Kepala Disbudpar Kota Bandung, Dewi Kaniasari (tengah)
majalahsora.com, Kota Bandung – Salah satu upaya untuk mengembangkan dan meningkatkan kepariwisataan di Kota Bandung, khususnya di bidang ekonomi kreatif melalui portal/web, Disbupbar Kota Bandung menggelar kegiatan Soft Launching Portal Patrakomala, untuk Festival Bandung Hackathon (membuat aplikasi). Digelar hari Selasa, tanggal 3 Juli 2018, siang, di Lantai VI, Gedung BCH (Bandung Creative Hub), Jalan Laswi No 5.
Kegiatannya dibuka langsung oleh Kepala Disbudpar Kota Bandung, Dewi Kaniasari atau lebih akrab disapa Kenny. Ia mengatakan bahwa ke depan dengan adanya portal digital Partakomala bisa memberikan dampak ekonomi yang luas, sebagai ihtiar peningkatan lapangan pekerjaan serta meningkatkan penghasilan masyarakat pegiat ekonomi kreatif.
“Sekarang portal/webnya masih dalam progres. Ke depan bisa menjadi database para pelaku ekonomi kreatif. Selain itu untuk pemetaan potensi ekonomi kreatif yang tersebar di 30 kecamatan, di Kota Bandung,” kata Kenny kepada awak media, saat jumpa pers, Selasa (3/7/2018).
Pegiat ekonomi kreatif yang hadir pada kegiatan soft opening
Dirinya pun menerangkan bahwa yang melatar belakangi hadirnya portal digital Patrakomala, yaitu saat Bidang Ekonomi Kreatif masuk ke dalam struktur organisasi Disbudpar Kota Bandung di tahun 2017. “Di tahun pertama bergabung Bidang Ekonomi Kreatif masih minim data basenya. Makanya di tahun 2018 ini, kami akan fokus pada maping dan menghimpun data base melalui IT,” terangnya.
Lebih lanjut Kenny menjelaskan bahwa ada 16 sub sektor yang akan digarap di Bidang Ekonomi Kreatif Disbudpar Kota Bandung. Namun untuk tahun ini fokus pada 4 sektor, yaitu fashion, kuliner, musik dan film. “Kalau bicara jujur yang menjadi lokomotif ekonomi kreatif di Kota Bandung itu ada di bidang fashion, beharap bisa menarik gerbong (sub sektor) lainnya. Kota Bandung kan identik dengan wisata budaya dan kreatif. Untuk itu dipilih empat sektor yang paling memungkinkan dikembangkan, karena Bandung telah terkenal dengan fashion, kuliner, musik termasuk film,” imbuhnya.
Kenny berharap Patrakomala bisa menjadi wadah dan sebagai tempat memamerkan produk-produk ekonomi kreatif dan event-event di Kota Bandung. Di samping itu sebagai star up bagi perusahaan yang baru memulai bisnis di dunia maya.
Pihaknya pun akan melakukan pelatihan-pelatihan e commerce (perdagangan elektronik), agar para pegiat usaha ekonomi kreatif bisa lebih memanfaatkan Portal Patrakomala, sehingga memaksimalkan transaksional antara tenant dan market.
Sementara itu Mega, salah satu Kasie di Bidang Ekonomi Kreatif Disbudpar Kota Bandung, menjelaskan bahwa para pelaku ekonomi kreatif nantinya akan sangat terbantu dengan adanya Portal digital Patrakomala.
Mega saat memaparkan Portal Patrakomala Disbudpar Kota Bandung. Nama Patrakomala merupakan salah satu nama bunga yang identik dengan Kota Bandung, agar lebih dikenal luas masyarakat
Saat memaparkan portal tersebut, di BCH Teather, dirinya mengatakan bahwa pegiat ekonomi kreatif nantinya bisa menginput data di Portal Patrakomala, sesuai dengan usaha dan klasifikasinya. Sehingga memudahkan membuat jejaring transaksional di dunia maya melalui portal tersebut.
Untuk Grand Launching, rencananya akan dilaksanakan tanggal 16 September 2018, mendatang.
Berkaitan dengan hal tersebut Patrakomala akan bersinergi dengan sistem dan jaringan yang telah dimiliki oleh Pemerintah Kota Bandung, sehingga sinkronisasi data dapat selalu terhubung dengan baik secara digital dalam induk creativeconomy.bandung.go.id.
Di samping itu Disbudpar Kota Bandung berharap dukungan dari berbagai pihak sehingga Portal Patrakomala bisa bermanfaat bagi semua pihak, baik oleh seluruh pemangku kepentingan pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Bandung, dengan berfokus pada API (Appliction Program Interface) yang mengedapankan akses penuh dari informasi bagi publik. [SR]***