Ir Agus Kundo Rahayu Kepala SMKS Muhammadiyah 3 Kota Bandung
majalahsora.com, Kota Bandung – Agus Kepala SMKS Muhammadiyah 3 Kota Bandung menuturkan pada majalahsora.com, bahwa setiap bulan sekolahnya kesulitan membayar gaji gurunya.
“Ya setiap bulan kami kesulitan membayar gaji guru. Bulan ini pun kami masih punya tunggakan membayar gaji,” kata Agus, Senin (11/2/2019) petang di kantornya.
Menurut Agus, sekolahnya merupakan sekolah gratis. Secara jumlah tercatat SMKS Muhammadiyah 3 memiliki siswa sebanyak 260 orang, dari jurusan tata busana, elektro, dan agrobisnis.
“Siswa di kami tidak dipungut biaya semua gratis, karena siswa kami banyak kaum duafa,” paparnya.
Lebih lanjut menurut Agus kampusnya yang terletak di seputaran Jalan Gedebage dekat perumahan Adipura, meskipun sekolah gratis tetapi tetap memberi pelayanan prima dan banyak prestasinya.
“Alhamdulillah sekolah kami memiliki banyak prestasi, di antaranya lulusannya mudah bekerja di perusahaan. Seperti lulusan elektro bekerja di Samsung HP karawang. Sekolah kami pun menjadi sekolah pencetak wirausaha dari 25 sekolah se-Indonesia. Terpilih menjadi salah satu sekolah ketahanan pangan dari 80 sekolah se-Indonesia dan lainnya,” terang Agus.
Saat ditanya oleh majalahsora.com dana untuk mengaji gurunya selama ini, dari pengakuannya ia mengatakan sekolahnya selama ini mengandalkan dari dana BPMU (Bantuan Pendidikan Menengah Umum) Disdik Prop Jabar, BOS (Bantuan Operasional Pusat) dan lainnya.
Bantuan Hibah Pemkot Bandung
Di samping itu majalahsora.com pun mengkonfirmasi mengenai penggunaan dana hibah dari Pemkot Bandung, yang disalurkan pihak terkait ke rekening SMKS Muhammadiyah 3 Bandung di pekan ketiga bulan Desember 2018 lalu.
Dari catatan majalahsora.com sekolah yang dipimpin Agus menerima dana hibah sebesar Rp 623.000.000. Untuk siswa RMP (Rawan Melanjutkan Pendidikan) sebanyak 106 orang Rp 212.000.000. Di samping itu untuk dana investasi Rp 252.000.000 dan operasional Rp 159.000.000.
“Kami terbantu sekali dengan dana hibah RMP dari Pemkot Bandung karena memang sekolah kami gratis,” katanya.
Lebih lanjut saat ditanya alokasi dana personal ia menjelaskan dananya untuk pengadaan seragam hawe/pramuka, putih abu, baju muslim, praktek, dan lainnya.
Untuk investasi dimanfaatkan untuk menambah dana pembangunan RPS (Ruang Pratek Siswa) dan membeli laptop.
Sedangkan untuk dana operasional digunakan untuk kegiatan-kegiatan kesiswaan, pelatihan-pelatihan guru, membeli atk dan lainnya.
“Insya Alloh kami amanah menggunakan dana hibahnya,” pungkas Agus. [SR]***