juni sampai 1 Juli 2025.
Jalur-jalur penerimaan SPMB SMKN 7 Bandung
Pertama, Jalur Prioritas Terdekat sebesar 10 persen. Jalur ini mengacu pada domisili para pendaftar. Kedua, Jalur Afirmasi sebesar 30 persen. Ketiga, Jalur Mutasi sebesar 5 persen. Diperuntukkan bagi peserta didik di luar Bandung yang akan pindah ke Bandung untuk bersekolah, Anak Guru atau Tenaga Kependidikan yang diprioritaskan oleh SMKN 7 Bandung.
Keempat, Jalur Kelas Industri sebesar 20 persen. Untuk jalur ini, mensyaratkan nilai-nilai yang bagus untuk mata pelajaran terentu. Yakni pelajaran Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPA dan IPS.
Pelayanan prima diberikan oleh panitia SPMB SMKN 7 Kota Bandung tahun pelajaran 2025/2026, di ruang pendaftaran
“Dari seluruh persentase ini kami langsung masukkan ke pemenuhan jurusan yang ada di SMKN 7 Bandung. Misalkan, KETM itu ketentuannya sebesar 25 persen. Dari 25 persen tersebut kita akan bagi lagi ke dalam jurusan Teknik Kimia Industri sebanyak 36 siswa baru, jurusan Teknik Tekstil sebanyak 18 siswa baru, jurusan Kimia Analis sebanyak 54 siswa baru dan Teknologi Farmasi atau Farmasi 36 siswa baru,” ungkap Barkah.
Masih tentang persentase lebih detail terkait jalur Tahap I, 5 persen dari Jalur Afirmasi Calon Murid Berkebutuhan Khusus terbagi ke dalam 7 siswa baru jurusan Teknik Kimia Industri , 4 siswa baru jurusan Teknik Tekstil , 11 siswa baru jurusan Kimia Analisis dan 7 siswa baru jurusan Teknologi Farmasi.
Lalu, 10 persen dari jalur Domisili Terdekat terbagi ke dalam 14 siswa baru jurusan Teknik Kimia Industri, 7 siswa baru jurusan Teknik Tekstil, 21 siswa baru jurusan Kimia Analisis dan 14 siswa baru jurusan Teknologi Farmasi.
Sedangkan, 20 persen dari jalur Kelas Industri terbagi ke dalam 29 siswa baru jurusan Kimia Industri, 14 siswa baru jurusan Teknik Tekstil , 43 siswa baru jurusan Kimia Analisis serta 29 siswa baru jurusan Teknologi Farmasi.
Seluruh persentase tersebut sudah sesuai dengan jumlah siswa baru yang dibutuhkan di masing-masing jurusan. Dan kurang lebih seperti itulah jalur-jalur Tahap I.
Setelah selesai Tahap I, pendaftaran SPMB Tahap II adalah meliputi Jalur Prestasi, nilai rapot, akademik dan Non-Akademik.
Pendaftar sedang berkonsultasi dengan panitia SPMB SMKN 7 Kota Bandung
“Untuk yang Akademik itu melihat nilai rapot secara keseluruhan. Jadi yang Jalur Kelas Industri tadi hanya lima mata pelajaran, sedangkan jalur Nilai Rapot itu melihat keseluruhan Nilai Rapot. Lalu untuk Prestasi Non-Akademik, misalnya calon peserta didik tersebut memiliki prestasi di bidang olahraga, Hafidz Quran, seni tari dan sebagainya,” kata Barkah menjelaskan.
Lebih spesifiknya, jalur Prestasi Nilai Rapot diberi kuota sebesar 25 persen, jalur Prestasi Akademik Kejuaraan sebesar 5 persen, jalur Prestasi Non-Akademik Kejuaraan sebesar 4 persen serta jalur Prestasi Akademik Kepemimpinan sebesar 1 persen.
Untuk jalur Prestasi Nilai Rapot terbagi ke dalam 36 siswa baru jurusan Teknik Kimia Industri, 18 siswa baru jurusan Teknik Tekstil, 54 siswa baru jurusan Kimia Analisis dan 36 siswa baru jurusan Teknologi Farmasi.
Lalu pada jalur Prestasi Akademik Kejuaraan terbagi ke dalam 7 siswa baru jurusan Teknik Kimia Industri, 3 siswa baru jurusan Teknik Tekstil, 11 siswa baru jurusan Kimia Analisis dan 7 siswa baru jurusan Teknologi Farmasi.
Sedangkan pada jalur Prestasi Kejuaraan Non-Akademik terbagi ke dalam 6 siswa baru jurusan Teknik Kimia Industri, 3 siswa baru jurusan Teknik Tekstil, 9 siswa baru jurusan Kimia Analisis dan 6 siswa baru jurusan Teknologi Farmasi.
Kemudian pada jalur Prestasi Akademik Kepemimpinan terbagi ke dalam 2 siswa baru jurusan Teknik Kimia Industri, 1 siswa baru jurusan Teknik Tekstil, 3 siswa baru jurusan Kimia Analisis dan 2 siswa baru jurusan Teknologi Farmasi.
Kuswoyo orangtua pendaftar SPMB 2025 berhadap kedua anak kembarnya diterima di SMKN 7 Kota Bandung
Penerimaan secara keseluruhan pada Tahap I dan II adalah sebanyak 144 siswa baru jurusan Teknik Kimia Industri, 72 siswa baru jurusan Teknik Tekstil, 216 siswa baru jurusan Kimia Analisis serta 144 siswa baru jurusan Teknologi Farmasi. Dengan total keseluruhan sebanyak 576 siswa baru.
Barkah mewakili Plt. Kepala SMKN 7 Bandung, Dr. Agus Setiawan, S.Pd., M.Si., berharap para calon siswa mendapatkan sekolah sesuai dengan jurusan yang diminatinya. Para siswa yang masuk ke SMKN 7 Bandung baiknya adalah mereka yang berminat belajar tanpa ada paksaan dari orangtua. Sehingga input yang diharapkan, adalah siswa yang siap mengikuti pembelajaran beserta aturannya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Kuswoyo, salah satu orangtua pendaftar, merasa bahwa pelayanan panitia SPMB SMKN 7 Bandung sudah baik.
“Saat proses dari pengisian berkas pelayanannya cukup baik. Hanya saja karena sistem online, datanya masih ada yang belum bisa masuk karena gangguan server mungkin. Sempat dicoba beberapa kali hingga sinkron. Jadi akhirnya paling kami coba lagi isi berkas nanti di rumah, karena katanya sampai 16 Juni 2025 batas waktunya,” ungkap Woyo.
Dari pengakuan Woyo, selama proses SPMB ia dan anaknya disambut baik dan diperlakukan dengan ramah. Suasana SPMB terasa nyaman dan tidak tegang. Terlebih dirinya akan menyekolahkan dua putri kembarnya di jurusan Teknik Kimia Industri dan Kimia Analisis.
Woyo juga berharap pelayanan pendidikan ke depannya akan terus maju dan lebih baik, walaupun saat ini sudah baik. Paling utama dua putri kembarnya dapat diterima di SMKN 7 Bandung. [SR]***