majalahsora.com, Kabupaten Ciamis – SMKN 2 Ciamis meraih juara lomba perpustakaan tingkat Provinsi Jawa Barat (Jabar) pada tahun 2021 yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan Kearsipan Daerah Jabar (Dispusipda).
Didin Rusdiana S.Pd., M.M., Kepala SMK Negeri 2 Ciamis, mengungkapkan, bersyukur sekolahnya berhasil meraih juara ke-1 perpustakaan tingkat provinsi tahun 2021, raihan tersebut sebagai awal memberikan pemahamam pentingnya literasi bagi siswa.
“Saya berharap dengan adanya perpustakaan yang lengkap & nyaman di SMKN 2 Ciamis, dapat menambah ilmu untuk bekal lulusannya memperolah pekerjaan, berwirasuaha & melanjutkan kuliah,” ungkap Didin, di ruang kerjanya, Jalan Sadananya No. 21, Maleber, Kecamatan Ciamis, Kabupaten Ciamis, Kamis (17/3/2022) siang.
Hj. Hanny Indriani, S.Pd., M.Pd., Kepala Perpustakaan SMKN 2 Jabar, memegang piala juara ke-1, lomba perpustakaan sekolah tingkat Kabupaten Ciamis dan Provinsi Jabar
Menurutnya, siswa yang menyukai dunia literasi dapat menunjang proses belajar di sekolah, atau saat masuk ke dunia kerja. Selain itu literasi juga, sebagai cara mengembangkan proses pendidikannya.
“Untuk kembangkan literasi, sekolah menambah layanan E-Book dan 500 gadget tablet khusus untuk bahan bacaan digital,” kata Didin.
Lanjut Didin raihan juara perpustakaan se-Jabar, diprediksi akan meningkatkan budaya baca warga sekolah. Ke depannya untuk mendukung gerakan literasi di sekolah, sarana perpustakaan akan dikembangkan, lalu menerapkan program yang dapat menarik siswa dan guru berkunjung ke perpustakaan.
“Intinya literasi bagi anak SMK itu penting, karena akan menguatkan soft & hard skillnya, atau mengembangkan keahlian mereka, sebagai bekal setelah kelulusan,” kata Didin.
Bersama jajaran pengurus perpustakaan SMKN 2 Ciamis
Saat ditanya apakah dirinya suka membaca, menurut pengakuannya, ia suka membaca. Minimal membaca berita online di telepon pintar yang ia miliki. Di samping itu dirinya juga gemar menulis puisi berbahasa Indonesia serta menulis opini, salah satunya di Kompasiana.
Sementara itu, Kepala Perpustakaan SMKN 2 Ciamis, Hj. Hanny Indriani S.Pd., M.Pd., menjelaskan, perpustakaannya masih terakreditasi B, tetapi rencananya, beralih ke akreditasi A.
“Kami para pengelola bersama pihak sekolah, nantinya bertahap akan menambah koleksi buku sampai 6000 buku, serta perluasan ruangan membacanya dan syarat lainnya untuk akreditasinya. Bantuan kotak literasi cerdas dari Dinas Perpustakaan, akan di tempatkan di di lokasi sekitar sekolah,” ungkap Hanny.
Hanny juga mengharapkan dari pihak guru supaya terus berkerjasama untuk mengarahkan siswanya berkunjung ke Perpustakaan.
Suasana di perpustakaan SMKN 2 Ciamis
“Misalnya dengan memberi tugas yang berkaitan dengan mencari referensi dari buku, yang berkaitan dengan mata pelajaran atau mengerjakan tugasnya di Perpustakaan. Apalagi sekarang ruang bacanya ada 2 yang cukup luas untuk para pengunjung siswanya,” kata Hanny.
Sejauh ini di perpustakaan SMKN 2 Ciamis sudah memiliki beberapa layanan, di antaranya, tersedianya kolam terapi ikan untuk membaca buku. Memiliki untuk menarik siswa membaca dan datang ke perpustakaan.
Di samping itu ada ruangan lesehan, yang bisa menampung sekitar 40 orang.
Saat ditanya apa saja untuk bisa mendapat akreditasi menjadi A, Hanny menjelaskan ada 85 instrumen.
Oleh sebab itu SMKN 2 Ciamis pun terus memenuhi instrumen tersebut seperti tersedianya buku fiksi, non fiksi, buku paket, ada beberapa layanan literasi digital dan lainnya.
Terapi ikan di SMKN 2 Ciamis untuk menarik minat datang ke perpustakaan
“Sebagai unggulan kita memiliki literasi digital. Kami memiliki 500 tablet para siswa bisa membaca koleksi buku digital,” kata Hanny.
Sedangkan mengenai SMKN 2 Ciamis bisa menjadi wakil Jabar di tingkat nasional merupakan rekomendasi dari Disspusipda Provinsi Jabar, meskipun saat ditingkat nasional tidak masuk 15 besar.
“Kami tidak lolos di tingkat nasional karena alasan sertifikat akreditasinya belum tercetak. Saya bertanya ke Perpusnas, kenapa SMKN 2 Ciamis juara tetapi tidak masuk finalis 15 besar, dari keterangan Perpusnas karena SMKN 2 belum memiliki akreditasi A, dan untuk perpustakaan yang baru diakreditasinya tidak bisa langsung mendapat A tetapi B dulu,” terangnya.
“Karena sudah juara pertama Jabar, aturannya selama kurang lebih lebih 3 tahun tidak boleh ikut lomba, sekarang, kami bisa ikut lomba lagi untuk tingkat nasional 2023, meskipun prosesnya dari awal lagi, dari tingkat kabupaten dan provinsi,” pungkas Hanny. [SR]***