majalahsora.com, Kota Bandung – Hari pertama kegiatan semester genap tahun ajaran 2024/2025 telah dimulai di berbagai sekolah di Jawa Barat, termasuk SMKN 4 Kota Bandung. Kegiatan diawali dengan upacara bendera yang diikuti oleh seluruh siswa, dilanjutkan dengan penyampaian program-program yang akan dijalankan selama semester ini.
Kepala SMKN 4 Kota Bandung, Dr. Agus Setiawan, S.Pd., M.Si., menjelaskan bahwa hari pertama semester genap pada tahun baru 2025 diisi dengan serangkaian kegiatan penting. Selain upacara bendera, para guru juga mengikuti bimbingan teknis untuk menyusun rencana kinerja dan menutup Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) tahun 2024.
“Persiapan di semester ini termasuk bagi Guru-guru SMKN 4. Mereka harus melaksanakan penutupan SKP, yang juga perlu diperhatikan dengan serius,” ujar Agus saat ditemui di ruang kerjanya, Jalan Kliningan No 6, Senin (6/1/2025).
Hari pertama masuk sekolah semester dua atau genap di SMKN 4 Kota Bandung, para guru mengikuti bimbingan teknik
Agus menekankan bahwa tugas guru harus terdokumentasi dengan baik dalam aplikasi yang tersedia. “Semua guru harus memahami dan mendokumentasikan rencana hasil kerja, e-kinerja, serta platform Merdeka Mengajar yang masih berlaku dengan beberapa perubahan. Hari pertama ini diisi dengan bimbingan teknis untuk menyusun rencana kinerja, menutup SKP, dan memastikan dokumen-dokumen administrasi terselesaikan sesuai target,” imbuhnya.
SKP menjadi syarat penting untuk kenaikan pangkat dalam jenjang karir guru. Oleh karena itu, di era teknologi ini, guru dituntut untuk melek digital dan mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan dalam aplikasi yang digunakan.
“Tujuannya agar tidak terjadi kesalahan, dan para guru dapat mengerjakan tugasnya sesuai dengan yang tertuang dalam aplikasi,” jelas Agus.
Guru-guru SMKN 4 Kota Bandung harus melek digital
Sementara itu, siswa SMKN 4 Kota Bandung telah memulai pembelajaran seperti biasa dengan sistem blok yakni blok A dan blok B.
Ia mencontohkan untuk blok A berfokus pada pelajaran kejuruan, sedangkan blok B pada pelajaran umum. Setiap tiga bulan, kedua blok ini akan bertukar. “Sistem ini dirancang untuk lebih efektif dalam menyampaikan materi pelajaran, mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL), dan membuat kurikulum lebih efisien,” kata Agus.
Tanggapan Terkait Program Makan Siang Bergizi Gratis
Mengenai program makan siang bergizi gratis yang digagas oleh pemerintah, Agus menyatakan bahwa pihak sekolah belum mendapatkan informasi pasti terkait pelaksanaannya. “Baru sebatas rumor, belum ada sosialisasi resmi mengenai teknis pelaksanaan program makan siang bergizi gratis di SMKN 4,” ujarnya.
Antusias Guru SMKN 4 Kota Bandung saat mengikuti bimbingan teknik
Rencana program ini telah mendapat perhatian serius dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Pj Gubernur Bey Machmudin menyatakan akan menggelontorkan dana sebesar Rp 1 triliun untuk program tersebut, meskipun petunjuk teknisnya belum dirilis.
Agus menyambut positif program prestisius yang digagas oleh Presiden Prabowo ini. Menurutnya, program ini sangat baik, namun pengelolaannya sebaiknya diserahkan kepada pihak yang ahli di bidangnya, bukan oleh sekolah.
“Secara prinsip kami setuju, apalagi sudah ada penelitian yang menunjukkan bahwa pemenuhan nutrisi dapat meningkatkan kecerdasan anak. Namun, untuk tata kelolanya, sebaiknya diberikan kepada ahlinya. Kami menunggu teknis pelaksanaannya seperti apa. Intinya, kami setuju karena ini program yang sangat bagus,” pungkasnya. [SR]***