majalahsora.com, Kota Bandung – Di era destruktif seperti saat ini pembentukan karakter siswa merupakan bagian penting yang tidak bisa dianggap sepele.
Definisi karakter sendiri merupakan seperangkat sifat yang selalu dikagumi menjadi tanda-tanda kebaikan, kebajikan dan kematangan moral seorang pribadi.
Sedangkan secara etimologi, istilah karakter asal dari bahasa Latin character, yang berarti tabiat, sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, kepribadian serta akhlak.
Kepala SMKN 3 Kota Bandung, Drs. Agung Indaryatno, M.Pd., (kiri) saat membuka kegiatan
Salah satu tempat menempa pendidik karakter siswa yakni di sekolah, berbagai program unggulan dalam pembentukan karakter digulirkan, baik dari sisi agama, kebangsaan, budaya, adat istiadat dan lainnya.
SMKN 3 Kota Bandung pun salah satu sekolah yang selalu mendukung pembentukan karakter bagi siswa, yakni dalam pendidikan normatif yang sudah ada dalam kurikulum.
Di antaranya melalui kegiatan Kemping Pendidikan Karakter Bangsa. Diikuti oleh siswa kelas X dari seluruh jurusan atau program keahlian yakni sekitar 604 orang siswa. Dilaksanakan selama tiga hari tanggal 15-18 November 2023, di Bumi Perkemahan Kiara Payung, Kabupaten Sumedang.
Kegiatan dilaksanakan di Bumi Perkemahan Kiarapayung, Kabupaten Sumedang
Pematerinya selain dari pihak internal juga eksternal, seperti dari Polsek Sukasari, Koramil Jatinangor dan lainnya. Dengan materi mengenai bela negara, pencegahan kenakalan remaja, anti narkoba, perlindungan hukum pencegahan kekerasan anti perundungan serta banyak lagi.
Kepala SMKN 3 Kota Bandung menjelaskan bahwa bangsa Indonesia memiliki karakter luhur yang tidak dimiliki oleh bangsa lain.
“Itu harus kita ingatkan. Kegiatan kemping ini tidak hanya di SMK saja, mungkin di SD dan SMP mereka sudah pernah mengikutinya,” kata Agung.
Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Wawan Sunarya, M.M.Pd
“Apalagi di SMK mereka disiapkan untuk bekerja. Harus memiliki karakter-karakter yang diperlukan,” imbuhnya.
Ia pun menjelaskan mengenai model-model pendidikan, di mana belajar itu tidak hanya di kelas tetapi juga bisa luar kelas.
Oleh sebab itu sekolah perlu melakukan improvisasi dalam menanamkan pendidikan karakter kepada siswa.
Guru sebagai bagian penting dalam pendidikan karakter
“Kalau di kelas disesuaikan dengan mata pelajaran masing-masing, meskipun ada karakter yang bersinggungan tetapi kalau di alam terbuka seperti ini, salah satu yang paling penting bagaimana mereka bisa mensyukuri,” kata Agung.
Pasalnya pendidikan karakter paling penting itu, kata Agung siswa harus memiliki rasa syukur. “Kalau tidak ada rasa syukur orang akan menjadi malas dan karakter kurang baik. Sebaliknya kalau memiliki rasa syukur pasti akan muncul karakter-karakter yang memang dibutuhkan, apalagi nanti di dunia kerja,” kata Agung.
Dirinya berharap dengan kegiatan Kemping Pendidikan Karakter Bangsa, para siswa bisa mengambil manfaat kegiatan tersebut dan diaplikasikan di lingkungan sekolah, masyarakat serta keluarga.
Saat pembukaan kegiatan
Sementara itu Wawan Wakil Kepala Sekolah bidang kesiswaan menambahkan bahwa kegiatan Kemping Pendidikan Karakter Bangsa sudah dirancang sebagai program kesiswaan SMKN 3 Kota Bandung, rutin dilaksanakan setiap tahun.
Sebagai bagian dari orientasi penguatan nilai karakter. Harapannya senada dengan Agung, sesudah mengikuti kegiatan ini para siswa bisa mengimplementasikannya di kehidupan nyata.
Di dalam kegiatan ini dutanamkan mengenai nilai-nilai kemandirian, kepemimpinan, rasa tanggung jawab dan rasa sosial agar ketika lulus memiliki kesiapan secara lahir maupun batin.
Pemberian materi dari TNI
Kegiatan ini pun kata Wawan didukung oleh panitia guru yang berjumlah 40 orang, juga 97 siswa yang terdiri dari unsur OSIS, MPK, Pramuka, PMR dan ekstrakurikuler lainnya.
Berkaitan materi kegiatan Wawan pun menjelaskan bahwa menitik beratkan kepada bela negara, tidak terkecuali mengenai anti perundungan.
“Anti Perundungan ini kami gencarkan sedini mungkin, melakukan pencegahan agar perundungan, persekusi, atau bullying tidak ada di lingkungan sekolah kami,” pungkas Wawan. [SR]***